Market Summary
Peluang Trading USD/JPY menjadi sorotan ketika pasangan mata uang ini bergerak di area negatif dekat 157,40 pada awal sesi Asia. Yen menguat karena meningkatnya kekhawatiran intervensi dari otoritas Jepang. Pasar juga menunggu rilis awal PMI S&P Global AS yang berpotensi menggerakkan volatilitas.
Data NFP AS menunjukkan kenaikan 119.000 pada September, jauh di atas ekspektasi. Namun, tingkat pengangguran naik ke 4,4% dan pertumbuhan upah tetap stabil di 3,8% YoY. Data tenaga kerja yang lebih kuat memberikan asumsi bahwa Federal Reserve berpotensi menunda pemangkasan suku bunga pada Desember, sehingga mendukung dolar di tengah tekanan penguatan yen.
Fundamental AS Berpotensi Menahan Pelemahan USD
Laporan tenaga kerja terbaru memperlihatkan sinyal pemulihan moderat dalam pasar kerja AS. Ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed pada Desember melemah karena probabilitasnya turun ke sekitar 39%. Kondisi ini memberi peluang USD untuk mempertahankan kekuatannya, meski tekanan dari potensi intervensi Jepang terus meningkat.
Faktor ini tetap relevan dalam mencermati Peluang Trading USD/JPY di tengah kombinasi sentimen pasar, kebijakan moneter, dan tekanan geopolitik.
Peringatan Intervensi Jepang Membatasi Penguatan USD/JPY
Komentar dari Chief Cabinet Secretary Minoru Kihara menegaskan bahwa pergerakan nilai tukar yang tajam dan satu arah harus diwaspadai. Ia menekankan bahwa stabilitas pasar menjadi prioritas dan nilai tukar harus mencerminkan fundamental. Pemerintah menyiapkan langkah intervensi bila volatilitas meningkat dan kondisi dianggap berlebihan.
Jepang juga mengesahkan paket stimulus sebesar 21,3 triliun yen, sementara Finance Minister Satsuki Katayama menyampaikan peringatan intervensi yang lebih tegas. Pasar menilai intervensi verbal akan meningkat sebelum Pemerintah Jepang benar-benar membeli yen, kemungkinan di rentang 158–162 per dolar.
Level Psikologis 160 Menjadi Titik Krusial
Nilai tukar saat ini mendekati area yang memicu intervensi besar pada tahun lalu, dengan level 160–162 menjadi batas kritis. Jika yen melanjutkan pelemahannya tanpa respons dari otoritas, pasar bisa menafsirkan bahwa toleransi terhadap pelemahan yen semakin besar. Kondisi ini dapat memicu tekanan jual tambahan terhadap mata uang Jepang dan mendorong USD/JPY menuju area 165.
Sebaliknya, jika intervensi dilakukan, pasar berpotensi bergerak volatil karena respon cepat para pelaku pasar terhadap langkah stabilisasi.
Dinamika Kebijakan BoJ Menambah Tekanan Pasar
Pelaku pasar masih menunggu arah kebijakan dari pemerintah di bawah kepemimpinan Sanae Takaichi serta sikap Menteri Keuangan yang baru. Kenaikan imbal hasil obligasi jangka panjang dan pelemahan yen mendorong pasar untuk menguji seberapa jauh otoritas Jepang toleran terhadap depresiasi yen.
Bank of Japan sebelumnya menaikkan suku bunga secara bertahap, tetapi mempertahankan pendekatan yang hati-hati. Gubernur Kazuo Ueda memberi sinyal kemungkinan pengetatan pada Desember atau Januari, yang berpotensi membantu menahan pelemahan yen bila direalisasikan.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa USD/JPY masih memiliki peluang bearish pada time frame H4 dengan level pivot di 157.25. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, tekanan turun berpotensi berlanjut untuk menguji support terdekat di 156.25. Jika area ini ditembus, penurunan lanjutan dapat mengarah menuju 155.70–155.20.
Sebagai skenario alternatif, jika harga mampu menembus ke atas 157.25, peluang kenaikan dapat terbuka kembali untuk menguji resistance di 157.80–158.20.
Resistance 1: 157.25 Resistance 2: 157.80 Resistance 3: 158.20
Support1: 156.25 Support 2: 155.70 Support 3: 155.20
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
