FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Pasar saham Amerika Serikat mencatat kenaikan pada Senin, didorong oleh keputusan Gedung Putih untuk mengecualikan beberapa produk teknologi dari tarif impor, termasuk smartphone dan komputer. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P 500 masing-masing naik sekitar 0,8%, sementara Nasdaq Composite menguat 0,6%, didorong oleh penguatan saham teknologi seperti Apple yang mencatat kenaikan sekitar 2%. Meskipun demikian, S&P 500 masih mencatat penurunan tahunan sebesar 8% pada 2025, mencerminkan tekanan yang terus dirasakan oleh pasar.
Kebijakan tarif yang tidak konsisten menciptakan ketidakpastian bagi pelaku pasar, dengan analis memperkirakan bahwa volatilitas tetap tinggi hingga ada kejelasan lebih lanjut terkait prospek pertumbuhan ekonomi dan kebijakan perdagangan. Pengecualian beberapa produk dari tarif dinilai memberikan dukungan sementara bagi sektor teknologi dan manufaktur, tetapi dampaknya terhadap pasar obligasi dan dollar AS terbatas.
Pasar Eropa dan Asia juga turut menguat, dengan indeks STOXX 600 di Eropa naik 2,7% dan indeks MSCI Asia-Pacific mencatat kenaikan 1,6%. Sektor teknologi dan rantai pasokan, termasuk perusahaan yang terhubung dengan Apple, menjadi pendorong utama kenaikan di kedua wilayah ini.
Sementara itu, data ekonomi dari China menunjukkan lonjakan ekspor sebesar 12,4% pada bulan Maret, didorong oleh percepatan pesanan sebelum tarif diberlakukan. Hal ini memberikan sentimen positif bagi pasar komoditas, meskipun kekhawatiran tentang dampak jangka panjang dari perang dagang tetap membayangi.
Dalam pasar obligasi, imbal hasil Treasury AS 10-tahun turun sekitar 11 basis poin menjadi 4,382%, setelah kenaikan tajam minggu sebelumnya. Penurunan dollar AS terus berlanjut, dengan indeks dollar turun 0,2% karena investor menunjukkan minat yang berkurang terhadap aset dollar. Beberapa analis menyebutkan bahwa arus modal keluar dari AS dapat mencerminkan penurunan daya tarik aset AS di tengah ketidakpastian kebijakan.
Pasar komoditas mencatat pergerakan yang beragam. Harga emas spot turun 0,7% menjadi $3.213,69 per ons, setelah sebelumnya menyentuh rekor tertinggi di $3.245,42. Penurunan ini mencerminkan peningkatan selera risiko investor setelah pengumuman pengecualian tarif. Sedangkan harga minyak mentah naik tipis, didorong oleh rebound impor minyak China pada bulan Maret, meskipun kekhawatiran tentang dampak perang dagang terhadap pertumbuhan global membatasi kenaikan lebih lanjut.
Ke depan, pasar akan memantau data penjualan ritel AS, PDB China, dan komentar dari Ketua Federal Reserve yang diharapkan memberikan petunjuk tentang prospek suku bunga dan kebijakan moneter di tengah tekanan di pasar obligasi.
Prospek Harga Emas Hari Selasa (15/04)
Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat bahwa harga saat ini berada di area pivot point (PP) di level 3.216,93, yang dapat berfungsi sebagai zona penentu arah pergerakan berikutnya. Jika harga mampu bertahan di atas pivot point, maka ada potensi untuk melanjutkan kenaikan menuju resistance pertama (R1) di 3.240,61, bahkan hingga resistance kedua (R2) di 3.269,50. Resistance ketiga (R3) di 3.293,18 akan menjadi target lebih jauh jika momentum bullish tetap kuat.
Namun, jika harga gagal bertahan di atas pivot point dan bergerak turun, maka ada potensi untuk menguji support pertama (S1) di 3.188,04. Penembusan lebih lanjut dapat membawa harga menuju support kedua (S2) di 3.164,36, dengan support ketiga (S3) di 3.135,47 sebagai area penurunan berikutnya. Indikator RSI menunjukkan level 65,27, mengindikasikan bahwa harga mendekati area overbought, yang bisa menjadi sinyal perlambatan atau potensi koreksi harga dalam jangka pendek.
Data Perdagangan pada hari Senin (14/04)
Open: 3.222,95 High: 3.245,83 Low: 3.193,26 Close: 3.211,71 Range: 52,57
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.240,61 R2 3.269,50 R3 3.293,18
S1 3.188,04 S2 3.164,36 S3 3.135,47
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.190 |
Profit Target Level | 3.215 |
Stop Loss Level | 3.163 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.240 |
Profit Target Level | 3.217 |
Stop Loss Level | 3.270 |
Prospek Harga Minyak Hari Selasa (15/04)
Pergerakan US Oil di time frame H4 menunjukkan harga saat ini membentuk pola konsolidasi di sekitar level pivot point (PP) 61,57, dengan RSI berada di level 52,33 yang mengindikasikan bias bullish ringan. RSI di atas 50 mencerminkan bahwa momentum beli mulai mendominasi, meskipun belum terlalu kuat untuk mendorong harga secara signifikan.
Saat ini, harga terlihat mencoba bergerak ke arah resistance pertama (R1) di 62,59, yang menjadi level kunci untuk mengkonfirmasi kelanjutan tren bullish. Jika level ini berhasil ditembus, target berikutnya adalah resistance kedua (R2) di 63,66, dan resistance ketiga (R3) di 64,68.
Sebaliknya, jika harga gagal mempertahankan posisi di atas pivot point dan terjadi koreksi, support pertama (S1) di 60,50 akan menjadi area yang diawasi. Penembusan lebih lanjut di bawah level ini dapat membawa harga menuju support kedua (S2) di 59,48, dengan support ketiga (S3) di 58,41 sebagai area penahan terakhir.
Data perdagangan pada hari Senin (11/04)
Open: 62,05 High: 62,63 Low: 60,54 Close: 61,53 Range: 2,09
OIL INTRADAY AREA
R1 62,59 R2 63,66 R3 64,68
S1 60,50 S2 59,48 S3 58,41
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 60,50 |
Profit Target Level | 62,30 |
Stop Loss Level | 59,45 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 62,50 |
Profit Target Level | 61,00 |
Stop Loss Level | 63,70 |