Market Summary
Pasangan mata uang EUR/USD mencatat pelemahan signifikan pada awal pekan ini, menyentuh level terendah dalam tiga minggu di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global. Tekanan terhadap euro muncul setelah mantan Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan ancaman untuk mengenakan tarif sebesar 30% terhadap impor dari Uni Eropa dan Meksiko mulai 1 Agustus.
Langkah ini diumumkan Trump melalui surat kepada Presiden Komisi Eropa dan Presiden Meksiko yang diunggah di media sosial miliknya. Baik Uni Eropa maupun Meksiko menanggapi dengan kritik tajam, menyebut kebijakan tersebut tidak adil dan berpotensi mengganggu stabilitas perdagangan global.
Reaksi Pasar Valuta Asing: Euro Tertekan, Dolar Menguat
Reaksi pasar terhadap pengumuman tarif tersebut pada awalnya cukup terbatas di sesi perdagangan Asia. Namun, euro sempat turun ke posisi $1.1676 terhadap dolar AS, mencatat penurunan harian sebesar 0,13%. Secara mingguan, EUR/USD ditutup melemah lebih dari 0,70% dan mengakhiri sesi Jumat di level 1.1688, memperkuat sinyal potensi pullback menuju level support utama.
Dolar AS mencatat kinerja terbaiknya dalam empat bulan terakhir, di tengah sentimen risk-off yang muncul akibat ketidakpastian kebijakan perdagangan. Terhadap peso Meksiko, dolar menguat 0,28% menjadi 18.6763, sementara terhadap poundsterling dan dolar Australia juga mencatat kenaikan.
Dampak Kebijakan dan Ketidakpastian Suku Bunga AS
Pelemahan euro turut diperburuk oleh komentar dari pejabat Federal Reserve. Mereka menyiratkan bahwa gelombang tarif baru bisa menunda penurunan suku bunga yang diharapkan pasar. Ketidakpastian ini membuat investor menanti rilis data inflasi AS untuk bulan Juni pada Selasa ini. Data tersebut akan menjadi acuan arah kebijakan moneter ke depan.
Di saat yang sama, Trump kembali melontarkan kritik terhadap Ketua The Fed, Jerome Powell. Ia menyebut bahwa akan menjadi “hal baik” jika Powell mengundurkan diri. Komentar ini meningkatkan tekanan terhadap independensi bank sentral dan memperkeruh sentimen pasar.
Pandangan Beragam dari Pejabat ECB
Dari sisi Eropa, pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) memberikan pandangan yang beragam terkait arah kebijakan moneter. Beberapa menyatakan bahwa syarat untuk memangkas suku bunga lebih lanjut sangat tinggi dan belum ada bukti nyata bahwa inflasi menyimpang dari target 2%. Namun, ada pula yang menilai jika tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi Eropa terus meningkat, langkah pelonggaran tambahan mungkin diperlukan.
Data harga grosir Jerman juga menunjukkan kenaikan 0,2% MoM pada Juni, naik dari penurunan 0,3% pada bulan sebelumnya, yang sedikit meredam kekhawatiran terhadap disinflasi.
Outlook EUR/USD: Waspadai Potensi Penurunan Lanjutan
Dengan latar belakang ketegangan perdagangan yang meningkat dan prospek kebijakan moneter yang belum jelas, pasangan EUR/USD diperkirakan tetap berada di bawah tekanan dalam waktu dekat. Ancaman tarif dari Trump dapat terus menjadi faktor penggerak utama. Tekanan bisa bertambah jika Uni Eropa merespons dengan tindakan balasan atau jika negosiasi perdagangan gagal mencapai kesepakatan.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan EUR/USD pada time frame H4 masih berada dalam tren bearish, dengan level pivot di kisaran 1.1700. Selama harga bergerak di bawah level ini, potensi penurunan diperkirakan akan berlanjut dengan target menuju area support 1.1660 hingga 1.1620.
Sebagai skenario alternatif, apabila harga mampu menembus dan bertahan di atas level 1.1700, maka arah pergerakan selanjutnya berpeluang menguji area resistance di 1.1725 hingga 1.1745.
Resistance 1: 1.1700 Resistance 2: 1.1725 Resistance 3: 1.1745
Support1: 1.1660 Support 2: 1.1640 Support 3: 1.1620
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.