Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Dolar AS bertahan pada level tertinggi dalam dua setengah bulan pada hari Selasa, didorong oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mengambil pendekatan hati-hati dalam penurunan suku bunga. Selain itu, kampanye pemilihan presiden AS yang semakin ketat menambah ketegangan di kalangan investor. Kekuatan dolar, yang didukung oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS, menekan mata uang yen, euro, dan pound sterling. Tren ini telah berkembang dalam beberapa pekan terakhir seiring dengan berkurangnya ekspektasi para pelaku pasar terhadap penurunan suku bunga yang cepat oleh The Fed.
Rilis Beige Book pada Rabu malam diperkirakan menjadi salah satu faktor risiko terbesar bagi dolar minggu ini, mengingat laporan sebelumnya tentang kondisi ekonomi menjadi pemicu utama penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada September, yang memulai siklus pelonggaran moneter oleh The Fed. Empat pejabat The Fed pada hari Senin menyatakan dukungan untuk pemotongan suku bunga lebih lanjut, namun berbeda pandangan mengenai seberapa cepat dan seberapa jauh pemotongan itu akan terjadi. Berdasarkan alat CME FedWatch, pasar memperkirakan peluang sebesar 87% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin bulan depan, dibandingkan dengan 50% peluang sebulan sebelumnya ketika investor melihat kemungkinan pemotongan sebesar 50 basis poin. Pelaku pasar juga memperkirakan penurunan suku bunga tambahan sebesar 40 basis poin untuk sisa tahun ini.
Dolar AS terus menguat dengan indeks dolar mencapai level 103,87, setelah menyentuh 104,02 pada hari Senin, yang merupakan level tertinggi sejak 1 Agustus. Penguatan ini didukung oleh ekspektasi bahwa The Fed akan melakukan penurunan suku bunga secara bertahap, serta peningkatan peluang terpilihnya kembali Donald Trump dalam pemilihan presiden AS, yang dapat menjaga suku bunga AS tetap tinggi melalui kebijakan tarif dan pajak yang diusulkannya. Namun, dengan jarak waktu dua minggu menjelang pemilihan, hasilnya masih terlalu ketat untuk diprediksi. Analis memperkirakan volatilitas pasar akan meningkat seiring investor memposisikan diri menjelang hasil pemilu.
Imbal hasil obligasi 10 tahun AS naik ke level tertinggi sejak 26 Juli di angka 4,22%, yang menambah tekanan pada yen Jepang, yang tetap mendekati level terendah dalam tiga bulan di angka 151,10 per dolar AS. Bank of Japan (BoJ) saat ini mengawasi dengan cermat risiko dari kenaikan harga impor seiring melemahnya yen. Di sisi lain, meskipun dolar AS mengalami sedikit penurunan intraday, pasangan USD/JPY tidak mampu memanfaatkan kondisi tersebut karena masih adanya ketidakpastian terkait rencana kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan dan menjelang pemilihan umum Jepang pada 27 Oktober.
Selain itu, ekspektasi terhadap kebijakan pelonggaran yang tidak terlalu agresif oleh The Fed, serta kekhawatiran mengenai potensi peningkatan pengeluaran defisit setelah pemilihan presiden AS pada 5 November, mendukung tetap tingginya imbal hasil obligasi AS. Faktor ini diperkirakan akan membatasi upaya pemulihan yen yang berimbal hasil lebih rendah dan mendukung pergerakan USD/JPY ke arah yang lebih tinggi. Pasar kini menantikan pidato Presiden Fed Philadelphia, Patrick Harker, untuk mendapatkan petunjuk tambahan.
Pelemahan yen ini juga terjadi menjelang pemilihan umum Jepang pada 27 Oktober. Meskipun jajak pendapat berbeda mengenai jumlah kursi yang akan dimenangkan Partai Demokrat Liberal (LDP), pasar tetap optimis bahwa LDP bersama mitra koalisinya, Komeito, akan memimpin kembali.
Analisis Teknikal
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan USD/JPY masih memiliki kecenderungan bullish dengan level pivot di 150.45. Selama harga tetap bergerak di atas level ini, ada potensi untuk menguji area resistance di kisaran 151.00-152.00.
Sebagai alternatif skenario, jika harga turun di bawah 150.45, tren selanjutnya diperkirakan bergerak menuju support di kisaran 150.10-149.70.
Resistance 1: 151.10, Resistance 2: 151.60, Resistance 3: 152.00
Support 1: 150.45, Support 2: 150.10, Support 3: 149.70