Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Dolar naik secara luas pada hari Senin karena spekulasi untuk kemenangan Donald Trump dalam pemilihan AS mendatang meningkat setelah upaya pembunuhan mantan Presiden AS tersebut. Trump, yang berusia 78 tahun, sedang mengadakan kampanye di Pennsylvania akhir pekan lalu ketika tembakan terdengar, mengenai telinga kanannya dan membuat wajahnya berlumuran darah. Kampanyenya mengatakan bahwa ia dalam keadaan baik.
Investor bereaksi dengan memperkecil peluang kemenangan Trump pada bulan November, yang pada gilirannya mendorong dolar dan imbal hasil obligasi AS naik pada hari Senin.
Situs taruhan online PredictIT memperkirakan kemenangan Partai Republik di 66 sen, dari 60 sen pada hari Jumat, dengan Demokrat di 38 sen. Peluang saat ini menunjukkan bahwa Partai Republik dua kali lebih mungkin memenangkan pemilihan dibandingkan dengan Demokrat. Terhadap dolar, euro turun 0,2% menjadi $1,0888, sementara poundsterling turun 0,13% menjadi $1,2973. Dolar juga naik 0,48% terhadap krone Norwegia dan terakhir naik 0,35% terhadap krone Swedia.
Ditambah lagi dengan penampilan buruk Presiden Joe Biden dalam debat TV baru-baru ini yang meningkatkan peluang bahwa Donald Trump akan kembali ke Gedung Putih setelah pemilihan presiden November mendatang.
Imbal hasil obligasi AS berjangka panjang sementara itu naik dengan ekspektasi bahwa kemenangan Trump akan melihat kebijakan yang akan meningkatkan utang pemerintah dan memicu inflasi. Imbal hasil Treasury 10-tahun acuan terakhir naik sekitar tiga basis poin menjadi 4,2158%.
Di tempat lain, yen membalikkan beberapa kenaikan dari akhir pekan lalu dan terakhir berada di 157,88 per dolar, meskipun tetap tidak terlalu jauh dari level tertinggi satu bulan di 157,30 yang dicapai pada hari Jumat. Tokyo diperkirakan telah melakukan intervensi di pasar untuk menopang mata uang Jepang yang terpukul minggu lalu setelah laporan inflasi AS yang lebih rendah dari yang diharapkan, dengan data Bank of Japan menunjukkan bahwa otoritas mungkin telah menghabiskan hingga 3,57 triliun yen ($22,4 miliar) untuk melakukannya pada hari Kamis.
Selain itu, peringatan terbaru BOJ tentang nilai tukar bank bisa saja secara proaktif memengaruhi pergerakan pasar, yang kadang-kadang dianggap sebagai pendahulu dari intervensi formal.
Fokus pasar malam ini akan tertuju padadata Empire State Manufacturing Index, yang menunjukkan kontraksi 5,5 di Juli, membaik jika dibandingkan dengan kontraksi bulan Juni yang sebesar 6,0. Angka ini yang lebih baik dari perkiraan mungkin saja bisa mengangkat dollar AS, yang pada gilirannya bisa mendorong pair USD/JPY.
Selain data ekonomi, fokus pasar yang utama adalah pidato ketua Fed Jerome Powell pada acara Economic Club di Washington DC. Pertanyaan dari audien mengenai arah kebijakan moneter ke depan tentunya akan dicermati pelaku pasar. Jika investor menangkap sinyal hawkish dari Powell, ini bisa menguntungkan bagi pair USD/JPY. Namun, jika Powell menyampaikan pandangannya yang dovish, aksi jual atas pair USD/JPY kemungkinan bisa berlanjut.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central mengindikasikan bahwa pasangan USD/JPY berpeluang untuk rebound, dengan level pivot berada di 157.40. Selama bertahan di atas level support tersebut, pasangan USD/JPY berpotensi naik untuk menguji resistance di 158.90-159.90.
Sebagai alternatif skenario, Trading Central juga memperkirakan bahwa tren bearish USD/JPY akan berlanjut jika harga bergerak di bawah 157.40, dengan potensi penurunan lanjutan ke 156.85-156.20.
Resistance 1: 158.90, Resistance 2: 159.40, Resistance 3: 159.90.
Support 1: 157.40, Support 2: 156.85, Support 3: 156.20.