Pasar Saham Global Melemah di Tengah Ketidakpastian Perdagangan dan Geopolitik
Pasar saham global melemah pada perdagangan Senin dalam sesi yang berfluktuasi, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor panjang turun tipis. Investor menimbang perkembangan terbaru terkait perdagangan dan geopolitik, serta menantikan rilis data ekonomi penting AS.
Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk memperpanjang gencatan tarif dengan Tiongkok selama 90 hari, hanya beberapa jam sebelum tarif AS terhadap barang-barang Tiongkok dijadwalkan naik kembali ke level tiga digit. Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan bertemu di Alaska pada Jumat untuk membahas upaya mengakhiri perang Rusia di Ukraina.
Indeks Utama Wall Street dan Eropa Ditutup Melemah
Di Wall Street, tiga indeks utama berakhir di zona merah. Sektor energi, real estat, dan teknologi menjadi yang paling tertekan, sedangkan sektor kebutuhan pokok, konsumsi non-pokok, dan kesehatan mencatat kenaikan. Dow Jones Industrial Average turun 0,45%, S&P 500 melemah 0,25%, dan Nasdaq Composite terkoreksi 0,30%.
Di Eropa, indeks STOXX 600 melemah tipis 0,06%, sedangkan indeks MSCI All-Country World turun 0,25% menjadi 938,16, mendekati rekor tertinggi yang dicapai pada Juli.
Fokus Pasar Tertuju pada Data CPI AS
Pelaku pasar kini menantikan rilis data inflasi konsumen (CPI) AS pada Selasa. Analis memperkirakan kenaikan inflasi inti sebesar 0,3% secara bulanan atau 3% secara tahunan, didorong oleh dampak tarif, dan menjauh dari target inflasi The Fed sebesar 2%.
Jika data CPI keluar lebih tinggi dari perkiraan, hal ini dapat mengurangi peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada September. Namun, mayoritas pelaku pasar masih memperkirakan peluang sebesar 90% untuk penurunan suku bunga bulan depan, dengan setidaknya satu kali lagi pemangkasan hingga akhir tahun.
Pergerakan Obligasi dan Mata Uang Global
Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun tipis 0,2 basis poin menjadi 4,281%, sementara obligasi tenor 30 tahun melemah 0,5 basis poin menjadi 4,8494%.
Di pasar mata uang, dollar AS menguat 0,26% terhadap yen menjadi 148,11 dan naik 0,47% terhadap franc Swiss menjadi 0,812. Euro melemah 0,21% terhadap dollar AS menjadi $1,1615, sementara indeks dollar naik 0,27% ke 98,50. Dollar Australia melemah 0,18% menjadi $0,6512 menjelang pertemuan Reserve Bank of Australia yang diperkirakan akan menurunkan suku bunga.
Harga Emas dan Minyak Bergerak Beragam
Harga emas dunia turun 1,50% menjadi $3.347,69 per ons setelah Trump memastikan tarif tidak akan diberlakukan pada impor emas batangan. Kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember ditutup turun 2,5% menjadi $3.404,70 per ons.
Harga minyak ditutup mendatar menjelang pertemuan Trump-Putin pada Jumat, di mana kebijakan AS terhadap ekspor minyak Rusia akan menjadi fokus utama. Harga Brent naik tipis 0,06% menjadi $66,63 per barel, sedangkan minyak WTI menguat 0,13% menjadi $63,96 per barel.
Prospek harga Emas Selasa | 12 Agustus 2025
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan bahwa harga telah menembus tren naik jangka pendek dan kini bergerak di bawah SMA 50, menandakan tekanan bearish yang dominan. Area resistance terdekat berada di sekitar 3.358 (bertepatan dengan area SMA 50), sementara support penting berada di 3.333 dengan potensi penurunan lebih lanjut menuju zona 3.313–3.300 yang merupakan area demand sebelumnya. Indikator RSI berada di kisaran 37, mengindikasikan momentum bearish yang masih kuat meski mendekati area oversold, sehingga peluang penurunan berlanjut tetap terbuka apabila harga gagal menembus kembali ke atas SMA 50.
Namun, jika harga mampu menembus dan bertahan di atas SMA 50, skenario selanjutnya adalah potensi penguatan menuju resistance 3.371 hingga 3.380, dengan konfirmasi lebih kuat jika RSI mulai berbalik naik dari area oversold.
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.358 R2 3.371 R3 3.380
S1 3.333 S2 3.313 S3 3.300
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.320 |
Profit Target Level | 3.355 |
Stop Loss Level | 3.310 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.358 |
Profit Target Level | 3.335 |
Stop Loss Level | 3.372 |
Prospek harga US Oil Selasa | 12 Agustus 2025
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan harga masih berada dalam tren turun di dalam channel bearish. Saat ini, harga mulai membentuk pantulan dari area support 62,18–63,05. Jika harga mampu menembus batas atas channel dan level 64,72, potensi penguatan dapat berlanjut menuju resistance di 65,99 hingga 67,00.
RSI berada di sekitar 44 dan mulai bergerak naik dari area jenuh jual. Kondisi ini memberi sinyal awal kemungkinan terjadinya reversal. Sebaliknya, jika harga gagal menembus resistance dan kembali turun, tekanan bearish dapat mendorong harga menguji kembali support 63,05 bahkan 60,95.
US Oil INTRADAY AREA
R1 64,72 R2 65,99 R3 67,00
S1 63,05 S2 62,18 S3 60,95
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 63,10 |
Profit Target Level | 64,50 |
Stop Loss Level | 62,10 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 64,70 |
Profit Target Level | 63,10 |
Stop Loss Level | 66,00 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!