Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Harga emas mengalami penurunan selama dua sesi berturut-turut pada Rabu, tertekan oleh penguatan dollar AS dan tanda-tanda meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Investor kini memusatkan perhatian pada data ekonomi AS yang akan dirilis pekan ini untuk mendapatkan pandangan lebih jelas mengenai prospek kebijakan moneter Federal Reserve.
Pada perdagangan spot, emas turun 1% menjadi $3,382.78 per ounce pada pukul 09.05 GMT. Meskipun demikian, logam mulia ini mencatatkan kenaikan bulanan keempat secara berturut-turut dengan peningkatan 5,1% sepanjang April. Sementara itu, kontrak emas berjangka AS turun 1,2% ke $3,292.30 per ounce.
Analis mengatakan bahwa pasar emas saat ini sedang menghadapi volatilitas tinggi yang mencerminkan persaingan antara tekanan jual dan beli. Tampaknya emas sedang memasuki fase konsolidasi yang layak.
Penguatan dollar AS sebesar 0,2% pada indeks dollar telah membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Kondisi pasar yang lebih stabil turut memberikan tekanan pada harga emas. Namun, ketahanan emas untuk tidak jatuh lebih jauh mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap ketidakpastian kebijakan perdagangan AS dan dampaknya pada perekonomian global.
Penurunan emas terjadi setelah Presiden AS, Donald Trump, menandatangani perintah untuk mengurangi dampak tarif otomotif, serta menyambut kesepakatan perdagangan baru dengan mitra dagang asing. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketegangan dalam perang dagang yang sebelumnya mengguncang pasar keuangan.
Di sisi lain, para trader emas kini mengantisipasi sejumlah data ekonomi penting dari AS, seperti laporan ketenagakerjaan sektor swasta (ADP), pertumbuhan produk domestik bruto (GDP) kuartal pertama, serta indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE). Data ini, bersama laporan ketenagakerjaan non-pertanian (Non-Farm Payrolls) yang akan dirilis Jumat, diharapkan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai langkah Federal Reserve terkait suku bunga.
Pada kalender ekonomi, data GDP kuartal pertama menjadi fokus utama, mengingat hal ini bisa menjadi salah satu indikator kunci bagi The Fed untuk menentukan kebijakan suku bunga dalam pertemuan mendatang pada 7 Mei. Selain itu, data PCE bulanan untuk Maret juga akan dirilis, dengan ekspektasi penurunan angka inti dari 0,4% menjadi 0,1%.
Meskipun tekanan saat ini mengarah pada penurunan, status emas sebagai aset aman tetap menarik perhatian di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik global. Harga emas sebelumnya mencapai rekor tertinggi $3,500.05 per ounce pada 22 April, didorong oleh kekhawatiran investor terhadap gejolak ekonomi global.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas pada time frame H4 masih cenderung bearish, dengan level pivot di 3.303. Selama harga tetap berada di bawah level ini, pergerakan diperkirakan akan melanjutkan tren turun menuju area support di kisaran 3.264–3.225.
Sebagai alternatif skenario, jika harga berhasil menembus ke atas level 3.303, tren berpotensi berbalik naik untuk menguji area resistance di 3.330–3.340.
Resistance 1: 3.303 Resistance 2: 3.330 Resistance 3: 340
Support1: 3.264 Support 2: 3.243 Support 3: 3.225