Saham Cetak Rekor Usai Data Inflasi AS dan Gencatan Dagang
Saham cetak rekor pada perdagangan Selasa, dipimpin oleh indeks saham AS yang menguat tajam usai rilis data inflasi Amerika Serikat dan berita gencatan dagang AS–China. Sentimen positif ini mendorong optimisme pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada September.
Di Wall Street, indeks S&P 500 dan Nasdaq menutup perdagangan di level tertinggi baru setelah sebelumnya terkoreksi pada sesi sebelumnya. Seluruh 11 sektor di S&P 500 menguat, dipimpin oleh sektor komunikasi, teknologi, dan keuangan. Dow Jones Industrial Average naik 1,10%, S&P 500 menguat 1,13%, dan Nasdaq Composite melonjak 1,39%.
Di Eropa, indeks saham juga berakhir positif dengan Stoxx Europe 600 naik 0,21%, sementara indeks MSCI untuk saham global naik 1% ke 947,66, mencetak rekor baru.
Data Inflasi AS Lebih Rendah dari Perkiraan
Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) naik 2,7% dalam 12 bulan hingga Juli, sedikit di bawah perkiraan 2,8%. Kondisi ini meredakan kekhawatiran risiko kenaikan inflasi yang lebih tinggi. Komentar pasar menyebutkan bahwa laporan tersebut cukup jinak dan menghilangkan skenario terburuk terkait inflasi.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga AS pada September kini mencapai 94%, meningkat dari 86% sehari sebelumnya dan 57% sebulan lalu, berdasarkan CME FedWatch Tool. Imbal hasil obligasi AS tenor 2 tahun turun ke 3,731%, sementara yield obligasi 10 tahun naik tipis menjadi 4,287%.
Sentimen Positif dari Gencatan Dagang AS–China
Bursa Asia menguat setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menunda bea masuk triple-digit untuk barang impor dari China selama 90 hari. MSCI Asia-Pacific di luar Jepang naik 0,18%.
Di sisi perdagangan, ekspor China naik 7,2% secara tahunan pada Juli, melampaui ekspektasi, namun harga produsen turun paling dalam dalam dua tahun, mengindikasikan lemahnya permintaan domestik.
Pergerakan Mata Uang Global
Dolar AS melemah 0,25% terhadap yen Jepang ke level 147,77 dan turun 0,71% terhadap franc Swiss ke 0,807. Euro menguat 0,53% terhadap dolar ke $1,1675, sementara pound sterling naik 0,51% ke $1,3496 di tengah ekspektasi bahwa Bank of England akan lebih lambat memangkas suku bunga dibandingkan bank sentral utama lainnya.
Suku bunga acuan Inggris telah dipangkas 25 basis poin menjadi 4% pekan lalu, meski anggota dewan kebijakan moneter masih menilai risiko spiral kenaikan upah dan harga tetap ada.
Harga Emas dan Minyak Mengalami Pergerakan Berbeda
Harga emas spot naik tipis 0,11% ke $3.347,60 per ons setelah turun hampir 1,6% pada Senin. Kenaikan ini terjadi menyusul pernyataan Trump bahwa tidak akan ada tarif untuk impor emas batangan.
Sementara itu, minyak Brent melemah 0,77% menjadi $66,12 per barel. Minyak WTI juga turun 1,24% ke $63,17 per barel.
Pelemahan ini terjadi menjelang pertemuan 15 Agustus antara Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas kemungkinan akhir perang di Ukraina.
Prospek harga Emas Rabu | 13 Agustus 2025
Pergerakan emas di time frame H4 saat ini terlihat harga bergerak mendekati area resistance 3.358 yang berdekatan dengan SMA50, setelah mengalami rebound dari area 3.337–3.330. Selama harga belum mampu menembus dan bertahan di atas 3.358, risiko pembalikan turun menuju kembali area support 3.337–3.330 tetap ada, bahkan bisa berlanjut ke 3.315 jika tekanan jual menguat.
Namun, jika terjadi breakout valid di atas 3.358, peluang kenaikan menuju resistance berikutnya di 3.370 dan 3.380 akan terbuka. RSI yang masih berada di bawah level netral 50 menunjukkan momentum bullish belum dominan meski tekanan jual mulai melemah.
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.358 R2 3.370 R3 3.380
S1 3.337 S2 3.330 S3 3.315
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.337 |
Profit Target Level | 3.358 |
Stop Loss Level | 3.325 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.358 |
Profit Target Level | 3.337 |
Stop Loss Level | 3.365 |
Prospek harga US Oil Rabu | 13 Agustus 2025
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terus menurun. Saat ini harga berada di dekat support 62,18 setelah gagal bertahan di atas 64,56. Kenaikan sebelumnya juga tertahan oleh SMA 50 yang melandai ke bawah.
Selama harga tetap di bawah 64,56, tekanan bearish berpotensi berlanjut menembus 62,18. Target berikutnya ada di 61,24 bahkan 60,32.
Jika terjadi pantulan dari area support 62,18 dan mampu menembus 64,56, peluang rebound akan terbuka. Target kenaikan berada di resistance 65,44 hingga 66,69.
RSI berada di kisaran 35. Momentum bearish masih dominan, namun area saat ini mendekati kondisi oversold yang dapat memicu koreksi sementara.
US Oil INTRADAY AREA
R1 64,56 R2 65,44 R3 66,69
S1 62,18 S2 61,24 S3 60,32
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 62,20 |
Profit Target Level | 64,00 |
Stop Loss Level | 61,20 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 64,50 |
Profit Target Level | 62,30 |
Stop Loss Level | 65,50 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!