Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Bank of Japan (BoJ) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga ultra-rendah pada hari Kamis. Namun, bank sentral ini menyatakan bahwa risiko terkait ekonomi Amerika Serikat mulai mereda, memberikan sinyal bahwa kondisi sedang menuju pada situasi yang memungkinkan untuk kenaikan suku bunga ke depan. Selain itu, BoJ memperkirakan inflasi akan bergerak di sekitar target 2% dalam beberapa tahun mendatang, menegaskan komitmennya untuk terus menaikkan biaya pinjaman jika perekonomian terus mengalami pemulihan secara moderat.
Gubernur BoJ, Kazuo Ueda, dalam konferensi pers menyampaikan bahwa data domestik menunjukkan pergerakan upah dan harga sesuai dengan proyeksi bank. Meski sebelumnya Ueda cenderung lebih berhati-hati dalam mengantisipasi risiko ketidakpastian ekonomi AS dan volatilitas pasar keuangan global, kali ini pandangannya lebih optimis terhadap situasi ekonomi global yang tampak mulai stabil. Namun, ia menekankan bahwa keputusan terkait kenaikan suku bunga selanjutnya akan bergantung pada data ekonomi terbaru yang tersedia pada setiap rapat kebijakan moneter.
Dalam pertemuan dua hari yang berakhir pada hari Kamis, BoJ mempertahankan suku bunga jangka pendek pada 0,25%, sejalan dengan ekspektasi pasar. Langkah ini menjadi perhatian tersendiri di tengah situasi politik domestik yang belum stabil pasca pemilihan umum Jepang, yang diperkirakan dapat memperumit upaya normalisasi kebijakan moneter setelah periode kebijakan ultra-mudah yang panjang.
Di sisi lain, proyeksi inflasi inti untuk tahun fiskal 2025 direvisi turun menjadi 1,9% dari 2,1% yang diperkirakan sebelumnya pada Juli lalu. Namun, bank memperingatkan bahwa risiko kenaikan inflasi untuk tahun tersebut masih tetap ada. Proyeksi inflasi inti tahun fiskal 2026 tetap stabil di 1,9%, dengan “core-core” inflation, indikator yang mengukur permintaan dengan menghapus dampak biaya bahan bakar, diharapkan mencapai 1,9% pada 2025 dan 2,1% pada 2026.
BoJ tetap mempertahankan pandangannya bahwa inflasi inti akan menyatu menuju target 2% sekitar akhir tahun 2025 atau setelahnya, dengan peningkatan harga layanan secara moderat. Setelah mengakhiri kebijakan suku bunga negatif pada bulan Maret dan menaikkan suku bunga jangka pendek menjadi 0,25% pada Juli, BoJ optimis bahwa Jepang telah membuat kemajuan menuju pencapaian target inflasi 2% secara berkelanjutan. Kendati demikian, Ueda menegaskan bahwa bank tidak terburu-buru dalam menaikkan suku bunga, mengingat laju inflasi masih dalam batas moderat.
Data terbaru pada hari Kamis menunjukkan adanya peningkatan dalam output industri dan penjualan ritel Jepang pada bulan September, mengindikasikan bahwa ekonomi sedang berada pada jalur pemulihan moderat. Namun, kehilangan mayoritas kursi oleh koalisi penguasa pada pemilihan umum akhir pekan lalu meningkatkan kekhawatiran terhadap potensi stagnasi kebijakan, yang dapat menghambat kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Di pasar mata uang, Yen Jepang (JPY) menguat terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) setelah pernyataan Ueda pada konferensi pers pasca-pertemuan. Selain itu, kondisi negatif di pasar ekuitas turut mendukung permintaan terhadap aset safe haven seperti JPY, sementara kurangnya aksi beli USD yang signifikan menahan pasangan USD/JPY di bawah level 153,00 menjelang sesi Eropa. Namun, apresiasi Yen tampaknya terbatas mengingat ketidakpastian rencana kenaikan suku bunga BoJ serta dampak gejolak politik yang jarang terjadi di Jepang.
Lebih jauh, peningkatan hasil obligasi Treasury AS akibat spekulasi penurunan suku bunga yang lebih kecil oleh Federal Reserve, dan kekhawatiran terhadap belanja defisit setelah pemilihan AS, dapat membatasi potensi penguatan JPY dalam waktu dekat, terutama menjelang data Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS.
Analisis Teknikal
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan USD/JPY masih memiliki kecenderungan bearish, dengan level pivot di 153.05. Selama harga bergerak di bawah level ini, arah berikutnya diperkirakan akan turun menuju area support di 151.80-151.00.
Sebagai skenario alternatif, jika harga mampu menembus di atas 153.05, maka harga diperkirakan akan bergerak naik untuk menguji area resistance di 153.55-153.85.
Resistance 1: 153.05, Resistance 2: 153.55, Resistance 3: 153.85
Support 1: 151.80, Support 2: 151.45, Support 3: 151.00