Market Summary
Pasangan mata uang EUR/USD diperdagangkan melemah mendekati level 1.1400 pada sesi Eropa hari Selasa (3 Juni 2025). Meskipun dollar AS secara umum berada di level terendah enam minggu, tekanan terhadap euro membuat pasangan ini cenderung menurun.
Ketidakpastian Perdagangan AS Menekan Dollar
Dollar AS mengalami tekanan menyusul kekhawatiran yang meningkat terkait dampak ekonomi dari ketegangan dagang yang terus berlangsung. Meski pasar saham global menunjukkan pemulihan terbatas, greenback tetap berada dalam tekanan karena serangkaian data yang menunjukkan kontraksi sektor manufaktur AS selama tiga bulan berturut-turut.
Pemerintah AS bersiap menggandakan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50%, bersamaan dengan tenggat waktu pengajuan proposal terbaik dari negara-negara mitra dagang. Kekhawatiran ini memperkuat sentimen negatif terhadap aset-aset dollar, termasuk mata uangnya sendiri.
Euro Terbebani oleh Penurunan Inflasi Zona Euro
Di sisi lain, euro mendapat tekanan dari rilis data inflasi zona euro yang lebih lemah dari ekspektasi. Data awal menunjukkan inflasi tahunan Indeks Harga Konsumen (HICP) turun menjadi 1,9% pada Mei 2025. Angka ini lebih rendah dari April yang sebesar 2,2%, dan juga di bawah ekspektasi pasar sebesar 2,0%.
Penurunan tajam terjadi di sektor jasa, dari 4,0% menjadi 3,2%. Harga energi juga terus melemah, turun 3,6% secara tahunan. Kedua faktor ini menjadi penyebab utama melambatnya inflasi.
Data tersebut memperkuat ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan pekan ini. Langkah ini diperkirakan menjadi pelonggaran terakhir sebelum jeda kebijakan.
Fokus Pasar Beralih ke Data Ekonomi AS dan Pertemuan ECB
Meskipun dollar AS sempat mendapatkan dukungan setelah negosiasi dagang dengan Uni Eropa kembali ke jalur positif, volatilitas tetap tinggi karena pengadilan AS sempat menolak sebagian besar tarif Trump sebelum akhirnya dikembalikan melalui banding.
Fokus pasar saat ini tertuju pada rilis data pesanan pabrik AS dan laporan ketenagakerjaan yang dijadwalkan akhir pekan ini. Selain itu, potensi pembicaraan langsung antara Presiden AS dan Presiden Tiongkok juga menjadi perhatian utama, mengingat pertemuan serupa di masa lalu sering kali meredakan ketegangan dagang dan memberikan dukungan terhadap dollar. Menjelang itu, data lowongan kerja JOLTs yang akan dirilis malam ini juga menjadi sorotan sebagai indikator awal kondisi pasar tenaga kerja sebelum rilis data utama hari Jumat mendatang.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan EUR/USD masih berpotensi bullish pada time frame H4. Level pivot kunci berada di 1.1289. Selama harga bertahan di atas level ini, kenaikan diperkirakan berlanjut. Target kenaikan berada di area resistance 1.1453 hingga 1.1480.
Sebagai skenario alternatif, jika harga EUR/USD turun di bawah 1.1389, tekanan jual kemungkinan meningkat. Hal ini membuka peluang penurunan menuju support di 1.1357 hingga 1.1313.
Resistance 1: 1.1453 Resistance 2: 1.1480 Resistance 3: 1.1530
Support1: 1.1389 Support 2: 1.1357 Support 3: 1.1313
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.