Market Summary
Pasangan mata uang EUR/USD menguat menembus level 1.1650 pada akhir pekan lalu, didorong oleh pelemahan dollar AS setelah komentar dovish dari Gubernur The Fed Christopher Waller yang menyatakan dukungannya terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga pada pertemuan bulan Juli. EUR/USD mencatat kenaikan lebih dari 0,26% dalam sesi perdagangan Jumat, meskipun penguatan euro tertahan sebagian oleh data sentimen konsumen AS yang menguat. University of Michigan melaporkan bahwa indeks sentimen konsumen naik menjadi 61,8 di bulan Juli, lebih tinggi dari bulan sebelumnya dan ekspektasi pasar.
Namun, penurunan signifikan dalam ekspektasi inflasi mendorong pelemahan dollar lebih lanjut. Ekspektasi inflasi satu tahun turun dari 5% menjadi 4,4%, sementara ekspektasi inflasi lima tahun juga turun dari 4% ke 3,6%. Hal ini menambah spekulasi bahwa tekanan harga akan mereda dan membuka ruang bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga.
Selain Waller, Presiden Federal Reserve Chicago Austan Goolsbee juga menyatakan bahwa meskipun ia tetap mendukung arah kebijakan yang longgar, ia kini lebih berhati-hati menyikapi efek tarif baru terhadap inflasi. Ia menekankan bahwa putaran tarif terbaru tidak membantu mengendalikan harga dan justru berisiko menambah tekanan pada barang konsumsi. Pernyataan ini menambah nuansa kehati-hatian di internal The Fed, meskipun arah kebijakan cenderung mengarah pada pelonggaran.
Ketegangan Tarif AS-Eropa dan Spekulasi Kebijakan ECB Mendorong Permintaan Euro
Dari sisi Eropa, ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa menjadi katalis tambahan bagi penguatan euro. Laporan media menyebut bahwa Presiden Joe Biden sedang mempertimbangkan pengenaan tarif tambahan terhadap produk-produk Eropa jika tidak tercapai kesepakatan dagang sebelum batas waktu 1 Agustus. Situasi ini meningkatkan ketidakpastian pasar dan menekan dollar AS, karena investor memproyeksikan bahwa ketegangan dagang global dapat memperlambat pertumbuhan dan memaksa The Fed bertindak lebih akomodatif.
Di sisi Eropa, perhatian pasar tertuju pada keputusan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan diumumkan pekan ini. Beberapa pejabat ECB, seperti Mario Centeno, Luis de Guindos, Boris Vujčić, François Villeroy de Galhau, dan Fabio Panetta menyuarakan dukungan terhadap jeda atau pelonggaran kebijakan. Mereka menilai risiko perlambatan ekonomi di zona euro semakin meningkat.
Sebaliknya, Isabel Schnabel dan Robert Holzmann berpandangan bahwa tingkat suku bunga saat ini sudah tepat. Keduanya menekankan pentingnya menunggu data ekonomi tambahan sebelum melakukan perubahan kebijakan.
Perbedaan pandangan ini membuat euro sensitif terhadap setiap sinyal dalam konferensi pers ECB. Terutama yang berkaitan dengan proyeksi inflasi, pertumbuhan, dan arah suku bunga ke depan.
Data Ekonomi Eropa dan AS Jadi Penentu Arah EUR/USD Pekan Ini
Fokus pasar pekan ini akan tertuju pada rilis data ekonomi utama dari kedua kawasan. Di Eropa, sejumlah data penting akan dirilis. Termasuk di antaranya adalah data Keyakinan Konsumen, Flash PMI sektor manufaktur dan jasa untuk bulan Juli, serta keputusan kebijakan moneter dari ECB.
Sementara itu, dari Amerika Serikat, pasar akan mencermati rilis data perumahan, klaim pengangguran mingguan, PMI versi S&P Global, dan pesanan barang tahan lama.
Seluruh data tersebut akan menjadi indikator penting untuk membaca arah kebijakan moneter dari kedua bank sentral utama. Hasilnya diperkirakan akan memengaruhi dinamika EUR/USD dalam jangka pendek.
Analisis Teknikal
Berdasarkan analisis Trading Central, pergerakan EUR/USD pada time frame H4 masih menunjukkan kecenderungan bullish, dengan level pivot berada di 1.1605. Selama harga tetap bergerak di atas level ini, potensi penguatan diperkirakan masih berlanjut. Resistance terdekat berada di area 1.1657. Jika level ini berhasil ditembus, maka peluang kenaikan lanjutan terbuka menuju resistance berikutnya di kisaran 1.1685 hingga 1.1720.
Sebagai skenario alternatif, jika harga berbalik melemah dan menembus di bawah level pivot 1.1605, maka tekanan jual dapat meningkat. Potensi penurunan selanjutnya mengarah ke area support di 1.1580 hingga 1.1560.
Resistance 1: 1.1657 Resistance 2: 1.1685 Resistance 3: 1.1720
Support1: 1.1605 Support 2: 1.1580 Support 3: 1.1560
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.