Peluang Trading Emas Pasca PBoC Melanjutkan Pembelian

Trading Opportunity Pair (TOP)

Market Summary

Harga emas mencatatkan kenaikan signifikan pada awal pekan ini, terdorong oleh sejumlah faktor fundamental yang memperkuat daya tarik logam mulia tersebut. Bank sentral China, People’s Bank of China (PBOC), kembali melanjutkan pembelian emas pada November setelah menghentikan aktivitas serupa selama enam bulan. Langkah ini memberikan dukungan tambahan pada permintaan emas domestik di tengah ketidakpastian global yang meningkat.

Di pasar spot, harga emas naik 0,5% menjadi $2.646,69 per troy ounce, sementara kontrak berjangka emas AS mencatatkan kenaikan 0,3% ke level $2.668,20 per troy ounce pada Senin pagi. Kenaikan ini sejalan dengan sentimen positif terhadap emas sebagai aset safe haven di tengah ketegangan geopolitik yang baru muncul.

Faktor geopolitik turut memainkan peran signifikan dalam penguatan harga emas. Situasi di Timur Tengah memanas setelah pasukan pemberontak di Suriah berhasil menggulingkan Presiden Bashar al-Assad, menandai berakhirnya lima dekade kekuasaan keluarga Assad. Ketidakstabilan politik ini meningkatkan kekhawatiran investor akan risiko global yang lebih besar, mendorong permintaan terhadap aset yang dianggap lebih aman seperti emas.

Selain itu, data ekonomi Amerika Serikat yang dirilis pada Jumat lalu menunjukkan pelemahan bertahap di pasar tenaga kerja, memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga acuan pada pertemuan terakhir tahun ini. Berdasarkan alat prediksi CME FedWatch, probabilitas penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin mencapai 83%. Penurunan suku bunga ini cenderung meningkatkan daya tarik emas karena mengurangi biaya peluang untuk memegang aset non-yielding.

Secara keseluruhan, tahun ini menjadi periode yang cemerlang bagi emas, dengan harga mencatatkan kenaikan hampir 28% sejauh ini, yang merupakan performa terbaik sejak 2010. Dukungan dari pembelian bank sentral, kebijakan moneter yang melonggar, serta ketegangan geopolitik telah menjadi pendorong utama yang membawa emas ke berbagai level tertinggi sepanjang masa. Investor kini menantikan data inflasi AS yang akan dirilis Rabu mendatang untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan Federal Reserve, yang dapat memengaruhi pergerakan harga emas selanjutnya.

Analisis Teknikal

Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas masih cenderung bullish, dengan level pivot berada di 2.635. Selama harga bertahan di atas level tersebut, potensi kenaikan berikutnya kemungkinan akan menguji resistance di kisaran 2.657–2.676.

Sebaliknya, jika harga bergerak turun dan menembus level 2.635, skenario alternatif menunjukkan kemungkinan pelemahan lebih lanjut yang akan menguji support di area 2.629–2.623.

Resistance 1: 2.657, Resistance 2: 2.668, Resistance 3: 2.676

Support1:  2.635,  Support 2: 2.629, Support 3: 2.623

image-artikel