Market Summary
Peluang Trading GBP/USD meningkat setelah sterling menguat selama lima hari berturut-turut. Kenaikan ini muncul menjelang pernyataan fiskal penting yang akan disampaikan Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves, yang diperkirakan mengumumkan kenaikan pajak puluhan miliar pound. Penguatan pound terhadap dolar didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga AS, sehingga dolar melemah dan memberi ruang gerak bagi sterling.
Sterling mencatat kenaikan 1% dalam lima hari terakhir, menandai performa mingguan terbaik sejak pertengahan Agustus. Dalam pasangan GBP/USD, level 1.3188 menjadi perhatian pelaku pasar yang bersiap menghadapi volatilitas saat pengumuman anggaran Inggris berlangsung.
Fokus Pasar Mengarah ke Prospek Pertumbuhan Inggris
Pasar tidak hanya menunggu detail kenaikan pajak, namun juga menilai apakah anggaran baru ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Inggris. Para analis menilai bahwa tren pemulihan masih rapuh, mengingat outlook ekonomi Inggris melemah karena proyeksi produktivitas yang terlalu optimistis dan biaya utang yang meningkat.
Office for Budget Responsibility (OBR) akan merilis proyeksi ekonomi dan fiskal terbaru yang sangat memengaruhi arah pergerakan pound. Jika OBR menurunkan prospek pertumbuhan, tekanan jual terhadap sterling dapat meningkat tajam.
Kebijakan Fiskal Ketat dan Dampaknya pada GBP/USD
Reeves menghadapi tekanan untuk menjaga stabilitas fiskal tanpa melanggar aturan yang ia tetapkan sendiri. Ekspektasi pasar menunjukkan kenaikan pajak antara 20–30 miliar pound. Meski begitu, jumlah tersebut mungkin tidak cukup untuk memperbaiki kondisi keuangan publik dalam jangka menengah.
Investor menyoroti pentingnya rencana fiskal yang kredibel. Jika pasar menilai anggaran tidak meyakinkan, maka imbal hasil obligasi Inggris dapat naik lebih tinggi. Kondisi ini biasanya melemahkan daya tarik pound dan akhirnya memengaruhi Peluang Trading GBP/USD dalam jangka pendek.
Risiko Volatilitas dan Sentimen Investor
Permintaan perlindungan terhadap fluktuasi pound meningkat sehari sebelum pernyataan fiskal. Sentimen investor terlihat rapuh karena beberapa faktor, termasuk proyeksi pertumbuhan yang lemah, potensi kenaikan pajak tambahan, dan tekanan dari parlemen terkait pengeluaran sosial.
Dengan imbal hasil obligasi Inggris menjadi yang tertinggi di antara negara G7, pasar menilai risiko fiskal meningkat. Jika volatilitas melonjak usai pernyataan Reeves, pasangan GBP/USD berpotensi bergerak liar.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa GBP/USD masih berpotensi melanjutkan tren bullish pada time frame H4 dengan level pivot di 1.3140. Selama harga bertahan di atas area tersebut, peluang kenaikan tetap terbuka untuk menguji resistance di 1.3240, kemudian 1.3260, dan selanjutnya 1.3280.
Sebagai skenario alternatif, jika harga bergerak di bawah 1.3140, potensi penurunan dapat berlanjut menuju area support 1.3105 hingga 1.3075.
Resistance 1: 1.3240 Resistance 2: 1.3260 Resistance 3: 1.3280
Support1: 1.3140 Support 2: 1.3105 Support 3: 1.3075
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
