Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Harga emas turun sekitar 1% pada hari Kamis karena investor mengambil keuntungan menjelang data ekonomi AS yang akan memberikan petunjuk tentang penurunan suku bunga oleh bank sentral. Emas spot turun 1% menjadi $2,372.74 per ons pada pukul 0725 GMT, sementara emas berjangka AS turun 2,1% menjadi $2,366.00.
Menurut Kelvin Wong, analis senior OANDA untuk Asia Pasifik, “Dari perspektif fundamental, tidak ada faktor yang menekan emas. Tampaknya kita melihat aksi ambil untung dan dari perspektif teknis, harga bisa turun lebih lanjut.”
Sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan harga emas siap naik ke rekor tertinggi dalam beberapa bulan mendatang. Ketidakpastian terkait pemilu dan meningkatnya ancaman geopolitik akan menambah volatilitas dan mempengaruhi variabel makro,” menurut Dewan Emas Dunia(WGC)”. Ini bisa mendorong investor menuju aset safe-haven seperti emas.”
Penurunan emas hari ini juga disinyalir karena kekhawatiran pertumbuhan global. Selain itu, pelemahan emas mungkin disebabkan oleh penjualan teknis, seiring dengan data awal Indeks Pembelian Manajer (PMI) S&P Global AS untuk Juli yang menunjukkan peningkatan moderat, mengurangi ketakutan akan stagflasi — situasi di mana emas biasanya berkinerja baik.
Chris Williamson dari S&P Global Market Intelligence mencatat, “Data PMI awal menunjukkan skenario ‘Goldilocks’ di awal kuartal ketiga, dengan ekonomi tumbuh kuat sementara inflasi moderat.” Biaya input yang meningkat dapat menyebabkan harga jual lebih tinggi atau tekanan pada margin.
Meskipun ada harapan bahwa Fed akan menurunkan suku bunga beberapa kali sebelum akhir tahun, emas tetap terpengaruh oleh data ekonomi yang menunjukkan peningkatan moderat.
Sementara itu, Permintaan fisik dari India, konsumen emas terbesar kedua di dunia, diharapkan meningkat setelah pemerintah menurunkan pajak impor emas dari 15% menjadi 6%.
Emas juga diharapkan mendapat manfaat dari rencana negara-negara BRICS+ untuk menggantikan Dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia dengan alternatif yang didukung emas, untuk mencegah AS menggunakan Dolar dalam konflik geopolitik dan sanksi.
Pasar saat ini tengah menantikan data Produk Domestik Bruto (PDB) AS dan pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) – acuan inflasi The Fed — untuk menentukan harapan waktu penurunan suku bunga. Trader memperkirakan Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan September. Dalam lingkungan suku bunga rendah, emas biasanya lebih menarik. Analis melihat bahwa jika data PCE menunjukkan inflasi melambat dan Fed dapat menurunkan suku bunga pada bulan September, maka harga emas akan kembali naik.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa harga emas masih berpotensi bearish, dengan level pivot di 2.389. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, pelemahan bisa berlanjut menuju support di kisaran 2.360-2.340.
Sebagai alternatif, Trading Central juga mencatat bahwa jika harga berhasil naik di atas 2.389, maka tren bearish ini mungkin berbalik. Dalam skenario ini, harga emas berpeluang naik menuju kisaran 2.401-2.410.
Resistance 1: 2.389, Resistance 2: 2.401, Resistance 3: 2.410.
Support 1: 2.360, Support 2: 2.350, Support 3: 2.340.