Peluang Trading di Pair USD/JP di Tengah Sikap Hawkish BoJ

Trading Opportunity Pair (TOP)

Market Summary

Pada hari Senin, yen mengalami kenaikan tajam ini seiring dengan melemahnya dolar AS secara keseluruhan. Para pedagang bersiap-siap menerima sinyal dovish dari risalah pertemuan Federal Reserve dan pidato Ketua Jerome Powell di Jackson Hole.

Risalah pertemuan Fed pada bulan Juli, yang akan dirilis pada hari Rabu, dan pidato Powell pada hari Jumat kemungkinan akan menjadi pendorong utama pergerakan mata uang minggu ini, yang juga akan diwarnai dengan data inflasi dari Kanada dan Jepang serta Indeks Manajer Pembelian (PMI) dari Amerika Serikat, zona euro, dan Inggris.

Terhadap yen, dolar melemah sekitar 1% ke level 146,20 setelah sebelumnya sempat turun di bawah 146. Pergerakan ini disebabkan oleh melemahnya dolar secara keseluruhan dan potensi perbedaan kebijakan yang lebih besar antara AS dan Jepang. Gubernur Bank of Japan (BOJ), Kazuo Ueda, diperkirakan akan membahas keputusan bank sentral bulan lalu untuk menaikkan suku bunga saat ia tampil di parlemen pada hari Jumat.

Meskipun begitu, pasangan dolar/yen diperkirakan tidak akan turun lebih jauh dalam jangka pendek, karena ada ekspektasi bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September. Sementara itu, pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 33 basis poin, yang dapat memperkuat dolar.

Kecondongan hawkish BOJ bulan lalu turut berkontribusi pada gejolak pasar di awal Agustus, yang dipicu oleh pembalikan besar-besaran dari carry trade yang didanai yen, memicu penjualan besar-besaran pada aset berisiko dan membuat pasar saham, termasuk Nikkei, anjlok.

Volatilitas ini diperburuk oleh serangkaian data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan—terutama laporan pekerjaan yang lemah untuk bulan Juli—yang membuat investor khawatir bahwa ekonomi terbesar dunia ini menuju resesi dan bahwa Fed lambat dalam menurunkan suku bunga. Pedagang telah sepenuhnya memperhitungkan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Fed pada bulan September, dengan kemungkinan pemangkasan sebesar 50 basis poin mencapai 29%. Sementara itu, suku bunga diperkirakan akan turun lebih dari 96 basis poin hingga akhir tahun.

Pasangan USD/JPY terus berada di bawah tekanan jual intensif untuk hari kedua berturut-turut pada hari Senin dan turun ke level terendah hampir dua minggu di sekitar wilayah 145,25 menjelang sesi Eropa. Penjualan dolar AS terus berlanjut di tengah penerimaan yang semakin luas bahwa Fed akan segera memulai siklus pelonggaran kebijakan di tengah tanda-tanda inflasi yang mereda. Bahkan, Indeks Harga Produsen (PPI) dan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang dirilis minggu lalu menunjukkan bahwa inflasi sedang menurun, yang kemungkinan akan membuat Fed tetap pada jalurnya untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September.

Meskipun data makro AS yang positif dirilis pada akhir minggu lalu, dolar AS tidak mendapatkan dukungan berarti. Yen Jepang, di sisi lain, menarik aliran dana safe haven di tengah risiko eskalasi ketegangan geopolitik lebih lanjut di Timur Tengah. Kekhawatiran pasar muncul kembali setelah Hamas merilis pernyataan resmi pada hari Minggu yang menolak syarat kesepakatan gencatan senjata yang dibahas di Doha minggu lalu. Selain itu, ekspektasi hawkish dari BOJ, yang diperkuat oleh laporan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal kedua Jepang yang kuat pada hari Kamis, mendukung yen dan berkontribusi pada penurunan pasangan USD/JPY dari posisi tertinggi hampir dua minggu di sekitar wilayah 149,40 yang dicapai pada hari Kamis lalu.

Fokus pasar kini beralih ke risalah pertemuan FOMC yang akan dirilis pada hari Rabu, yang bersama dengan pidato Ketua Fed Jerome Powell di Simposium Jackson Hole, akan menjadi panduan bagi para pelaku pasar mengenai jalur pemangkasan suku bunga. Ini, pada gilirannya, akan memengaruhi permintaan terhadap dolar AS. Selain itu, investor minggu ini akan mencermati penampilan Gubernur BOJ Kazuo Ueda di parlemen pada hari Jumat, di mana ia diharapkan membahas keputusan untuk menaikkan suku bunga bulan lalu. Kondisi ini menunjukkan bahwa jalur perlawanan paling sedikit untuk harga spot tetap mengarah ke penurunan.

Analisis Teknikal

Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan USD/JPY masih cenderung bearish, dengan level pivot di 146.70. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, penurunan kemungkinan akan berlanjut menuju support di kisaran 145.20-143.33.

Sebagai alternative skenario, jika harga berhasil naik di atas 146.70, arah selanjutnya diperkirakan akan menguji resistance di kisaran 147.25-148.00.

Resistance 1: 146.70, Resistance 2: 147.25, Resistance 3: 148.00

Support 1: 145.20, Support 2: 142.20, Support 3: 143.55

image-artikel