Peluang Trading di Pair EUR/USD Menjelang Data PCE AS dan Pemilu Perancis

Trading Opportunity Pair (TOP)

Market Summary

Euro sedang mengalami penurunan bulanan terbesar sejak Januari karena ketidakpastian politik menjelang pemilihan umum di Perancis. Di sisi lain, dolar AS melonjak menjelang rilis data inflasi utama. Investor khawatir bahwa pemerintahan baru Perancis dapat meningkatkan belanja fiskal, yang dapat mengancam keberlanjutan utang publik negara tersebut dan stabilitas keuangan zona euro.

Euro turun 0,05% menjadi $1,0695, dan diperkirakan akan mengakhiri bulan dengan penurunan 1,33%, penurunan terbesar sejak Januari ketika turun sebesar 1,99%. Premi risiko yang diminta investor untuk memegang obligasi pemerintah Perancis naik ke level tertinggi sejak 2012 pada hari Jumat menjelang putaran pertama pemungutan suara akhir pekan ini dalam pemilihan parlemen negara tersebut. Investor mengantisipasi pemerintahan baru yang dipimpin oleh koalisi sayap kanan atau sayap kiri yang ekstrem akan meningkatkan belanja fiskal.

Aman Bansal, direktur strategi suku bunga Eropa di Citi, menyatakan bahwa pasar tetap dihargai untuk skenario yang relatif jinak dari badan legislatif yang buntu atau pemerintahan Rassemblement Nationale (RN), yang hanya sebagian mengimplementasikan manifestonya. Dia menambahkan bahwa selisih imbal hasil antara obligasi pemerintah Perancis dan Jerman, ukuran premi risiko utang Perancis, sekarang di 84 bps, bisa melebar menjadi 135 bps jika sayap kanan atau sayap kiri mengimplementasikan sebagian besar manifesto mereka dan Presiden Emanuel Macron mengundurkan diri.

Chris Turner, kepala strategi forex di ING, mengungkapkan bahwa tim zona euro mereka menduga akan terlalu dini bagi pemerintahan baru untuk secara substansial melunakkan janji-janji pra-pemilihannya, dan mungkin akan menjadi beberapa bulan yang bergejolak hingga September.

Indeks dolar menyamai level tertinggi delapan minggu pada hari Rabu sebesar 106,13 dan telah mencatat kenaikan 1,5% untuk kuartal ini sejauh ini. Ini adalah kenaikan kuartalan kedua berturut-turut karena pasar telah mengurangi ekspektasi pemotongan suku bunga AS selama enam bulan terakhir. Ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), akan dirilis pada malam nanti. Jika pertumbuhan tahunan melambat menjadi 2,6% pada Mei, seperti yang diharapkan oleh para ekonom, hal itu dapat membuka jalan bagi pemotongan suku bunga akhir tahun ini. Hal ini tentunya bisa membuka peluang rebound bagi EUR/USD.

Sebaliknya, jika inflasi menunjukkan angka yang tetap tetap tinggi, maka ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga akan berkurangnya, yang gilirannya akan menguatkan dollar AS, sehingga membuat pair EUR/USD kembali mengalami tekanan.

Analisis Teknikal

Analisis Trading Central menunjukkan bahwa pair EUR/USD masih cenderung bearish di time frame H4 ini dengan level pivot berada di 1.0700. Selama bergerak di bawah level tersebut, harga cenderung turun, dengan potensi penurunan menuju 1.0675-1.0665.

Sebagai alternatif skenario, Trading Central melihat bahwa jika harga bergerak naik di atas 1.0700, maka trend akan berbalik bullish, dengan potensi kenaikan lanjutan menuju 1.0710-1.0725.

Sebagai catatan, saat ini harga sudah bergerak di atas level pivot tersebut. Dengan begitu, trend saat ini sudah cenderung bergerak naik.

Resistance 1: 1.0700, Resistance 2: 1.0710, Resistance 3: 1.0725

Support 1: 1.0675, Support 2: 1.0665, Support 3: 1.0650.

image-artikel