Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Pasangan mata uang GBP/USD menunjukkan penguatan pada sesi perdagangan hari Rabu, terdorong oleh pelemahan dollar AS setelah rilis data inflasi konsumen (CPI) yang lebih rendah dari ekspektasi. Inflasi utama AS untuk bulan April tercatat meningkat sebesar 0,2% secara bulanan, di bawah ekspektasi pasar sebesar 0,3%. Data ini mengindikasikan tekanan inflasi yang mulai mereda, yang mendorong spekulasi akan adanya pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve di masa mendatang.
Penurunan CPI ini berdampak pada pelemahan indeks dollar AS, yang turun 0,45% menjadi 100. Hal ini memberikan ruang bagi Pound Sterling untuk melanjutkan penguatannya, mencapai level $1,2249 pada hari Rabu. Pelemahan dollar AS juga dipengaruhi oleh pandangan bahwa pelaku pasar mulai mengambil posisi strategis untuk menjual dollar menjelang potensi pelemahan data ekonomi AS.
Dari sisi kebijakan, meskipun ekspektasi untuk pemangkasan suku bunga Fed dalam waktu dekat masih belum signifikan, data inflasi yang melandai semakin memperkuat argumen untuk penurunan suku bunga dalam jangka menengah. Probabilitas Fed mempertahankan suku bunga pada level saat ini untuk pertemuan Juli tetap stabil di angka 61,4%, menurut CME FedWatch Tool. Namun, sentimen pasar tetap dipengaruhi oleh perkembangan hubungan dagang AS-China, yang belakangan ini terlihat lebih positif dengan pengurangan tarif besar-besaran.
Di sisi teknikal, pemulihan GBP/USD terlihat berlanjut setelah penguatan tajam pada hari Selasa. Dukungan bagi Pound Sterling juga datang dari pandangan bahwa ekonomi Inggris tetap relatif stabil di tengah ketidakpastian global. Meski demikian, investor tetap waspada terhadap dinamika lebih lanjut dari kebijakan moneter AS dan dampaknya terhadap pasar.
Dengan situasi yang berkembang, fokus pasar akan tertuju pada rilis data retail sales dan PPI AS yang dijadwalkan pada hari Kamis, serta pidato dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Data dan komentar ini akan menjadi indikasi penting untuk menentukan arah pasar berikutnya.
Pasar terus mencari kejelasan tentang arah kebijakan moneter dan dampaknya pada pasangan GBP/USD. Bagi para trader, volatilitas yang meningkat ini menawarkan peluang sekaligus risiko yang perlu dikelola dengan strategi yang tepat.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan GBP/USD masih memiliki potensi untuk bergerak bullish pada time frame H4, dengan level pivot di 1.3290. Selama harga bertahan di atas level tersebut, potensi kenaikan dapat berlanjut menuju resistance terdekat di 1.3370. Jika resistance ini berhasil ditembus, target berikutnya berada di area 1.3400-1.3420.
Sebagai skenario alternatif, jika harga turun di bawah level pivot 1.3290, maka pergerakan selanjutnya diperkirakan akan menguji area support di 1.3245 hingga 1.3200.
Resistance 1: 1.3370 Resistance 2: 1.3400 Resistance 3: 1.3420
Support1: 1.3290 Support 2: 1.3245 Support 3: 1.3200
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.