Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Harga emas mencatat rekor tertinggi pada Jumat, didorong oleh kekhawatiran bahwa tarif baru yang diumumkan Presiden AS Donald Trump akan memperburuk perang dagang global. Ketidakpastian ini memicu minat investor terhadap aset safe-haven, termasuk emas. Spot gold melonjak hampir 1%, mencapai $3,083.33 per ounce, setelah sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di $3,086.21.
Lonjakan harga emas mencerminkan pengaruh dari ketidakpastian kebijakan perdagangan, prospek pemotongan suku bunga, konflik geopolitik, serta pembelian oleh bank sentral. Selain itu, ekspektasi inflasi akibat tarif balasan yang akan berlaku pada awal April juga menjadi faktor yang memperkuat daya tarik emas sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi.
Di sisi lain, kebijakan moneter AS yang dinilai masih cukup ketat oleh beberapa pejabat Federal Reserve memberikan ruang bagi spekulasi terkait perubahan kebijakan di masa depan. Emas, yang secara historis diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah, tetap menarik bagi investor yang mencari perlindungan dari potensi perlambatan pertumbuhan dan ketidakstabilan makroekonomi.
Sementara itu, pasar juga akan mengamati data pengeluaran konsumsi pribadi AS yang dijadwalkan rilis malam nanti, sebagai indikator tambahan untuk prospek ekonomi dan kebijakan moneter di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas cenderung bullish pada kerangka waktu H4, dengan level pivot berada di 3.044. Selama harga bertahan di atas level tersebut, potensi kenaikan akan mengarah pada pengujian resistance di kisaran 3.092-3.115.
Sebagai skenario alternatif, jika harga bergerak turun di bawah 3.065, arah pergerakan selanjutnya diperkirakan akan menguji area support di 3.054-3.044.
Resistance 1: 3.092, Resistance 2: 3.105, Resistance 3: 3.115
Support1: 3.065, Support 2: 3.054, Support 3: 3.044