Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Pada hari Senin, nilai dolar bertahan di dekat level tertinggi baru-baru ini, dipengaruhi oleh reaksi investor terhadap pengumuman stimulus dari China yang dianggap kurang memuaskan. Sementara itu, euro terus melemah, turun 0,1% ke level $1,092850, menandai penurunan ke-11 dalam 12 sesi perdagangan terakhir. Penurunan ini terjadi karena ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Bank Sentral Eropa (ECB) dalam pertemuan yang dijadwalkan pada 17 Oktober.
Perdebatan seputar kebijakan moneter ECB menjadi perhatian, terutama dalam hal bagaimana Presiden ECB Christine Lagarde akan mengkomunikasikan perubahan kebijakan tanpa memicu ketidakpastian di antara pihak-pihak yang masih khawatir terhadap inflasi masa lalu. Para pelaku pasar saat ini tengah menantikan data penjualan ritel dan klaim pengangguran di AS yang akan dirilis pada hari Kamis, selain tinjauan kebijakan ECB.
Di Asia, perdagangan didominasi oleh briefing stimulus fiskal dari pemerintah China. Yuan China terdepresiasi 0,3% terhadap dolar, sementara dolar Australia, yang memiliki keterkaitan erat dengan ekonomi China, juga turun 0,3% menjadi $0,67320. China mengumumkan rencana untuk secara signifikan meningkatkan penerbitan utang pemerintah guna mendukung subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah, menopang pasar properti, dan menambah modal bank-bank milik negara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Meskipun tidak ada rincian lebih lanjut mengenai besaran stimulus yang disiapkan, Menteri Keuangan Lan Foan menyatakan bahwa akan ada lebih banyak langkah-langkah kontra-siklus tahun ini. Namun, langkah-langkah ini perlu diterapkan dengan cepat, mengingat ekspektasi pasar yang tinggi terhadap kebijakan pemerintah.
Sejak 24 September, yuan telah melemah hampir 1% terhadap dolar AS, dipengaruhi oleh langkah-langkah stimulus agresif dari People’s Bank of China yang merupakan yang terbesar sejak pandemi. Investor tampaknya masih menunggu tindakan yang lebih terarah dan signifikan dari otoritas China untuk mendorong ekonomi.
Sementara itu, dalam sesi Eropa pada hari Senin, pasangan EUR/USD bergerak dalam kisaran sempit di bawah 1.0950 setelah mencatat penurunan tipis minggu lalu. Meskipun bias teknis jangka pendek masih menunjukkan tren bearish, pasangan mata uang ini tampaknya kesulitan mengumpulkan momentum untuk pergerakan lebih lanjut. Data ekonomi campuran dari Amerika Serikat pekan lalu membuat dolar sulit mempertahankan penguatannya, sementara EUR/USD tetap stabil. Sementara data inflasi seperti Consumer Price Index (CPI) dan Producer Price Index (PPI) untuk bulan September sedikit lebih tinggi dari perkiraan, data klaim pengangguran awal yang mengecewakan menimbulkan kekhawatiran akan pelonggaran kondisi pasar tenaga kerja di masa mendatang.
Pada hari Senin, tidak ada data ekonomi penting yang dijadwalkan untuk dirilis, dan pasar obligasi AS akan ditutup dalam rangka libur Hari Columbus. Oleh karena itu, EUR/USD diperkirakan akan terus bergerak sideways hingga menjelang pengumuman kebijakan ECB pada Kamis mendatang.
Analisis Teknikal
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan kecenderungan bearish pada pasangan EUR/USD dengan level pivot di 1.0940. Selama harga tetap di bawah level tersebut, penurunan diperkirakan berlanjut menuju support di 1.0915 hingga 1.0885.
Namun, sebagai alternatif, jika harga berhasil menembus ke atas 1.0940, potensi kenaikan akan mengarah untuk menguji resistance di 1.0955 hingga 1.0970.
Resistance 1: 1.0940, Resistance 2: 1.0955, Resistance 3: 1.0970
Support 1: 1.0915, Support 2: 1.0900, Support 3: 1.0885