Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Dollar AS menguat pada hari Selasa, mendekati level tertingginya dalam satu tahun terakhir. Para investor memantau dengan cermat perkembangan pencarian Menteri Keuangan oleh Presiden AS terpilih, Donald Trump, yang sempat tertunda selama akhir pekan. Di antara kandidat yang dipertimbangkan, terdapat CEO Apollo Global Management, Marc Rowan, dan mantan Gubernur Federal Reserve, Kevin Warsh.
Nama Kevin Warsh mendapat perhatian khusus karena dinilai kurang proteksionis dibandingkan kandidat lainnya. Kemungkinan Warsh terpilih disebut berkontribusi pada penguatan pasar obligasi AS pada hari Senin. Meski demikian, imbal hasil obligasi AS sedikit melemah, mencerminkan evaluasi pasar terhadap kekuatan ekonomi AS serta kebijakan potensial di bawah pemerintahan Trump.
kenaikan dollar AS juga didukung oleh ekspektasi pengurangan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve serta prospek kebijakan Trump yang dianggap inflasioner. Indeks dollar AS naik 0,1% ke 106,33 setelah sebelumnya turun 0,4%. Indeks ini mendekati level 107,07 yang dicapai pekan lalu, tertinggi sejak November 2023. Secara bulanan, dollar AS telah menguat lebih dari 2%.
Di sisi lain, Pound Sterling (GBP) diperdagangkan mendatar terhadap mata uang utama pada hari Selasa, dengan perhatian investor tertuju pada Sidang Kebijakan Moneter (Monetary Policy Report Hearings) yang digelar oleh Komite Keuangan Inggris. Dalam sidang ini, beberapa pejabat Bank of England (BoE), termasuk Gubernur Andrew Bailey, akan memberikan tanggapan terkait keputusan terbaru mengenai suku bunga.
Sidang ini memberikan petunjuk mengenai prospek suku bunga, faktor penting yang memengaruhi pergerakan Pound Sterling. Selain Bailey, sidang ini juga melibatkan Deputi Gubernur Clare Lombardelli serta anggota eksternal Komite Kebijakan Moneter (MPC), Alan Taylor dan Catherine Mann.
Selain sidang ini, investor juga menantikan data Indeks Harga Konsumen (CPI) untuk bulan Oktober yang akan dirilis pada hari Rabu. Data inflasi tersebut menjadi acuan penting bagi keputusan BoE mengenai suku bunga pada pertemuan Desember mendatang.
Ekonom memperkirakan inflasi tahunan akan meningkat menjadi 2,2% dari 1,7% sebelumnya, sementara inflasi inti diproyeksikan stabil di angka 3,2%. Kemungkinan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin ke level 4,50% pun mencapai 80%, menjadikannya potongan suku bunga kedua secara berturut-turut tahun ini. Data inflasi sektor jasa, yang menjadi fokus utama BoE, juga akan menjadi perhatian pasar.
Analisis Teknikal
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan GBP/USD masih berada dalam tren bearish dengan level pivot di 1.2665. Selama harga tetap bergerak di bawah level tersebut, potensi penurunan mengarah ke area support di 1.2580 hingga 1.2510.
Sebagai alternatif, jika harga berhasil menembus level 1.2665 ke atas, pergerakan selanjutnya diperkirakan akan menguji resistance di kisaran 1.2695 hingga 1.2720.
Resistance 1: 1.2665, Resistance 2: 1.2695, Resistance 3: 1.2720
Support 1: 1.2580, Support 2: 1.2550, Support 3: 1.2510