Peluang Trading di Pair EUR/USD Menjelang Data PMI AS

Trading Opportunity Pair (TOP)

Market Summary

Euro melemah tajam terhadap dolar AS pada hari Senin setelah rilis data aktivitas bisnis menunjukkan gambaran suram ekonomi zona euro. Hal ini memicu ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut tahun ini.

Mata uang tunggal ini terdepresiasi 0,6% ke level $1,1096, mencatat penurunan harian terbesar dalam lebih dari tiga bulan. Penurunan ini menjauhkan euro dari puncak tertingginya dalam 13 bulan yang tercapai pada akhir Agustus, di mana ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter AS yang lebih cepat mendukung penguatan euro.

Survei yang disusun oleh S&P Global menunjukkan bahwa aktivitas bisnis zona euro mengalami kontraksi yang lebih tajam dan tak terduga bulan ini, dengan sektor jasa yang dominan di kawasan tersebut stagnan dan penurunan di sektor manufaktur semakin dalam. Penurunan ini bersifat luas, dengan penurunan tajam di Jerman dan kembalinya Prancis ke zona kontraksi setelah dorongan sementara dari efek Olimpiade pada Agustus.

Data ini membuka peluang bagi ECB untuk memangkas suku bunga pada bulan Oktober, meskipun keputusan final masih terlalu dini untuk dipastikan. Para pelaku pasar kini memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 42 basis poin tahun ini, naik dari ekspektasi 38 basis poin pada minggu lalu. Hal ini mengindikasikan bahwa pelaku pasar memperkirakan peluang yang lebih kuat untuk pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh ECB pada bulan Oktober.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama, naik 0,4% ke level 101,13, tetap berada di atas level terendah satu tahun yang tercapai pekan lalu.

Pasangan EUR/USD mengalami tekanan jual signifikan dan jatuh di bawah level support krusial 1,1100 pada sesi perdagangan Eropa hari Senin.  PMI Komposit Zona Euro secara mengejutkan turun ke level 49,0, di mana para ekonom sebelumnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi yang melambat menjadi 50,6 dari 51,0 pada Agustus. Kontraksi tajam ini sebagian besar didorong oleh pelemahan di sektor manufaktur dan ekspansi yang lebih lambat di sektor jasa.

Menurut Dr. Cyrus de la Rubia, Kepala Ekonom di Hamburg Commercial Bank, “Zona euro sedang menuju stagnasi. Setelah dorongan sementara dari efek Olimpiade di Prancis, PMI Komposit zona euro jatuh tajam pada bulan September, mencatat penurunan terbesar dalam 15 bulan. Indeks ini kini berada di bawah ambang batas ekspansi. Dengan melihat penurunan pesanan baru dan backlog yang cepat, tidak sulit untuk memprediksi pelemahan ekonomi lebih lanjut.”

Tanda-tanda pelemahan lebih lanjut ini memperkuat spekulasi pasar bahwa ECB akan memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya pada bulan Oktober. Namun, komentar terbaru dari para pejabat ECB mengindikasikan kekhawatiran mereka terhadap tekanan inflasi yang tetap tinggi. Wakil Presiden ECB, Luis de Guindos, menekankan pentingnya data inflasi yang lebih baik sebelum mengambil keputusan lebih lanjut terkait suku bunga. “Kami akan memiliki lebih banyak informasi pada bulan Desember daripada di bulan Oktober,” ujar Guindos.

Fokus selanjutnya akan tertuju pada data PMI AS, dengan sektor manufaktur diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 48,6 pada September, lebih baik dibandingkan kontraksi 47,9 pada Agustus. Sementara itu, sektor jasa diproyeksikan tumbuh 55,3, sedikit lebih rendah dari pertumbuhan 55,7 pada bulan sebelumnya.

Analisis Teknikal

Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan EUR/USD masih cenderung bearish pada time frame H4, dengan level pivot berada di 1.1125. Selama harga tetap di bawah level tersebut, ada potensi lanjutan penurunan untuk menguji support di kisaran 1.1070-1.1035.

Sebagai skenario alternatif, jika harga berhasil menembus level 1.1125 ke atas, potensi kenaikan akan terbuka untuk menguji resistance di area 1.1155-1.1165.

Resistance 1: 1.1125, Resistance 2: 1.1155, Resistance 3: 1.1165

Support 1: 1.1070, Support 2: 1.1055, Support 3: 1.1035

image-artikel