Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Harga minyak mentah mengalami penurunan pada hari Selasa setelah melonjak lebih dari 7% dalam tiga sesi sebelumnya akibat kekhawatiran pasokan yang dipicu oleh potensi konflik yang semakin meluas di Timur Tengah serta kemungkinan terhentinya produksi minyak di Libya.
Kenaikan harga minyak baru-baru ini disebabkan oleh risiko geopolitik di Timur Tengah dan gangguan produksi di Libya. Namun, saat ini pasar lebih berhati-hati sambil menunggu perkembangan lebih lanjut.
Lonjakan 7% pada Brent dan 7,6% pada WTI dalam beberapa sesi terakhir menentang tren penurunan sejak mencapai puncaknya di bulan April 2024 di angka $91,17. Penurunan ini didorong oleh kekhawatiran terhadap permintaan minyak global, terutama dari Tiongkok, selama musim panas yang biasanya menjadi periode puncak permintaan.
Di Libya, ketegangan politik yang meningkat menyebabkan keputusan untuk menutup ladang-ladang minyak di wilayah timur negara itu, yang menyumbang hampir seluruh produksi minyak harian Libya sebesar 1,17 juta barel. Akibatnya, produksi dan ekspor minyak terhenti, menambah kekhawatiran tentang pasokan global.
Di sisi lain, konflik yang memanas antara Israel dan Hezbollah, yang didukung oleh Iran, juga memberikan tekanan pada pasar minyak. Pertukaran serangan misil besar-besaran terjadi setelah kematian seorang komandan senior Hezbollah bulan lalu.
Sementara itu, harga minyak WTI (US OIL) turun di bawah $77 per barel pada hari Selasa, kemungkinan sebagai bagian dari koreksi teknis, meskipun masih mempertahankan sebagian besar kenaikan yang didorong oleh kekhawatiran pasokan yang berkelanjutan. Di samping itu, ketegangan antara Israel dan Hezbollah terus meningkat, sementara pembicaraan gencatan senjata terkait konflik Israel-Hamas berlangsung di Kairo minggu ini.
Harapan bahwa Federal Reserve AS akan menurunkan suku bunga dalam pertemuan September mendatang juga membantu menahan harga minyak di tingkat yang lebih tinggi, meskipun kekhawatiran tentang permintaan yang melemah dari pasar utama tetap ada.
Analisis Teknikal
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa US OIL masih cenderung bullish pada time frame H4, dengan level pivot di 76.15. Selama harga tetap bergerak di atas level tersebut, tren kenaikan diharapkan akan berlanjut untuk menguji area resistance di kisaran 78.45-80.20.
Sebagai alternatif skenario, jika harga turun di bawah 76.15, maka ada potensi penurunan lebih lanjut menuju level support di kisaran 75.10-74.04.
Resistance 1: 78.45, Resistance 2: 79.25, Resistance 3: 80.20
Support 1: 76.15, Support 2: 75.10, Support 3: 74.05