Peluang Trading di EUR/USD Menjelang Data PMI AS

Trading Opportunity Pair (TOP)

Market Summary

Euro melemah tajam pada hari Jumat, menyentuh level terendah dalam dua tahun terakhir setelah data menunjukkan penurunan signifikan dalam aktivitas bisnis di zona euro. Pelemahan ini memicu spekulasi pasar akan adanya pemangkasan suku bunga yang lebih agresif oleh Bank Sentral Eropa (ECB). Di sisi lain, Bitcoin mencapai rekor tertinggi, hanya sedikit di bawah angka $100.000.

Mata uang bersama tersebut sempat anjlok lebih dari 1% ke level terendah sejak November 2022 sebelum akhirnya ditutup melemah 0,6% pada $1,0412. Data ekonomi yang dirilis menunjukkan sektor jasa, yang menjadi pilar utama ekonomi zona euro, mengalami kontraksi, sementara sektor manufaktur semakin dalam terjerumus ke jurang resesi. Kondisi ini mendorong pasar untuk meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga ECB, dengan probabilitas lebih dari 50% terhadap kemungkinan pemangkasan sebesar 50 basis poin pada Desember.

Euro juga melemah terhadap franc Swiss sebesar 0,44% dan sempat kehilangan momentum terhadap pound sterling sebelum akhirnya memangkas penurunan setelah rilis data PMI Inggris yang juga lemah. Tren pelemahan euro terhadap dollar telah berlangsung sejak kemenangan Donald Trump dalam pemilu presiden AS. Eskalasi konflik Rusia-Ukraina dan ketidakpastian politik di Jerman sebagai ekonomi terbesar di kawasan turut memberikan tekanan tambahan pada euro dalam beberapa pekan terakhir.

Sementara itu, indeks dollar, yang mengukur kekuatan mata uang AS terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,43% ke level 107,5, tertinggi sejak November 2022. Penguatan dollar didukung oleh ekspektasi bahwa kebijakan Presiden terpilih Donald Trump berpotensi memicu inflasi yang lebih tinggi, sehingga membatasi ruang gerak Federal Reserve untuk memangkas suku bunga.

Laporan terbaru dari Wall Street Journal menyebutkan bahwa Trump mempertimbangkan untuk menunjuk Kevin Warsh sebagai Menteri Keuangan dengan kemungkinan menjadikannya Ketua Federal Reserve di masa depan. Langkah ini menambah ketidakpastian bagi mata uang lain yang terus berada di bawah tekanan akibat penguatan dollar.

Fokus pasar selanjutnya akan tertuju pada data Purchasing Manager Index (PMI) AS untuk bulan November, yang diharapkan memberikan gambaran tentang kekuatan kondisi ekonomi AS. PMI sektor manufaktur diperkirakan berada pada level kontraksi di 48.8, sedangkan sektor jasa diproyeksikan tumbuh di level 55.2. Jika hasilnya lebih baik dari perkiraan, hal ini dapat memperkuat pandangan bahwa suku bunga The Fed akan tetap tinggi, yang pada akhirnya mendukung penguatan dolar AS.

Analisis Teknikal

Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan EUR/USD masih cenderung bearish dengan level pivot di 1.0470. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, penurunan berpotensi berlanjut untuk menguji area support di kisaran 1.0334–1.0290.

Sebagai alternative skenario, jika harga berhasil menembus level 1.0470 ke atas, arah pergerakan diperkirakan berbalik naik untuk menguji area resistance di 1.0510–1.0545.

Resistance 1: 1.0470, Resistance 2: 1.0510, Resistance 3: 1.0545

Support 1: 1.0334,  Support 2: 1.0300, Support 3: 1.0290

image-artikel