Market Summary
Peluang trading USD/JPY semakin menarik menjelang rilis data Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index dari Amerika Serikat, yang dapat menjadi penentu arah kebijakan moneter The Fed. Pasangan mata uang ini menunjukkan volatilitas tinggi setelah Bank of Japan (BoJ) mempertahankan suku bunga di 0.5%, sesuai ekspektasi pasar. Keputusan ini menandai pertemuan keempat berturut-turut tanpa perubahan kebijakan moneter. Di tengah ketidakpastian global, peluang trading USD/JPY diperkirakan akan tetap tinggi, seiring pasar menantikan petunjuk arah kebijakan dari kedua bank sentral.
Pada hari Kamis, yen Jepang sempat menguat terhadap dolar AS dan menembus level 149 per dolar, menghapus pelemahan dari sesi sebelumnya. Namun, tekanan dari penguatan dolar AS akibat kebijakan suku bunga The Fed yang tetap tinggi membuat penguatan yen tidak bertahan lama.
BoJ Naikkan Proyeksi Inflasi, Buka Peluang Kenaikan Suku Bunga Lebih Lanjut
Dalam laporan kuartalannya, BoJ menaikkan proyeksi inflasi inti untuk tahun fiskal ini menjadi 2.7% dari sebelumnya 2.2%. Proyeksi untuk tahun fiskal 2026 dan 2027 masing-masing berada di angka 1.8% dan 2.0%. Gubernur Kazuo Ueda menyatakan bahwa inflasi inti memang masih di bawah target 2%, namun diperkirakan akan meningkat secara bertahap.
Ueda juga menegaskan bahwa inflasi yang tinggi dalam jangka waktu lama bisa mempengaruhi ekspektasi inflasi dan mendorong tekanan harga yang lebih luas. Dalam konteks ini, kenaikan harga pangan menjadi perhatian utama BoJ, karena dapat memicu efek lanjutan pada inflasi secara keseluruhan.
Kebijakan Suku Bunga BoJ: Antara Kewaspadaan dan Optimisme
Meskipun BoJ tetap berhati-hati, ada perubahan nada dalam penilaiannya terhadap risiko inflasi. BoJ kini menyatakan bahwa risiko terhadap prospek harga “relatif seimbang”, berbeda dari penilaian sebelumnya yang menganggap risiko lebih condong ke sisi penurunan (dovish).
Para analis memperkirakan bahwa BoJ bisa saja menaikkan suku bunga kembali pada bulan Oktober, tergantung pada perkembangan data inflasi dan upah. Menurut analis dari Nomura Securities, BoJ kemungkinan akan memantau data secara ketat selama dua hingga tiga bulan ke depan sebelum mengambil keputusan.
Pengaruh Perdagangan Global dan Ketidakpastian Ekonomi
BoJ juga mengungkapkan bahwa ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan global, khususnya dari Amerika Serikat, masih tinggi. Meski kesepakatan dagang antara Jepang dan AS membantu mengurangi beberapa ketidakpastian, dampak dari tarif AS yang lebih tinggi terhadap perekonomian Jepang masih belum sepenuhnya jelas.
BoJ juga menurunkan penilaiannya terhadap konsumsi domestik untuk pertama kalinya sejak Maret tahun lalu, menyebutkan bahwa tekanan harga telah membebani daya beli rumah tangga.
Kekuatan Dolar AS dan Implikasinya bagi Peluang Trading USD/JPY
Dolar AS masih menunjukkan kekuatan setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga tinggi dan tidak memberikan petunjuk jelas mengenai waktu penurunan suku bunga. Ketidakseimbangan antara kebijakan moneter AS dan Jepang terus menjadi faktor utama dalam pergerakan USD/JPY. Selama BoJ mempertahankan kebijakan yang lebih longgar dibandingkan The Fed, potensi pelemahan yen tetap terbuka.
Data PCE AS Jadi Penentu Arah USD/JPY Selanjutnya
Mata pasar kini tertuju pada rilis data Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index AS malam ini. Indikator ini merupakan ukuran inflasi favorit Federal Reserve. Untuk bulan Juni 2025, PCE utama diperkirakan naik 0.3% secara bulanan—tertinggi dalam empat bulan terakhir. Sementara itu, core PCE yang mengecualikan harga pangan dan energi juga diprediksi naik 0.3%.
Secara tahunan, inflasi utama diperkirakan meningkat menjadi 2.5%, dari 2.3% di bulan Mei. Core PCE diproyeksikan tetap stabil di level 2.7%. Jika hasil rilis lebih tinggi dari perkiraan, dolar AS berpotensi menguat. Hal ini bisa mendorong USD/JPY naik lebih tinggi.
Data ini akan sangat penting dalam membentuk ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan The Fed. Terutama menjelang simposium Jackson Hole dan pertemuan FOMC berikutnya.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa USD/JPY masih berada dalam tren bullish. Level pivot utama berada di area 149.00. Saat ini, pair tersebut tengah menguji resistance terdekat di sekitar 149.85. Jika harga berhasil menembus dan bertahan di atas level ini, kenaikan berpotensi berlanjut. Target berikutnya berada di kisaran 150.20 hingga 151.00.
Sebagai skenario alternatif, jika harga melemah dan turun di bawah 149.00, tekanan jual dapat mendorong USD/JPY lebih rendah. Target penurunan berada di zona support 148.50 hingga 148.10.
Resistance 1: 149.85 Resistance 2: 150.20 Resistance 3: 151.00
Support1: 149.00 Support 2: 148.50 Support 3: 148.10
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
