Market Summary
Peluang trading emas pasca Fed rate cut menjadi sorotan utama di pasar global. Meskipun harga emas turun tipis pada Jumat akibat penguatan dolar, logam mulia ini tetap mencatatkan kenaikan bulanan ketiga berturut-turut. Pada pukul 07.00 GMT, harga spot gold berada di level $4.011,60 per ons, turun 0,3%, namun masih membukukan kenaikan sekitar 4% sepanjang bulan ini.
Kenaikan ini menunjukkan bahwa sentimen investor terhadap emas tetap positif, meski Federal Reserve (The Fed) kembali menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi kisaran 3,75%–4,00%. Para pelaku pasar kini menilai peluang pemangkasan suku bunga lanjutan pada Desember menjadi lebih kecil dari sebelumnya.
Dampak Fed Rate Cut terhadap Pergerakan Emas
Menurut analis pasar, sikap hawkish Ketua The Fed Jerome Powell telah menekan minat beli emas. Ketidakpastian mengenai arah kebijakan moneter berikutnya mendorong dolar ke level tertinggi dalam tiga bulan terakhir, sehingga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Meskipun demikian, peluang trading emas pasca Fed rate cut tetap ada karena dinamika suku bunga sering kali menciptakan volatilitas yang menarik bagi trader jangka pendek. Ketika prospek penurunan suku bunga melemah, dolar cenderung menguat, namun koreksi harga emas yang terjadi dapat dimanfaatkan sebagai momentum entry oleh para pelaku pasar.
Sentimen Global dan Permintaan Safe Haven
Selain kebijakan The Fed, faktor geopolitik turut memperkuat daya tarik emas. Kesepakatan antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang mencakup pengurangan tarif serta pembatasan perdagangan fentanyl memberi sinyal stabilitas baru di pasar global. Namun, investor tetap memandang emas sebagai aset lindung nilai (safe haven) di tengah ketidakpastian ekonomi dunia.
Swiss National Bank (SNB) melaporkan laba kuartal ketiga sebesar 27,93 miliar franc Swiss, sebagian besar berkat kenaikan nilai cadangan emasnya. Dengan kenaikan harga emas hingga 53% sepanjang tahun ini, bank sentral tersebut menikmati keuntungan besar dari posisinya di aset safe haven tersebut.
Prospek Ke Depan
Peluang trading emas pasca Fed rate cut masih terbuka lebar, terutama jika ketidakpastian global berlanjut dan tekanan terhadap dolar meningkat. Penurunan suku bunga biasanya mengurangi imbal hasil dari aset berisiko rendah seperti obligasi AS, sehingga emas menjadi lebih menarik.
Dalam konteks jangka menengah, harga emas berpotensi tetap tinggi jika inflasi tidak terkendali dan investor mencari perlindungan nilai. Trader dapat memanfaatkan volatilitas jangka pendek dengan strategi teknikal yang menyesuaikan level resistance dan support terbaru.
Pergerakan emas ke depan akan sangat dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter global dan kondisi makroekonomi yang berkembang. Bagi pelaku pasar, dinamika ini menghadirkan ruang menarik untuk mengoptimalkan strategi trading berbasis momentum dan analisis sentimen pasar.
Analisis Teknikal
 Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan pergerakan emas masih cenderung bullish pada time frame H4. Level pivot berada di kisaran 3.980. Selama harga bergerak di atas area tersebut, peluang penguatan masih terbuka. Emas berpotensi menguji zona resistance 4.045–4.100.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan pergerakan emas masih cenderung bullish pada time frame H4. Level pivot berada di kisaran 3.980. Selama harga bergerak di atas area tersebut, peluang penguatan masih terbuka. Emas berpotensi menguji zona resistance 4.045–4.100.
Sebaliknya, jika harga turun dan menembus di bawah 3.980, potensi koreksi dapat berlanjut. Area support 3.955–3.920 menjadi target berikutnya yang perlu diperhatikan.
Resistance 1: 4.045 Resistance 2: 4.073 Resistance 3: 4.100
Support1: 3.980 Support 2: 3.955 Support 3: 3.920
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
 
			        

 
														 
													 
								 
								