Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Pound Sterling menguat tipis pada Kamis setelah data menunjukkan bahwa ekonomi Inggris tumbuh sesuai dengan ekspektasi para ekonom pada kuartal kedua tahun 2024. Sterling naik 0,2% terhadap dolar AS, diperdagangkan pada $1,2854, dan juga menguat terhadap euro, yang turun 0,19% menjadi 85,68 pence.
Ekonomi Inggris mencatat pertumbuhan sebesar 0,6% pada kuartal kedua tahun 2024, sejalan dengan proyeksi, melanjutkan pemulihan 0,7% yang terjadi pada kuartal pertama tahun ini setelah mengalami resesi ringan pada paruh kedua tahun 2023, menurut data dari Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS). Namun, para analis mencatat bahwa pertumbuhan ini sebagian besar didorong oleh peningkatan pengeluaran pemerintah, sementara pertumbuhan konsumsi swasta terlihat kurang menggembirakan.
Analis menyatakan bahwa yang benar-benar diharapkan adalah peningkatan dalam pengeluaran konsumen. Ia menambahkan bahwa jika pengeluaran konsumen tidak meningkat signifikan, penguatan pound ini mungkin hanya sementara, karena masih ada peluang Bank of England (BoE) untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut.
BoE memangkas suku bunga awal bulan ini dari level tertingginya dalam 16 tahun terakhir, dan pasar saat ini memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga lagi masing-masing sebesar 25 basis poin tahun ini. Meski demikian, peluang untuk pemangkasan lebih lanjut pada pertemuan BoE bulan September masih di bawah 40%, menunjukkan bahwa para pelaku pasar mengharapkan langkah yang lebih hati-hati dari bank sentral.
Pada hari Rabu, data resmi menunjukkan bahwa inflasi harga konsumen di Inggris meningkat untuk pertama kalinya tahun ini pada bulan Juli. Inflasi harga jasa tahunan turun menjadi 5,2% dari 5,7% pada Juni, yang juga merupakan level terendah sejak Juni 2022, namun tetap berada di bawah semua perkiraan dalam survei Reuters.
Dengan adanya perkembangan ini, pasar memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga BoE lebih lanjut di bulan September meningkat, dengan probabilitas mencapai 44% untuk pemangkasan seperempat poin, naik dari 36% sebelum data dirilis.
Sementara itu, Dolar AS sedikit melemah setelah laporan inflasi yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa tekanan harga meningkat secara moderat, sesuai dengan ekspektasi. Hal ini meningkatkan keyakinan bahwa Federal Reserve (Fed) akan mengambil keputusan dovish dengan kemungkinan pemangkasan suku bunga pertama dalam lebih dari empat tahun pada bulan September.
Kepercayaan terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga Fed semakin meningkat setelah pernyataan Presiden Bank Federal Reserve Atlanta, Raphael Bostic, yang menyatakan bahwa ia merasa nyaman dengan keputusan tersebut. Bostic bahkan terbuka untuk pemangkasan setengah poin jika pasar tenaga kerja terus melemah.
Fokus investor pada hari Kamis adalah data penjualan ritel AS untuk bulan Juli, yang diharapkan akan memberikan petunjuk baru mengenai prospek inflasi dan kondisi ekonomi AS. Para ekonom memperkirakan penjualan ritel naik 0,3% setelah tidak berubah pada bulan Juni. Dat AS lainnya yang juga akan dicermati adalah unemployment claims, yang diperkirakan naik menjadi 236 ribu minggu lalu, dari minggu sebelumnya yang sebesar 233 ribu.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, analisis dari Trading Central menunjukkan bahwa pasangan GBP/USD masih cenderung bearish pada time frame H4, dengan level pivot di 1.2855. Selama harga berada di bawah level tersebut, potensi penurunan bisa berlanjut menuju support di kisaran 1.2810-1.2770.
Sebagai alternatif, Trading Central juga mengidentifikasi bahwa jika harga berhasil naik di atas 1.2885, maka target berikutnya adalah resistance di kisaran 1.2875-1.2890.
Resistance 1: 1.2855, Resistance 2: 1.2875, Resistance 3: 1.2890
Support 1: 1.2810, Support 2: 1.2790, Support 3: 1.2770