Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Pound Sterling (GBP) menunjukkan tekanan jual terhadap mayoritas mata uang utama pada hari Kamis, seiring rilis data pasar tenaga kerja Inggris yang memberikan gambaran beragam. Berdasarkan laporan dari Office for National Statistics (ONS), tingkat pengangguran ILO untuk tiga bulan yang berakhir pada Januari tercatat di angka 4,4%, sesuai dengan ekspektasi dan angka sebelumnya.
Sektor tenaga kerja Inggris mencatatkan penambahan 144.000 pekerja baru, yang jauh lebih tinggi dibandingkan penambahan 107.000 pada periode sebelumnya. Meski pertumbuhan gaji tanpa bonus tetap stabil di angka 5,9%, investor memandang adanya potensi perlambatan di sektor ini. Pelaku usaha mulai mempertimbangkan pembekuan perekrutan akibat ketidakpuasan terhadap keputusan pemerintah Inggris yang menaikkan kontribusi asuransi sosial perusahaan dari 13,8% menjadi 15% mulai April mendatang.
Kondisi ini menciptakan tantangan baru bagi Pound Sterling karena melemahnya pasar tenaga kerja dapat memaksa Bank of England (BoE) mengadopsi pendekatan moneter yang lebih longgar. Langkah ini akan bertentangan dengan sikap hati-hati yang diambil BoE pada pertemuan kebijakan bulan Februari.
Sementara itu, di pasar internasional, Pound Sterling melemah terhadap dollar AS (USD), turun mendekati level 1,2970 selama sesi perdagangan Eropa. Namun, pasangan GBP/USD masih mendekati level tertinggi lima bulan di 1,3014. Stabilitas dollar AS didukung oleh keputusan Federal Reserve (Fed) yang mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25%-4,50%. Fed juga menegaskan proyeksi dua kali pemotongan suku bunga pada tahun ini, meskipun menghadapi tantangan dari dampak tarif perdagangan yang berkontribusi pada peningkatan inflasi inti menjadi 2,8%.
Dalam konteks kebijakan moneter Inggris, perhatian investor tertuju pada keputusan suku bunga Bank of England (BoE) yang akan diumumkan pada pukul 12.00 GMT (19:00 WIB). BoE secara luas diperkirakan untuk mempertahankan suku bunga pada level 4,5% dengan hasil voting 7-2. Pada pertemuan kebijakan bulan Februari, BoE sebelumnya memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps).
Anggota Komite Kebijakan Moneter BoE (MPC), Catherine Mann dan Swati Dhingra, diperkirakan akan mendukung pemotongan suku bunga. Pada pertemuan kebijakan Februari lalu, kedua pejabat ini memilih pemotongan suku bunga yang lebih besar dari biasanya, yaitu sebesar 50 bps, sementara anggota lainnya lebih memilih pemotongan sebesar 25 bps.
Selain itu, fokus investor juga tertuju pada data klaim pengangguran awal Amerika Serikat (AS) untuk pekan yang berakhir pada 15 Maret, yang akan dirilis pada pukul 12.30 GMT (19:30 WIB). Departemen Tenaga Kerja AS diperkirakan melaporkan bahwa jumlah individu yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran untuk pertama kali meningkat menjadi 224.000, dibandingkan dengan rilis sebelumnya sebesar 220.000.
Analisis Teknikal
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan GBP/USD masih memiliki peluang untuk melanjutkan tren bearish pada time frame H4, dengan level pivot berada di 1.3010. Selama harga tetap bergerak di bawah level tersebut, penurunan berpotensi berlanjut menuju area support di kisaran 1.2930 hingga 1.2870.
Sebagai alternatif, jika harga berhasil berbalik naik dan menembus level 1.3010, arah selanjutnya diperkirakan akan bergerak ke atas untuk menguji resistance di area 1.3032 hingga 1.3065.
Resistance 1: 1.3010, Resistance 2: 1.3032, Resistance 3: 1.3065
Support1: 1.2930, Support 2: 1.2900, Support 3: 1.2870