Market Summary
Peluang trading emas jelang data tenaga kerja AS menjadi fokus utama pasar pada Jumat (1/8), di tengah tekanan penguatan dolar AS dan meredanya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Harga emas dunia bergerak stabil namun mencatat penurunan mingguan ketiga berturut-turut.
Dollar Menguat, Emas Sulit Menguat
Harga spot emas tercatat di $3.288,89 per ons pada pukul 07:33 GMT, sementara emas berjangka AS turun 0,3% menjadi $3.339,90 per ons. Secara mingguan, logam mulia ini telah melemah sekitar 1,4%.
Penguatan indeks dollar AS (.DXY) yang mencapai level tertinggi sejak akhir Mei menjadi salah satu faktor utama pelemahan emas. Kuatnya dollar membuat emas menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain, sehingga mengurangi permintaan di pasar global.
Sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil bunga, emas cenderung tertekan saat dollar menguat dan suku bunga tetap tinggi.
Data Ekonomi AS dan Implikasinya terhadap Peluang Trading Emas
Tekanan tambahan juga datang dari data ekonomi AS yang masih menunjukkan ketangguhan. Data pertumbuhan Produk Domestik Bruto (GDP), klaim pengangguran mingguan, dan inflasi PCE yang dirilis minggu ini memberikan sinyal bahwa perekonomian belum cukup lemah untuk mendorong The Fed memangkas suku bunga dalam waktu dekat.
Dalam pertemuan terbarunya, bank sentral AS mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 4,25%–4,50% dan belum menunjukkan indikasi jelas soal pemangkasan suku bunga, termasuk untuk periode September mendatang. Akibatnya, pelaku pasar mulai mengurangi ekspektasi terhadap pelonggaran moneter tahun ini.
Di tengah ketidakpastian arah kebijakan The Fed, peluang trading emas jelang data tenaga kerja AS tetap terbuka, terutama jika data menunjukkan pelemahan ekonomi.
Ketidakpastian Tarif AS Dukung Permintaan Emas Sebagai Aset Safe Haven
Meski tekanan cukup besar, harga emas tetap mendapat sedikit dukungan dari ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global. Pemerintah AS kembali memberlakukan tarif tinggi terhadap berbagai negara mitra dagang, termasuk Kanada, Brasil, India, dan Taiwan.
Langkah tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap prospek pertumbuhan ekonomi global serta mulai berdampak pada kenaikan inflasi di dalam negeri. Beberapa barang impor di AS telah menunjukkan kenaikan harga, terutama sejak kebijakan tarif ini diumumkan. Kondisi ini berpotensi mendorong investor kembali melirik emas sebagai aset pelindung nilai dalam situasi ketidakpastian.
Permintaan Emas Fisik di Asia Mulai Pulih
Sementara itu, di pasar fisik, permintaan emas di kawasan Asia mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Penurunan harga dalam beberapa hari terakhir telah menarik minat beli dari konsumen, meskipun sebagian besar pelaku pasar masih berhati-hati terhadap volatilitas harga global.
Minat beli terlihat di beberapa negara konsumen utama seperti India dan China, meskipun volumenya belum kembali ke level yang kuat seperti pada awal tahun. Secara keseluruhan, pasar emas global saat ini masih berada dalam fase penyesuaian terhadap kebijakan moneter AS dan ketegangan dagang yang sedang berlangsung.
Fokus Pasar Beralih ke Data Ketenagakerjaan AS
Kini pasar menantikan rilis data ketenagakerjaan AS yang dijadwalkan Jumat malam waktu setempat. Data ini menjadi sorotan karena akan memberikan gambaran lebih lanjut tentang kekuatan pasar tenaga kerja AS.
Investor mencermati apakah pertumbuhan lapangan kerja mulai melambat dan apakah tingkat pengangguran naik ke 4,2%, sesuai perkiraan. Jika data menunjukkan pelemahan, maka peluang penurunan suku bunga bisa kembali terbuka dan memberi ruang bagi harga emas untuk menguat.
Dengan demikian, peluang trading emas jelang data tenaga kerja AS masih relevan untuk dicermati pelaku pasar dalam merespons rilis data malam ini.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa harga emas masih berada dalam tren bearish pada time frame H4. Level pivot berada di 3.304. Selama harga bergerak di bawah level ini, tekanan turun diperkirakan berlanjut dengan target penurunan menuju area support di kisaran 3.281 hingga 3.255.
Sebagai skenario alternatif, jika harga berhasil menembus ke atas 3.304, arah pergerakan berpotensi berbalik naik. Target kenaikan berada di area resistance 3.314 hingga 3.323.
Resistance 1: 3.304 Resistance 2: 3.314 Resistance 3: 3.323
Support1: 3.281 Support 2: 3.267 Support 3: 3.255
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.