Ringkasan Pasar & Proyeksi Ekonomi 06 – 10 Oktober 2025: Saham Global Catat Kenaikan
Ringkasan Pasar & Proyeksi Ekonomi 06 – 10 Oktober 2025 menunjukkan bahwa bursa saham global mencatat penguatan signifikan di tengah reli saham teknologi dan ekspektasi pemangkasan suku bunga AS. Kenaikan ini berhasil menutupi ketidakpastian akibat penutupan sementara pemerintahan Amerika Serikat.
Indeks MSCI untuk 47 negara naik 0,3%, sementara bursa Eropa mencatatkan pekan terbaiknya sejak April. Wall Street juga menunjukkan performa kuat, dengan S&P 500 dan Dow Jones menyentuh rekor tertinggi meskipun data payrolls AS belum dirilis akibat shutdown.
Pengaruh Shutdown AS Terhadap Data Ekonomi
Meskipun penutupan pemerintahan menjadi yang ke-15 sejak 1981, sebagian besar pelaku pasar tetap optimistis. Para analis memperkirakan bahwa laporan ekonomi penting, seperti klaim pengangguran dan data inflasi (CPI), mungkin tertunda. Namun, kondisi ini tidak banyak menggoyahkan pasar.
Sejumlah ekonom menilai absennya data payrolls justru memperkuat pandangan bahwa The Fed akan kembali memangkas suku bunga bulan ini. Pasar hampir sepenuhnya memperhitungkan potensi penurunan 25 basis poin serta beberapa kali pemangkasan tambahan hingga akhir 2026.
Kinerja Mata Uang dan Komoditas
Di pasar mata uang, dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang utama, mencatat penurunan mingguan terbesar sejak Agustus. Yen Jepang sempat menguat sebelum kembali melemah ke 147,4 per dolar. Sementara itu, shekel Israel menguat 1,6% dalam sepekan setelah adanya kemajuan diplomatik antara Hamas dan Amerika Serikat.
Harga minyak dunia sempat pulih di akhir pekan, namun tetap menuju penurunan mingguan terdalam dalam lebih dari tiga bulan. Sebaliknya, harga emas melesat ke rekor baru di $3.896,49 per ons, mencatat kenaikan mingguan ketujuh berturut-turut. Komoditas ini terus menjadi aset lindung nilai utama di tengah ketidakpastian global dan tren suku bunga rendah.
Prospek Ekonomi Global ke Depan
Ringkasan Pasar & Proyeksi Ekonomi 06 – 10 Oktober 2025 juga menyoroti bahwa pasar Asia menunjukkan penguatan tajam. Indeks saham Asia MSCI naik 2,7% secara mingguan, didorong oleh reli di Taiwan dan Jepang. Investor global masih fokus pada arah kebijakan suku bunga The Fed, kondisi pasar tenaga kerja AS, serta hasil laporan keuangan perusahaan besar.
Dengan dinamika ini, banyak analis memprediksi bahwa volatilitas pasar akan tetap terkendali selama prospek pemangkasan suku bunga terjaga. Emas dan saham teknologi diperkirakan menjadi sektor unggulan dalam beberapa pekan mendatang.
WEEK AHEAD
(06 – 10 Oktober 2025)
Fokus utama pasar pekan depan masih tertuju pada kelanjutan penutupan pemerintahan Amerika Serikat yang belum menunjukkan tanda-tanda penyelesaian. Kebuntuan antara anggota Kongres dari Partai Republik dan Demokrat berpotensi memperpanjang gangguan terhadap rilis data ekonomi penting dari lembaga-lembaga federal, termasuk neraca perdagangan, klaim pengangguran mingguan, dan laporan anggaran bulanan. Sejumlah laporan, seperti data ketenagakerjaan September, telah tertunda akibat kondisi ini.
Meski demikian, risalah rapat terakhir FOMC (Federal Open Market Committee) diperkirakan tetap akan dirilis sesuai jadwal. Dari sektor non-pemerintah, survei sentimen konsumen Michigan untuk Oktober juga menjadi perhatian utama investor. Di sisi kebijakan moneter global, Bank Sentral Eropa (ECB) akan menerbitkan catatan rapat kebijakan terbarunya, sementara Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) dijadwalkan menetapkan suku bunga acuannya. Dari sisi data ekonomi, pasar akan mencermati produksi industri Jerman dan Italia serta penjualan ritel kawasan Euro.
Amerika
Di Amerika Serikat, perhatian investor tetap terpusat pada perkembangan negosiasi anggaran di Kongres. Baik Partai Republik maupun Demokrat belum mencapai kesepakatan terkait pendanaan operasi pemerintah, yang menghambat penerbitan data ekonomi resmi. Senat dijadwalkan menggelar pemungutan suara atas dua rancangan undang-undang—satu dari Partai Republik yang berisi pendanaan sementara selama tujuh minggu, dan satu dari Demokrat yang mencakup ketentuan terkait layanan kesehatan. Namun, kemungkinan lolosnya kedua rancangan tersebut dinilai rendah.
Jika kebuntuan berlanjut, penundaan terhadap rilis data seperti perdagangan luar negeri, klaim pengangguran mingguan, dan laporan anggaran federal akan semakin panjang. Di sisi lain, survei awal sentimen konsumen Michigan untuk Oktober diperkirakan menunjukkan penurunan ke level terendah sejak Mei. Pasar juga akan menantikan publikasi risalah rapat FOMC serta pernyataan dari beberapa pejabat The Fed, termasuk Ketua Jerome Powell, untuk memperoleh petunjuk arah kebijakan suku bunga selanjutnya.
Di kawasan Amerika lainnya, fokus pasar tertuju pada data ketenagakerjaan dan neraca perdagangan Kanada.
Eropa
Di kawasan Eropa, perhatian tertuju pada publikasi risalah rapat kebijakan ECB setelah bank sentral mempertahankan suku bunga untuk pertemuan kedua berturut-turut pada September. Dari sisi data ekonomi, aktivitas relatif ringan. Produksi industri Jerman diperkirakan melemah meskipun pesanan pabrik sempat pulih, sementara penjualan ritel zona euro diprediksi hanya mencatat kenaikan moderat.
Data tambahan yang dinantikan antara lain perdagangan Jerman dan Prancis, output industri Italia, tingkat pengangguran serta sentimen konsumen Swiss. Di Inggris, agenda ekonomi relatif tenang dengan fokus pada indeks harga rumah Halifax dan survei harga rumah RICS.
Asia Pasifik
Pasar di China akan tetap tutup hingga Rabu dalam rangka libur Festival Pertengahan Musim Gugur, tanpa agenda ekonomi besar. Jepang akan merilis sejumlah data penting, termasuk pengeluaran rumah tangga yang diproyeksikan naik tipis 0,1% pada Agustus, surplus neraca berjalan yang melebar, serta kenaikan harga produsen sebesar 0,1% setelah penurunan 0,2% di bulan sebelumnya.
Selain itu, data upah, pesanan mesin, indeks utama dan koin, pinjaman bank, serta survei bisnis Reuters Tankan juga akan menjadi perhatian. Investor turut menantikan pemilihan ketua Partai Demokrat Liberal akhir pekan ini yang akan menentukan pengganti Perdana Menteri Shigeru Ishiba setelah serangkaian kekalahan elektoral.
Di Australia pasar akan mencermati indeks kepercayaan konsumen Westpac, kepercayaan bisnis NAB, iklan lowongan kerja ANZ-Indeed, serta ekspektasi inflasi konsumen. RBNZ diperkirakan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin ke level 2,75%.
Data Mingguan Perdagangan Emas (29 September – 03 Oktober 2025)
Open : 3.759,87 High : 3.897,05 Low : 3.759,58 Close : 3.884,23 Range : 137,47
GOLD PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
S1 3.797 | R1 3.934 |
S2 3.709 | R2 3.984 |
S3 3.659 | R3 4.072 |
Gold Outlook : Bullish
Data Mingguan Perdagangan US Oil (29 September – 03 Oktober 2025)
Open : 65,03 High : 65,39 Low : 60,38 Close : 60,77 Range : 5,01
OIL PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
S1 58,97 | R1 63,98 |
S2 57,17 | R2 67,19 |
S3 53,96 | R3 68,99 |
Oil Outlook : Bearish
Dapatkan update seputar Pasar saham global trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Selamat trading dan semoga sukses!