Permintaan Safe-Haven dan Kebijakan Fed Dorong Penguatan Dollar AS

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Indeks dollar AS menguat pada perdagangan Selasa, didukung oleh meningkatnya permintaan terhadap mata uang safe-haven seperti dollar AS, franc Swiss, dan yen Jepang. Penguatan ini sempat dipicu oleh pengumuman Rusia yang menurunkan ambang batas untuk penggunaan senjata nuklir. Namun, dampaknya mereda setelah pernyataan dari pejabat Rusia dan AS yang menegaskan upaya menghindari konflik nuklir. Di tengah konflik, Ukraina meluncurkan serangan ke wilayah Rusia menggunakan rudal ATACMS buatan AS, langkah yang dianggap Moskow sebagai eskalasi signifikan pada hari ke-1.000 perang tersebut.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyetujui perubahan doktrin nuklir negaranya beberapa hari setelah laporan bahwa Presiden AS Joe Biden memberikan izin penggunaan senjata buatan AS untuk menyerang wilayah dalam Rusia. Meskipun demikian, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menekankan bahwa Rusia akan berupaya keras menghindari perang nuklir, seraya memuji keputusan Jerman untuk tidak memberikan rudal jarak jauh ke Ukraina sebagai langkah yang bertanggung jawab. Di sisi lain, AS menyatakan tidak melihat alasan untuk mengubah postur nuklirnya.

Indeks dollar, yang mengukur kekuatan dollar terhadap sejumlah mata uang utama, naik 0,03% ke level 106,25 setelah mencapai puncak harian di 106,63. Euro melemah 0,12% terhadap dollar ke $1,0586. Yen Jepang stabil di 154,68 per dollar setelah sebelumnya menguat hingga 0,91%, sementara terhadap euro, yen diperdagangkan di 163,74 setelah menyentuh level tertinggi enam minggu di 161,50. Dollar AS juga sedikit menguat 0,02% terhadap franc Swiss ke 0,883 setelah sempat melemah hingga 0,32% di awal sesi. Rubel Rusia melemah 0,83% terhadap dollar AS, melampaui level 100 untuk pertama kalinya sejak Oktober 2023.

Penguatan dollar AS juga didukung oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memperlambat laju pemangkasan suku bunga. Saat ini, pasar memperkirakan peluang 59,1% untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Desember mendatang, turun dari 76,8% sebulan lalu. Presiden Federal Reserve Kansas City, Jeffrey Schmid, menyatakan bahwa meskipun inflasi menuju target 2%, ketidakpastian mengenai batas penurunan suku bunga tetap ada. Di Eropa, Bank Sentral Eropa (ECB) juga diperkirakan melanjutkan pemotongan suku bunga guna mendukung pertumbuhan ekonomi. Anggota Dewan Eksekutif ECB, Fabio Panetta, menyerukan agar suku bunga tidak lagi menghambat pertumbuhan ekonomi, melainkan mampu merangsangnya.

Di pasar lain, sterling melemah 0,04% ke $1,2671. Sementara itu, saham global mencatatkan penguatan dalam perdagangan yang fluktuatif. Indeks S&P 500 dan Nasdaq menghapus kerugian awal dan ditutup lebih tinggi berkat kenaikan saham teknologi dan komunikasi, meskipun sektor material, energi, dan keuangan melemah. Nvidia, produsen chip berbasis kecerdasan buatan, dijadwalkan merilis laporan keuangannya pada Rabu. Dow Jones Industrial Average turun 0,28% ke 43.268,94, S&P 500 naik 0,40% ke 5.916,98, dan Nasdaq menguat 1,04% ke 18.987,47.

Pada logam mulia, harga emas naik 0,76% ke $2.631,96 per ounce setelah mencapai level tertinggi mingguan. Kontrak berjangka emas AS juga ditutup menguat 0,6% di $2.631 per ounce. Di pasar energi, harga minyak mentah berhasil pulih dari kerugian awal. Minyak Brent naik 1 sen ke $73,31 per barel, sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 0,3% ke $69,39 per barel.

Prospek Harga Emas Hari Rabu (20/11)

Pergerakan emas di time frame H4  terlihat bawah harga telah berhasil keluar dari channel downtrend yang ditandai dengan garis biru dan saat ini berada di atas garis Moving Average. Harga sedang bergerak menuju resistance 2.642 dan 2.670, dengan potensi untuk melanjutkan kenaikan ke level 2.692 apabila momentum bullish tetap terjaga.

Namun, apabila terjadi koreksi, support terdekat berada di level 2.619, diikuti oleh support berikutnya di 2.603 dan 2.579. Indikator RSI berada di zona positif, mendukung potensi penguatan harga lebih lanjut.

Data Perdagangan pada hari Selasa (19/11)

Open: 2,611.35    High: 2,639.37   Low: 2,610.39    Close: 2,636.60 Range: 28.98

GOLD INTRADAY AREA

R1  2,642  R2  2,670   R3 2,692

S1  2,619   S2  2,603  S3 2,579

OPEN POSITION BUY
Price Level 2.620
Profit Target Level 2.640
Stop Loss Level 2.603
OPEN POSITION SELL
Price Level 2.670
Profit Target Level 2.645
Stop Loss Level 2.692

Prospek Harga Minyak Hari Rabu (20/11)

Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat bahwa harga sedang mencoba bergerak naik setelah membentuk area support di level 67.71 dan 66.91. Saat ini, harga berada di dekat garis Moving Average dan resistance 69.37. Jika mampu menembus level tersebut, potensi kenaikan dapat berlanjut menuju 70.54 hingga 71.62, yang juga berada dekat dengan garis tren menurun (downtrend line) biru.

Namun, apabila tekanan bearish kembali muncul, support terdekat di 68.43 dapat diuji, diikuti oleh support berikutnya di 67.71. Indikator RSI menunjukkan momentum yang mulai meningkat, mendukung peluang penguatan lebih lanjut.

Data perdagangan pada hari Senin (19/11)

Open: 68.99   High: 69.72   Low: 68.45    Close: 69.36  Range:  1.27

OIL INTRADAY AREA

R1   69.37  R2  70.50  R3 71.62

S1  68.43   S2 67.71  S3 66.91

OPEN POSITION BUY
Price Level 68.43
Profit Target Level 69.35
Stop Loss Level 67.71
OPEN POSITION SELL
Price Level 70.54
Profit Target Level 69.50
Stop Loss Level 71.65
image-artikel