Market Summary
Peluang trading US Oil menjelang data inventori AS semakin diperhatikan trader setelah laporan industri menunjukkan stok minyak mentah Amerika Serikat turun. Kondisi ini menambah sentimen pasar terhadap potensi pengetatan pasokan global. Pada perdagangan Rabu pagi, Brent naik 26 sen menjadi $67,89 per barel, sementara WTI juga bertambah 26 sen ke level $63,67.
Faktor Geopolitik Mendorong Sentimen Bullish
Pasar sebelumnya memperkirakan adanya surplus pasokan di kuartal terakhir tahun ini. Namun, fokus kini beralih ke Eropa Timur dengan kemungkinan sanksi baru terhadap Rusia. Selain itu, terhentinya ekspor minyak Kurdi ke Turki serta penurunan ekspor Chevron dari Venezuela akibat kendala izin menambah dorongan bullish jangka pendek.
Dampak Terhentinya Ekspor Minyak Kurdi
Kedua benchmark minyak naik lebih dari $1 pada Selasa setelah kesepakatan untuk melanjutkan ekspor dari Kurdistan gagal. Sekitar 230.000 barel per hari seharusnya dipasok melalui pipa ke Turki. Namun, aliran masih terhenti sejak Maret 2023 karena produsen utama meminta jaminan pembayaran utang.
Data Inventori AS Jadi Fokus Utama
American Petroleum Institute (API) melaporkan stok minyak mentah dan bensin AS turun, sementara distillate justru meningkat. Meski begitu, survei Reuters terhadap delapan analis memperkirakan stok minyak mentah dan bensin naik pada pekan hingga 19 September, dengan distillate kemungkinan menurun. Data resmi pemerintah AS akan menjadi penentu arah harga selanjutnya.
Pasar kini menunggu rilis resmi data inventori minyak mentah AS pada pukul 21.30 WIB. Konsensus memperkirakan kenaikan tipis sekitar 0,8 juta barel, setelah pekan sebelumnya terjadi penurunan besar sebesar 9,3 juta barel. Jika realisasi lebih tinggi dari perkiraan, maka peluang tekanan jual pada US Oil bisa meningkat karena pasar menilai pasokan kembali longgar. Sebaliknya, jika data justru mencatat penurunan stok, potensi reli harga akan semakin terbuka.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan US Oil pada time frame H4 masih cenderung bullish dengan level pivot di 63,05. Saat ini harga telah menembus resistance pertama (R1) di 63,90. Jika mampu bertahan di atas level tersebut, peluang penguatan selanjutnya terbuka untuk menguji R2 di 64,20 dan R3 di 64,75.
Sebaliknya, apabila harga berbalik melemah dan menembus support di 63,50, maka tekanan jual berpotensi berlanjut menuju area support berikutnya di 62,70–62,40.
Resistance 1: 63,90 Resistance 2: 64,20 Resistance 3: 64,75
Support1: 63,05 Support 2: 62,70 Support 3: 62,40
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.