Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Perhatian pasar pada Kamis ini tertuju pada data inflasi Jerman dan perdebatan anggaran Prancis yang memicu kekhawatiran atas stabilitas ekonomi dan politik dua negara besar di Eropa. Sementara itu, dengan pasar AS ditutup untuk libur Thanksgiving, aktivitas perdagangan di Asia cenderung sepi, dan pergerakan pasar relatif tenang. Indeks saham Eropa diperkirakan akan dibuka sedikit lebih tinggi.
Saham Prancis berada dalam sorotan setelah indeks utama negara tersebut mencapai level terendah sejak awal Agustus. Penurunan ini terjadi akibat ketidakpastian politik yang dipicu oleh perdebatan terkait anggaran pemerintah. Obligasi Prancis juga mengalami tekanan, dengan lonjakan imbal hasil yang mendorong premi utang jangka panjang ke level tertinggi sejak krisis utang zona euro pada 2012.
Ketegangan semakin meningkat setelah Marine Le Pen, pemimpin sayap kanan, mengancam akan menjatuhkan pemerintahan koalisi melalui mosi tidak percaya. Perselisihan ini berkisar pada usulan anggaran yang mencakup pemangkasan belanja dan kenaikan pajak, yang mendapat tentangan keras dari sejumlah pihak.
Di Jerman, perhatian pasar tertuju pada data inflasi awal November, yang diharapkan tetap tinggi di 2,6% setelah mencatat kenaikan tahunan sebesar 2,4% pada Oktober. Meski demikian, data bulanan Indeks Harga Konsumen (CPI) diperkirakan turun 0,2%, menandakan potensi pelemahan tekanan harga.
Situasi ekonomi Jerman juga menghadirkan tantangan tambahan. Survei terbaru menunjukkan sentimen konsumen Jerman menurun menjelang akhir tahun, dipicu oleh kekhawatiran terhadap pemutusan hubungan kerja yang marak diberitakan. Pemerintah Jerman bahkan memproyeksikan kontraksi ekonomi sebesar 0,2% pada 2024, memperpanjang penurunan ekonomi selama dua tahun berturut-turut, yang semakin mengukuhkan posisi Jerman sebagai negara tertinggal di antara ekonomi besar zona euro.
Di sisi mata uang, euro berhasil menguat terhadap dollar AS pada Rabu, didukung oleh pelemahan dollar yang dipicu oleh data ekonomi campuran dan aksi penyesuaian posisi menjelang libur Thanksgiving. EUR/USD sempat mencapai 1,0550 setelah gagal menembus level 1,0600.
Data pesanan barang tahan lama di AS menunjukkan kenaikan sebesar 0,2% pada Oktober, lebih rendah dari ekspektasi 0,5%. Namun, klaim pengangguran awal turun menjadi 213.000, sementara Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) tahunan, indikator inflasi utama The Fed, naik sesuai ekspektasi sebesar 2,3%.
Ke depan, data inflasi Jerman akan menjadi fokus utama. Pembacaan positif pada CPI dapat memberikan dorongan tambahan bagi euro, terutama jika didukung oleh prospek kebijakan moneter yang stabil dari Bank Sentral Eropa (ECB). Dalam wawancara terbaru, anggota dewan ECB, Isabel Schnabel, menyatakan bahwa bank sentral dapat bergerak menuju tingkat suku bunga netral, meskipun tetap berhati-hati untuk tidak terlalu longgar dalam kebijakan moneter.
Kombinasi ketidakpastian politik di Prancis, tekanan ekonomi di Jerman, dan dinamika kebijakan moneter di zona euro akan terus memengaruhi sentimen investor dalam beberapa hari mendatang.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan EUR/USD masih cenderung bearish dengan level pivot berada di 1.0530. Selama harga bergerak di atas level ini, arah pergerakan selanjutnya berpotensi naik untuk menguji area resistance di 1.0570 hingga 1.0605.
Sebagai alternative skenario, jika harga turun dan menembus di bawah 1.0530, pergerakan selanjutnya diperkirakan akan menguji area support di 1.0510 hingga 1.0490.
Resistance 1: 1.0570, Resistance 2: 1.0585, Resistance 3: 1.0605
Support 1: 1.0530, Support 2: 1.0510, Support 3: 1.0490