Peluang Trading di XAU/USD Menjelang Data CPI AS

Trading Opportunity Pair (TOP)

Market Summary

Harga emas terus berada di dekat rekor tertinggi pada hari Rabu, didorong oleh harapan pemotongan suku bunga AS dan ketegangan yang terus berlanjut di Timur Tengah. Fokus pasar kini tertuju pada data inflasi AS.

Emas spot naik 0,2% menjadi $2.469,35 per ounce pada pukul 08:27 GMT, mendekati rekor tertinggi $2.483,60 yang dicapai bulan lalu. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS stabil di $2.508,40.

Analis menyatakan bahwa jika data menunjukkan perlambatan inflasi di AS, peluang pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan September akan meningkat, dan sangat mungkin harga emas mencapai rekor baru.

Data indeks harga konsumen AS dijadwalkan dirilis malam nanti (19.30 WIB). Ekonom memperkirakan inflasi bulanan akan naik sebesar 0,2%, dengan inflasi inti tahunan melambat ke 3,2%.

Data pada hari Selasa menunjukkan bahwa harga produsen AS naik lebih rendah dari yang diperkirakan pada bulan Juli, yang mengindikasikan bahwa inflasi terus melambat. Pasar memperkirakan peluang 52,5% untuk pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin di AS pada bulan September, menurut CME FedWatch Tool.

Emas, yang secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai terhadap risiko geopolitik dan ekonomi, menjadi lebih menarik di tengah suku bunga yang lebih rendah, karena biaya peluang untuk memegang aset ini juga berkurang.

Di Timur Tengah, Iran berjanji akan memberikan respons keras terhadap pembunuhan pemimpin Hamas akhir bulan lalu. Israel belum mengonfirmasi atau menyangkal keterlibatannya. Ada kemungkinan besar serangan Iran terhadap Israel yang bisa memicu perang besar yang mempengaruhi seluruh kawasan dan lebih luas lagi, hal ini mendorong permintaan emas sebagai aset safe-haven.

Di tempat lain, semua impor emas Brasil oleh Jerman dan 71% oleh Italia berasal dari daerah di Amazon di mana penambangan ilegal marak terjadi. Sebuah lembaga think tank pada hari Selasa menyerukan pengawasan yang lebih ketat di Eropa terkait masalah ini.

Namun, para analis memperingatkan bahwa posisi emas yang sudah “overbought” mungkin membatasi potensi kenaikan lebih lanjut. Daniel Ghali, Senior Commodity Strategist di TD Securities, menyebutkan bahwa meskipun risiko geopolitik dari kemungkinan serangan Iran mendukung emas, dampaknya terbatas karena investor sudah “terlalu banyak berkomitmen.”

Permintaan ritel di China tetap kuat untuk saat ini, dengan aliran masuk ke ETF emas China tetap stabil, meskipun permintaan ETF di luar China kembali menurun.

Analisis Teknikal

Dari sudut pandang teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa tren harga emas masih tetap bullish, dengan level pivot di 2.458. Selama harga bertahan di atas pivot ini, kecenderungan arah berikutnya tetap bullish, dengan target untuk menguji resistance di kisaran 2.485-2.500.

Sebagai alternatif, jika harga turun di bawah 2.458, maka kemungkinan arah berikutnya akan berbalik turun untuk menguji support di kisaran 2.445-2.434.

Resistance 1: 2.477, Resistance 2: 2.485, Resistance 3: 2.500

Support 1: 2.458, Support 2: 2.445, Support 3: 2.434

image-artikel