Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Harga emas mengalami rebound pada hari Kamis setelah penurunan tajam pada sesi sebelumnya. Spot gold naik 1,6% menjadi $3.340,79 per ounce pada pukul 09:07 GMT, sementara emas berjangka AS meningkat 1,8% ke level $3.352,10. Kenaikan ini terjadi setelah emas kehilangan lebih dari 3% pada hari Rabu, penurunan harian terburuk sejak akhir November.
Peningkatan harga emas mencerminkan aksi beli setelah koreksi sebelumnya. Kondisi ini didorong oleh kekhawatiran yang masih ada terkait ketegangan perdagangan global, terutama antara Amerika Serikat dan China. Faktor ini memberikan dorongan signifikan bagi emas, yang secara tradisional dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi.
Emas telah naik lebih dari 27% sepanjang tahun ini, didukung oleh situasi geopolitik yang tidak menentu. Dana Moneter Internasional (IMF) mengurangi proyeksi pertumbuhan ekonomi global dan AS secara tajam tahun ini, dengan kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump menjadi salah satu alasan utama. Jika kondisi ekonomi memburuk lebih jauh, permintaan emas kemungkinan akan terus meningkat.
Namun, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi AS dapat melampaui revisi proyeksi IMF sebesar 1,8%, jika kebijakan pemerintahan Trump berhasil diimplementasikan. Ia juga menyebutkan bahwa tarif yang terlalu tinggi antara AS dan China tidak berkelanjutan, dan pengurangannya diperlukan untuk membuka jalan bagi negosiasi yang lebih efektif. Selain tarif, Bessent menyoroti faktor lain seperti hambatan non-tarif dan subsidi pemerintah China sebagai bagian dari diskusi perdagangan.
Harga emas sebelumnya mengalami tekanan jual yang signifikan setelah mencapai puncaknya di $3.500 pada hari Selasa. Namun, pernyataan Presiden Trump yang mengisyaratkan kemungkinan penerapan tarif baru terhadap China dalam “dua hingga tiga minggu ke depan,” serta rencana tarif timbal balik terhadap negara-negara yang sedang bernegosiasi, turut memengaruhi pergerakan harga. Pelemahan nilai dolar AS juga mendukung kenaikan harga emas, karena logam mulia yang dihargai dalam dolar menjadi lebih terjangkau bagi pembeli internasional.
Fokus malam ini akan tertuju pada rilis data klaim tunjangan pengangguran AS, yang diperkirakan meningkat menjadi 222 ribu pada minggu lalu, lebih tinggi dibandingkan minggu sebelumnya sebesar 215 ribu. Jika hasilnya lebih tinggi dari perkiraan, hal ini dapat mengindikasikan perlambatan di sektor tenaga kerja AS, yang berpotensi mendorong The Fed untuk mempercepat pemangkasan suku bunga. Kondisi ini bisa menjadi sentimen positif bagi harga emas.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas masih cenderung bullish pada time frame H4, dengan level pivot di 3.305. Selama harga tetap bergerak di atas level tersebut, potensi pergerakan selanjutnya adalah naik untuk menguji resistance di kisaran 3.348–3.367.
Sebagai skenario alternatif, jika harga turun di bawah level 3.305, pergerakan selanjutnya diperkirakan akan menguji support di area 3.278–3.260.
Resistance 1: 3.348 Resistance 2: 3.367 Resistance 3: 3.386
Support1: 3.305 Support 2: 3.278 Support 3: 3.260