Peluang Trading di US OIL menjelang Data Cadangan Minyak AS

Trading Opportunity Pair (TOP)

Market Summary

Harga minyak mentah mengalami sedikit perubahan pada Rabu di tengah evaluasi ulang investor terhadap efektivitas rencana stimulus ekonomi China, sementara penurunan stok minyak mentah dan bahan bakar di Amerika Serikat (AS) memberikan dukungan. Harga minyak Brent turun 0,1% menjadi $75,09 per barel, sedangkan minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 0,2% ke level $71,43 per barel.

Pada Selasa, harga minyak naik sekitar 1,7% setelah China mengumumkan stimulus ekonomi terbesar sejak pandemi COVID-19, termasuk pemotongan suku bunga dan pendanaan pemerintah. Namun, masih ada kekhawatiran bahwa stimulus tersebut belum cukup kuat untuk mendongkrak kepercayaan di ekonomi terbesar kedua di dunia, sehingga menekan dampak awal terhadap harga minyak. Beberapa analis memperingatkan bahwa diperlukan langkah fiskal tambahan untuk menopang pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak China.

Sementara itu, penurunan kepercayaan konsumen AS ke level terendah dalam tiga tahun, serta kekhawatiran akan ketersediaan lapangan pekerjaan, turut membatasi pergerakan pasar minyak. Data dari American Petroleum Institute menunjukkan stok minyak mentah AS turun sebesar 4,34 juta barel pekan lalu, penurunan terbesar sejak awal Agustus, jauh melampaui ekspektasi pasar. Selain itu, stok bensin turun 3,44 juta barel, dan stok distilat turun 1,12 juta barel, yang memberikan sinyal adanya ketatnya pasokan.

Di Timur Tengah, meningkatnya kekerasan antara Hezbollah dan Israel menambah kekhawatiran akan meluasnya konflik, yang berpotensi mengganggu pasokan minyak dari wilayah tersebut. Risiko gangguan pasokan juga meningkat seiring dengan evakuasi pekerja di ladang minyak AS di wilayah Teluk akibat ancaman badai, meskipun badai tersebut akhirnya mengarah ke Florida dan menjauh dari daerah penghasil minyak di Texas, Louisiana, dan Mississippi.

Secara keseluruhan, meskipun beberapa ketidakpastian tetap ada terkait prospek permintaan dan pasokan global, penurunan stok minyak di berbagai belahan dunia masih memberikan potensi kenaikan harga minyak mentah di masa mendatang.

Fokus selanjutnya akan tertuju pada data cadangan minyak versi Energy Information Administration (EIA) yang akan dirilis malam nanti. Crude Oil inventories diperkirakan turun 1,3 juta barel minggu lalu, setelah penurunan 1,6 juta di minggu sebelumnya. Penurunan cadangan minyak ini biasanya menjadi katalis positif buat harga minyak

Analisis Teknikal

Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan US OIL pada time frame H4 masih cenderung bearish, dengan level pivot di 71.85. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, ada peluang untuk melanjutkan penurunan menuju area support 71.00-69.50.

Sebagai skenario alternatif, jika harga berhasil naik di atas 71.85, pergerakan selanjutnya diperkirakan akan menguji resistance di area 72.40-73.00.

Resistance 1: 71.85, Resistance 2: 72.40, Resistance 3: 73.00

Support 1: 71.00, Support 2: 70.45, Support 3: 69.50

image-artikel