Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Pasangan EUR/USD mencatatkan penguatan signifikan, didukung oleh pelemahan dollar AS akibat meningkatnya kekhawatiran terhadap dampak ekonomi dari kebijakan tarif Presiden AS, Donald Trump. Tarif baru yang diberlakukan terhadap berbagai negara, termasuk China, memicu ketidakstabilan di pasar keuangan global, yang tercermin dalam kejatuhan indeks saham utama dan aksi jual besar-besaran di pasar obligasi AS.
Dollar AS berada di bawah tekanan akibat potensi lonjakan inflasi dan resesi di tengah sulitnya menemukan substitusi langsung untuk produk-produk China yang dikenakan tarif tinggi. Situasi ini diperburuk oleh langkah-langkah countermeasures yang direncanakan oleh China dan Uni Eropa, yang semakin memperburuk sentimen pasar terhadap aset-aset berdenominasi dollar.
Di sisi lain, Euro mendapatkan angin segar setelah laporan menyebutkan bahwa partai konservatif Jerman berhasil mencapai kesepakatan dengan Sosial Demokrat untuk membentuk pemerintahan koalisi. Perkembangan ini meredakan kekhawatiran politik di ekonomi terbesar Uni Eropa, memberikan dorongan tambahan bagi mata uang tunggal.
Komentar dari pejabat European Central Bank (ECB), Francois Villeroy de Galhau, turut memperkuat posisi Euro. Ia menegaskan bahwa meskipun konflik perdagangan akan mengurangi pertumbuhan zona euro sebesar 0,25 poin persentase, dampaknya tidak akan menyebabkan resesi. Selain itu, ia juga menyebut bahwa tindakan AS membuka peluang untuk meningkatkan peran internasional Euro, sekaligus menegaskan komitmen ECB untuk menjaga stabilitas keuangan dan memastikan likuiditas pasar tetap memadai.
Dollar AS menunjukkan pemulihan terbatas menjelang rilis risalah rapat Federal Reserve (Fed), namun tetap berada di bawah tekanan akibat ekspektasi pemangkasan suku bunga hingga 104 basis poin sepanjang tahun. Sementara itu, pasar juga mulai memperhitungkan pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut dari ECB, dengan probabilitas tinggi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan pekan depan.
Secara keseluruhan, pasangan EUR/USD berhasil mempertahankan kenaikan, mendekati level kunci di 1.1000. Dukungan fundamental bagi Euro, seperti stabilitas politik di Jerman dan prospek peran internasional yang lebih kuat, menjadi faktor utama yang menyeimbangkan dampak perlambatan ekonomi zona euro. Di sisi lain, pelemahan dollar akibat ketidakpastian kebijakan perdagangan AS terus memberikan peluang bagi pasangan ini untuk melanjutkan tren kenaikan.
Fokus pasar berikutnya akan tertuju pada rilis risalah FOMC pada Kamis dini hari, yang diharapkan memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter Federal Reserve ke depan.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan EUR/USD masih memiliki bias bullish pada time frame H4, dengan level pivot utama berada di 1.1000. Selama harga bertahan di atas level ini, pasangan ini berpotensi melanjutkan kenaikan menuju area resistance di 1.1090 hingga 1.1180.
Namun, jika harga bergerak turun dan menembus level 1.1000, skenario alternatif menunjukkan kemungkinan pelemahan lebih lanjut, dengan target support berada di kisaran 1.0955 hingga 1.0900.
Resistance 1: 1.1090 Resistance 2: 1.1145 Resistance 3: 1.1180
Support1: 1.1000 Support 2: 1.0955 Support 3: 1.0900