Market Summary
Penguatan harga emas dan pemulihan dollar AS menjadi sorotan utama pasar keuangan awal pekan ini. Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed memicu rebound tajam di Wall Street dan lonjakan permintaan terhadap aset safe haven seperti emas. Sementara itu, dollar AS hanya mencatat pemulihan teknikal setelah tertekan data tenaga kerja yang mengecewakan dan gejolak kebijakan dalam negeri.
Dollar Amerika Serikat (AS) mengalami pemulihan pada perdagangan Senin (4/8), setelah terpukul hebat pada Jumat akibat serangkaian peristiwa yang mengguncang pasar. Laporan tenaga kerja yang buruk, pengunduran diri seorang Gubernur The Fed, dan pemecatan pejabat statistik oleh Presiden Donald Trump telah memperlemah kepercayaan terhadap stabilitas ekonomi AS.
Investor kini semakin yakin bahwa pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve akan terjadi dalam waktu dekat. Meskipun dollar sempat menguat terhadap euro, franc Swiss, dan mata uang komoditas seperti dollar Australia dan Selandia Baru, analis memperkirakan penguatan ini bersifat sementara.
Laporan Tenaga Kerja AS Picu Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi
Data yang dirilis Jumat menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS untuk Juli jauh di bawah ekspektasi. Lebih mengkhawatirkan lagi, revisi untuk dua bulan sebelumnya menunjukkan penurunan hingga 258.000 pekerjaan, menandakan penurunan tajam di pasar tenaga kerja.
Penurunan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa sektor industri mulai meragukan manfaat dari kebijakan proteksionisme, termasuk pembatasan produksi dan pembelian luar negeri. Pasar melihat hal ini sebagai sinyal kuat bahwa The Fed akan segera memangkas suku bunga untuk merespons kondisi ekonomi yang melemah.
The Fed Diprediksi Pangkas Suku Bunga September
Berdasarkan alat pemantau CME FedWatch, probabilitas pemangkasan suku bunga pada pertemuan The Fed bulan September melonjak menjadi 87,8%, dibandingkan hanya 63% sepekan sebelumnya. Pasar bahkan memproyeksikan dua pemangkasan tambahan sebelum akhir tahun.
Imbal hasil obligasi Treasury tenor dua tahun turun ke level terendah tiga bulan di 3,659%, mencerminkan ekspektasi pelonggaran moneter yang lebih agresif. Investor juga mulai mengantisipasi arah kebijakan baru setelah pengunduran diri Gubernur Fed dan rencana Trump untuk menunjuk pengganti dalam waktu dekat.
Pasar Saham Global Menguat, Wall Street Rebound Tajam
Pasar saham global, termasuk Wall Street, mencatat penguatan signifikan pada awal pekan ini. Indeks S&P 500 naik 1,5%, sementara Dow Jones melonjak 585 poin dan Nasdaq menguat 1,9%, mematahkan tren penurunan empat hari berturut-turut.
Kenaikan ini didorong oleh optimisme terhadap pemangkasan suku bunga dan laporan keuangan perusahaan yang kuat. Sekitar 82% perusahaan dalam indeks S&P 500 melaporkan kinerja kuartalan di atas ekspektasi, mendukung sentimen positif di tengah kekhawatiran ekonomi.
Harga Emas Naik Seiring Ekspektasi Pelonggaran Moneter
Harga emas spot naik 0,3% ke level tertinggi sejak 24 Juli di $3.372,15 per ounce, sementara emas berjangka AS ditutup naik 0,8% menjadi $3.426,4. Penguatan harga emas didorong oleh meningkatnya peluang pemangkasan suku bunga The Fed serta tekanan inflasi yang masih membayangi.
Emas dikenal sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan cenderung menguat di tengah lingkungan suku bunga rendah. Dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan gejolak kebijakan, investor beralih ke emas sebagai safe haven.
Harga Minyak Anjlok Setelah OPEC+ Naikkan Produksi
Harga minyak mentah jatuh ke level terendah dalam sepekan pada Senin, setelah OPEC+ sepakat untuk menaikkan produksi sebesar 547.000 barel per hari (bpd) mulai September. Keputusan ini memperkuat kekhawatiran pasar terkait kelebihan pasokan.
Harga minyak Brent turun 91 sen atau 1,3% menjadi $68,76 per barel, sementara WTI AS turun $1,04 atau 1,5% ke $66,29 per barel. Kedua harga tersebut mencatat penurunan hampir 3% pada Jumat sebelumnya.
Langkah OPEC+ ini disebut sebagai pembalikan penuh dari kebijakan pemangkasan produksi besar-besaran sebelumnya, yang sempat mengurangi 2,5 juta bpd dari pasokan global. Sementara itu, data pemerintah AS menunjukkan permintaan bensin terlemah untuk bulan Mei sejak pandemi 2020.
Outlook Pasar: Ketidakpastian Tinggi, Fokus Tertuju pada The Fed
Kombinasi antara perlambatan ekonomi, ketidakstabilan kebijakan domestik AS, dan kekhawatiran terhadap data ekonomi yang dipolitisasi telah menciptakan ketidakpastian tinggi di pasar global. Semua mata kini tertuju pada The Fed dan keputusan suku bunga September mendatang.
Jika data makro AS terus menunjukkan pelemahan dan konflik kebijakan semakin dalam, pelaku pasar kemungkinan besar akan terus mencari aset aman seperti emas, sambil memantau perkembangan tarif dagang dan dinamika pasar tenaga kerja.
Prospek harga Emas Selasa | 05 Agustus 2025
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan momentum bullish. Harga berhasil menembus area resistance di sekitar 3.365 dan kini diperdagangkan di atas garis SMA 50. Hal ini mengindikasikan potensi kelanjutan tren naik. RSI yang mendekati level overbought menunjukkan kekuatan beli masih dominan, meskipun ada kemungkinan koreksi jangka pendek.
Jika harga mampu bertahan di atas 3.365, peluang kenaikan ke resistance berikutnya di 3.386 hingga 3.402 akan terbuka. Target maksimal berada di sekitar 3.416. Namun, jika terjadi penurunan di bawah 3.365, area support kuat berada di kisaran 3.346 dan 3.333.
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.386 R2 3.402 R3 3.416
S1 3.366 S2 3.346 S3 3.333
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.367 |
Profit Target Level | 3.390 |
Stop Loss Level | 3.346 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.385 |
Profit Target Level | 3.367 |
Stop Loss Level | 3.405 |
Prospek harga US Oil Selasa | 05 Agustus 2025
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan tekanan bearish. Harga gagal mempertahankan posisi di atas SMA 50 dan turun tajam dari area resistance sekitar 69,57. Saat ini, harga berada di bawah garis SMA 50 dan cenderung melemah. RSI juga bergerak di bawah level 50, menandakan dominasi tekanan jual.
Selama harga bertahan di bawah 67,52, potensi penurunan lanjutan tetap terbuka. Target berikutnya berada di area support 65,44 dan 64,72. Jika tekanan jual terus berlanjut, harga berpeluang turun hingga ke level 63,98. Kenaikan kembali baru akan valid jika harga mampu menembus dan bertahan di atas zona resistance 67,52.
US Oil INTRADAY AREA
R1 67,52 R2 68,40 R3 69,57
S1 65,44 S2 64,72 S3 63,98
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 65,50 |
Profit Target Level | 67,40 |
Stop Loss Level | 64,60 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 67,50 |
Profit Target Level | 66,00 |
Stop Loss Level | 68,40 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!