Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Yen mencapai level tertinggi dalam lebih dari setahun pada Senin dalam perdagangan yang sepi akibat hari libur di Jepang. Pelaku pasar semakin memperkirakan pemotongan suku bunga yang lebih besar oleh Federal Reserve pada akhir minggu ini.
Perdagangan di Asia berlangsung lambat, dengan pasar di Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan ditutup karena liburan. Dolar AS turun 0,47% ke level 140,15 yen, semakin menjauh dari level rendah 140,285 yang tercapai pada akhir Desember lalu, dengan penurunan ini merupakan level terendah sejak Juli 2023. Dolar AS melemah 1,3% terhadap yen pekan lalu.
Pertemuan Federal Reserve pada 17-18 September menjadi sorotan utama di tengah pekan yang sibuk, yang juga mencakup pengumuman kebijakan dari Bank of England dan Bank of Japan pada Kamis dan Jumat.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS telah menurun menjelang pertemuan yang sangat dinanti, terutama karena peluang semakin meningkat bahwa Federal Reserve akan mengambil langkah agresif dengan pemotongan suku bunga sebesar setengah poin. Imbal hasil obligasi acuan 10 tahun turun 30 basis poin dalam sekitar dua minggu terakhir. Perdagangan obligasi di Asia tidak berlangsung akibat hari libur di Jepang. Imbal hasil obligasi 2 tahun, yang lebih erat kaitannya dengan ekspektasi kebijakan moneter, berada di sekitar 3,57%, turun dari sekitar 3,94% dua minggu sebelumnya.
Futures suku bunga Fed menunjukkan bahwa para pedagang memperkirakan peluang 59% adanya pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan September, menurut CME FedWatch. Futures juga menunjukkan total pemotongan suku bunga sebesar 125 basis poin pada 2024.
Investor juga menantikan keputusan suku bunga Bank of Japan pada Jumat, di mana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan target suku bunga kebijakan jangka pendek di level 0,25%. Beberapa anggota dewan BOJ mengindikasikan keinginan mereka untuk melihat kenaikan suku bunga, dan penyempitan kesenjangan suku bunga antara Jepang dan negara-negara besar lainnya telah mendorong penguatan yen serta membalikkan perdagangan carry berbasis yen bernilai miliaran dolar.
Jepang juga akan mengalami perubahan kepemimpinan politik, dengan pemilihan pemimpin Partai Demokrat Liberal yang berkuasa dijadwalkan pada 27 September untuk menggantikan Perdana Menteri Fumio Kishida.
Analisis Teknikal
Dari sudut pandang teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan USD/JPY masih berpotensi bearish pada time frame H4, dengan level pivot di 141.00. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, terdapat peluang untuk melanjutkan penurunan menuju support di 139.70. Jika support ini ditembus, potensi penurunan lebih lanjut dapat mengarah ke area 139.30-139.00.
Sebagai skenario alternatif, apabila harga berhasil naik di atas 141.00, target selanjutnya adalah resistance di kisaran 141.40-141.75.
Resistance 1: 141.00, Resistance 2: 141.40, Resistance 3: 141.75
Support 1: 139.70, Support 2: 139.30, Support 3: 139.00