Market Summary
Pasar keuangan pekan ini menunjukkan dinamika yang signifikan, dipengaruhi oleh data inflasi (CPI) Inggris yang lebih tinggi dari perkiraan dan penguatan pound sterling ke level tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Di sisi lain, kekhawatiran atas prospek kebijakan moneter Bank of England (BoE) dan perlambatan ekonomi global tetap menjadi faktor dominan yang memengaruhi sentimen investor.
Pound Sterling Mencapai Level Tertinggi dalam Tiga Tahun
Pada Rabu, nilai tukar pound sterling terhadap dolar AS mencapai level tertinggi dalam tiga tahun terakhir, yaitu $1,347. Penguatan ini terjadi setelah data inflasi konsumen Inggris untuk bulan April menunjukkan kenaikan yang lebih tinggi dari ekspektasi, mempersempit ruang bagi Bank of England (BoE) untuk segera menurunkan suku bunga guna mendukung pertumbuhan ekonomi.
Inflasi Konsumen Inggris Melonjak Tajam
Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) melaporkan bahwa harga konsumen meningkat sebesar 3,5% pada April dari 2,6% pada Maret. Ini adalah tingkat inflasi tertinggi sejak Januari 2024 dan merupakan kenaikan terbesar sejak 2022, saat inflasi melonjak tajam. Angka ini juga melampaui proyeksi jajak pendapat Reuters yang memperkirakan inflasi sebesar 3,3%, sementara Bank of England sebelumnya memproyeksikan 3,4%.
Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh lonjakan harga air, gas, listrik, dan tarif penerbangan, menurut ONS. Lonjakan ini menciptakan tekanan tambahan pada biaya hidup, yang menjadi perhatian utama bagi masyarakat dan pemerintah.
Reaksi Pemerintah dan Kekhawatiran Bank Sentral
Menteri Keuangan Inggris, Rachel Reeves, mengungkapkan kekecewaannya terhadap data inflasi terbaru. “Saya tahu tekanan biaya hidup masih membebani masyarakat pekerja,” ujarnya dalam sebuah pernyataan. Di sisi lain, inflasi jasa, yang mencerminkan tekanan harga domestik, naik menjadi 5,4% pada April, melebihi proyeksi tertinggi dalam survei Reuters sebesar 4,8% dan prediksi BoE sebesar 5%.
Kondisi ini menambah kekhawatiran anggota Komite Kebijakan Moneter (MPC) terhadap prospek ekonomi Inggris, yang meskipun menunjukkan pertumbuhan yang kuat di awal tahun 2025, diperkirakan akan melambat pada paruh kedua tahun ini.
Prospek Kebijakan Suku Bunga
Futures suku bunga Inggris menunjukkan bahwa pelaku pasar memperkirakan hanya ada pemangkasan suku bunga sebesar 35 basis poin oleh Bank of England hingga akhir tahun. Meskipun data inflasi yang tinggi memberikan tantangan tambahan, analis dari Deutsche Bank percaya bahwa tekanan ini bisa mereda jika ekspektasi inflasi mulai menurun, pasar tenaga kerja melonggar, dan kenaikan gaji tetap moderat.
Kesimpulan
Penguatan pound sterling dan data inflasi yang mengejutkan menyoroti tantangan besar bagi Bank of England dalam menyeimbangkan kebijakan moneter. Dengan inflasi yang berada di atas ekspektasi dan tekanan pada biaya hidup yang terus berlanjut, keputusan suku bunga BoE di masa mendatang akan bergantung pada perkembangan ekonomi domestik dan tren global.
Analisis Teknikal
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central melihat GBP/USD cenderung bullish. Level pivot utama berada di 1.3385. Selama harga bertahan di atas level ini, potensi kenaikan bisa berlanjut. Targetnya adalah area resistance di kisaran 1.3445 hingga 1.3500.
Sebaliknya, jika harga turun di bawah 1.3385, tren berpotensi berubah bearish. Harga diperkirakan menguji area support di kisaran 1.3335 hingga 1.3260.
Resistance 1: 1.3445 Resistance 2: 1.3470 Resistance 3: 1.3500
Support1: 1.3385 Support 2: 1.3360 Support 3: 1.3335
Penutup
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.