Peluang Trading di USD/JPY Menjelang Data Consumer Confidence AS

Trading Opportunity Pair (TOP)

Market Summary

Dolar AS stabil pada awal pekan setelah data inflasi AS menunjukkan kenaikan moderat pada bulan lalu, meredakan kekhawatiran tentang kecepatan penurunan suku bunga di tahun mendatang. Pergerakan dolar ini dipengaruhi oleh keputusan Federal Reserve yang mempertahankan sikap hawkish pada pertemuan kebijakan terakhir tahun ini, yang memicu kenaikan imbal hasil obligasi AS dan memberikan tekanan pada mata uang lain, termasuk yen Jepang.

Yen Jepang, di sisi lain, berada di dekat level terlemahnya dalam lima bulan terakhir, di kisaran 156 per dolar. Pelemahan yen ini diperburuk oleh perbedaan suku bunga yang terus melebar antara Jepang dan Amerika Serikat, terutama setelah komentar Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda yang mereduksi kemungkinan kenaikan suku bunga Jepang dalam waktu dekat. Kondisi ini mendorong spekulasi bahwa otoritas Jepang mungkin melakukan intervensi pasar untuk menopang mata uang domestik mereka, mengingat sejarah intervensi pada level-level tertentu di masa lalu.

Tekanan terhadap yen semakin kuat setelah data inflasi inti AS untuk November mencatat kenaikan bulanan terkecil dalam enam bulan terakhir. Meskipun data ini memberikan sinyal moderasi inflasi, kenaikan inflasi tahunan tetap di atas target 2% Federal Reserve. Sementara itu, data inflasi dari Jepang pada Jumat lalu membuka peluang kenaikan suku bunga oleh BoJ pada Januari atau Maret mendatang, meskipun skeptisisme terhadap langkah ini masih tinggi di kalangan investor.

Di tengah sentimen pasar yang cenderung positif, yen terus menghadapi tekanan dari posisi safe-haven yang melemah. Ekspektasi suku bunga Jepang yang tetap rendah dibandingkan dengan prospek kenaikan suku bunga AS memperburuk daya tarik yen. Namun, risiko geopolitik dan kekhawatiran tentang perang dagang dapat memberikan batasan pada aksi jual yen yang lebih agresif.

Selain itu, likuiditas pasar yang menipis menjelang akhir tahun meningkatkan risiko pergerakan tajam yang dapat mendorong yen ke level-level yang memicu intervensi di masa lalu. Kondisi ini menjadi tantangan bagi pembuat kebijakan Jepang dalam menjaga stabilitas mata uang mereka, terutama jika dolar terus menguat di tengah perubahan kebijakan moneter global.

USD/JPY tetap menjadi pasangan mata uang yang menarik untuk diikuti, dengan fokus investor tertuju pada data ekonomi mendatang, termasuk Indeks Kepercayaan Konsumen AS, yang berpotensi memberikan dorongan tambahan bagi dolar dalam menghadapi dinamika pasar yang kompleks.

Analisis Teknikal

Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan USD/JPY masih cenderung bearish, dengan level pivot di 157.10. Selama harga tetap bergerak di bawah level ini, pasangan mata uang tersebut berpotensi melanjutkan penurunan menuju area support di 155.90 hingga 155.00.

Sebagai skenario alternatif, jika harga berhasil menembus level 157.10 ke atas, pergerakan selanjutnya diperkirakan akan bullish, dengan target menguji area resistance di 157.80 hingga 158.30.

Resistance 1: 157.10, Resistance 2: 157.80, Resistance 3: 158.30

Support1:  155.90,  Support 2: 155.40, Support 3: 155.00

image-artikel