Ringkasan Pasar & Proyeksi Ekonomi 13 – 17 Oktober 2025
Ringkasan Pasar & Proyeksi Ekonomi 13 – 17 Oktober 2025 menjadi sorotan utama setelah kebijakan tarif baru dari Presiden AS mengguncang pasar. Reaksi cepat investor memicu aksi jual masif, dengan fokus tekanan berada pada sektor teknologi dan emiten asal Tiongkok yang sensitif terhadap isu perdagangan.
Gejolak Pasar Akibat Kebijakan Tarif AS
Pernyataan Trump tentang kenaikan tarif hingga 100% pada produk Tiongkok memicu lonjakan volatilitas intraday. S&P 500 dan Nasdaq mencatat koreksi harian terbesar sejak April, sementara indeks semikonduktor tertekan lebih dari 6%. Di sisi lain, saham Alibaba dan JD.com mencatat penurunan tajam, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap perlambatan arus perdagangan global.
Aksi jual ini menunjukkan bahwa pasar masih sangat reaktif terhadap kebijakan berbasis geopolitik, terutama yang berdampak langsung pada rantai pasok teknologi.
Dampak ke Komoditas dan Nilai Tukar
Tekanan juga terasa di pasar komoditas. Harga minyak turun akibat kekhawatiran permintaan melemah di tengah potensi perang dagang berkepanjangan. Namun, emas justru menguat tajam menembus level $4.000 per ons, menandakan peralihan dana ke aset lindung nilai. Nilai tukar dolar sempat melemah, memberikan ruang penguatan bagi euro dan yen, sementara mata uang berbasis komoditas mengalami tekanan lanjutan.
Pernyataan pemerintah Jepang terkait kekhawatiran volatilitas menunjukkan bahwa tekanan pasar telah meluas ke ranah kebijakan moneter dan intervensi mata uang.
Proyeksi Ekonomi dan Strategi Pekan Depan
Ringkasan Pasar & Proyeksi Ekonomi 13 – 17 Oktober 2025 mengindikasikan bahwa pelaku pasar akan fokus pada respons bank sentral serta dinamika negosiasi dagang antara AS dan Tiongkok. Jika tensi terus meningkat, sektor defensif dan aset lindung nilai berpotensi menarik minat lebih besar.
Pergerakan yield Treasury yang turun ke level terendah satu bulan menjadi sinyal bahwa arus modal tengah bergeser ke instrumen aman. Momentum ini membuka peluang untuk strategi rotasi sektor bagi investor yang ingin tetap agresif namun terukur.
WEEK AHEAD
(13 – 17 Oktober 2025)
Fokus Utama Pasar Global Minggu Depan
Memasuki pekan perdagangan baru, perhatian investor global akan beralih ke dimulainya musim laporan keuangan di Amerika Serikat. Sejumlah bank raksasa seperti Citigroup, Goldman Sachs, JPMorgan Chase, Wells Fargo, Bank of America, dan Morgan Stanley akan merilis kinerja kuartalan mereka. Pergerakan saham sektor keuangan bisa menjadi penentu arah indeks utama di Wall Street.
Di saat yang sama, penutupan sebagian layanan pemerintah AS yang memasuki minggu ketiga berpotensi memperlambat rilis data ekonomi penting seperti CPI, PPI, dan penjualan ritel. Meski begitu, pelaku pasar tetap akan mencermati data alternatif seperti indeks produksi industri, NAHB Housing Market Index, survei manufaktur dari Philadelphia Fed dan New York Fed, serta NFIB Small Business Optimism Index. Agenda pidato dari sejumlah pejabat The Fed, termasuk Ketua Jerome Powell, juga akan menjadi sorotan untuk menangkap sinyal kebijakan moneter berikutnya.
Aktivitas Ekonomi dan Data Penting dari Eropa
Dari Benua Eropa, perhatian akan tertuju pada data produksi industri Zona Euro yang diperkirakan kembali melemah setelah sempat rebound. Jerman akan merilis survei sentimen ekonomi ZEW yang diproyeksikan naik, namun masih mencerminkan sikap hati-hati pelaku usaha. Inggris akan menghadapi pekan data padat, dengan fokus pada rilis tingkat pengangguran, pertumbuhan pendapatan, dan GDP bulanan. Pasar akan mengamati apakah perekonomian Inggris mulai menstabil setelah beberapa bulan stagnan.
Pelaku pasar juga akan memperhatikan data inflasi final Zona Euro dan beberapa rilis tambahan seperti neraca dagang Italia serta harga grosir Jerman yang dapat memberi gambaran arah tekanan harga di kawasan tersebut.
Agenda Padat Asia Pasifik
Wilayah Asia Pasifik akan bergerak dinamis dengan rilis data pasca libur Golden Week di Tiongkok. Laporan perdagangan, inflasi, hingga aktivitas perbankan akan memberikan sinyal awal kesehatan ekonomi menjelang kemungkinan pertemuan Trump–Xi akhir bulan ini. Proyeksi menunjukkan ekspor dan impor Tiongkok mulai meningkat, sementara tekanan deflasi mulai mereda.
Di Jepang, pasar akan memantau perkembangan politik setelah muncul kabar potensi perubahan koalisi pemerintahan. Data ekonomi yang dirilis terbatas, namun tetap penting untuk mengukur momentum pemulihan industri. Australia bersiap menghadapi laporan ketenagakerjaan serta publikasi risalah pertemuan RBA yang bisa memberi petunjuk arah kebijakan suku bunga.
Sorotan Lain dari Dunia Internasional
Selain rilis data makro dan musim laporan keuangan, IMF dijadwalkan akan meluncurkan World Economic Outlook terbaru. Proyeksi yang disampaikan berpotensi mempengaruhi sentimen risiko global, terutama jika ada revisi terhadap pertumbuhan ekonomi dunia atau peringatan mengenai ketegangan geopolitik dan perdagangan.
Dengan agenda yang begitu padat dari tiga benua, pekan depan menjanjikan dinamika pasar yang aktif. Pelaku pasar akan bergerak selektif, menyeimbangkan ekspektasi laporan keuangan korporasi dengan ketidakpastian kebijakan dan data ekonomi yang sebagian tertunda.
Data Mingguan Perdagangan Emas (06 – 10 Oktober 2025)
Open : 3.886,44 High : 4.059,20 Low : 3.883,91 Close : 4.012,41 Range : 175,29
GOLD PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
| WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
| S1 3.911 | R1 4.086 |
| S2 3.810 | R2 4.160 |
| S3 3.736 | R3 4.262 |
Gold Outlook : Bullish
Data Mingguan Perdagangan US Oil (06 – 10 Oktober 2025)
Open : 61,13 High : 62,90 Low : 58,69 Close : 58,83 Range : 4,21
OIL PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
| WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
| S1 57,38 | R1 61,59 |
| S2 55,93 | R2 64,35 |
| S3 53,17 | R3 65,80 |
Oil Outlook : Bearish
Dapatkan update seputar Pasar saham global trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Selamat trading dan semoga sukses!
