Menyambung dari pembahasan kita sebelumnya, kali ini penulis akan melanjutkan serta mengupas istilah-istilah penting yang ada di MetaTrader untuk edisi jilid ke 2. Meta Trader (MT4/MT5) adalah platform trading yang paling banyak digunakan trader di seluruh dunia. Namun, di balik tampilannya yang sederhana, ada banyak istilah teknis yang harus dipahami. Tanpa pengetahuan ini, seorang trader bisa bingung membaca angka-angka, bahkan salah langkah dalam mengatur posisi. Dalam artikel kali ini, penulis akan mengupas tuntas Istilah Trading di Meta Trader Kedua, sebanyak 3 seri (Part 1 hingga Part 3), mulai dari dasar hingga teknis.
Daftar Isi
Bab 6 Chart & Analisis di MetaTrader
MetaTrader bukan cuma tempat buka-tutup order, tapi juga alat analisis market. Trader bisa membaca pergerakan harga lewat chart, indikator, hingga robot trading.
1. Timeframe (TF)
Periode waktu grafik.
- M1, M5, M15, M30 → timeframe kecil (scalping).
- H1, H4 → timeframe menengah (day trading).
- D1, W1, MN → timeframe besar (swing & investasi).
2. Candlestick
Selain Line Chart & Bar Chart, jenis grafik yang paling populer adalah candlestick, dimana masing-masing candlestick dapat menginformasikan harga open, high, low, close dalam satu timeframe.
3. Indicator
Alat bantu analisis teknikal. Contoh populer:
- Moving Average (MA) → garis rata-rata harga.
- RSI (Relative Strength Index) → mengukur kekuatan tren.
- MACD → kombinasi tren & momentum.
- Bollinger Bands → mengukur volatilitas.
4. Expert Advisor (EA)
Robot trading otomatis berbasis algoritma. Bisa buka posisi sendiri sesuai aturan yang diprogram.
5. Script
Program mini di MetaTrader. Biasanya untuk tugas cepat, seperti menutup semua posisi sekaligus.
6. Template & Profile
- Template → menyimpan pengaturan chart (indikator, warna, dll).
- Profile → menyimpan kumpulan chart sekaligus. Cocok untuk multi-asset trader.
Bab 7 Strategi & Teknik Trading di MetaTrader
Selain istilah teknis, ada juga istilah yang menggambarkan gaya trading.
1. Hedging
Membuka posisi berlawanan arah di pair yang sama untuk mengurangi risiko.
👉 Contoh: Buy EUR/USD lalu buka Sell di pair yang sama.
2. Averaging
Membuka posisi tambahan dengan arah sama untuk memperbaiki harga rata-rata entry.
3. Scalping
Strategi mencari profit kecil tapi cepat, biasanya di timeframe M1–M15.
4. Swing Trading
Strategi menahan posisi beberapa hari hingga minggu untuk menangkap tren menengah.
5. News Trading
Trading saat ada rilis berita ekonomi besar (contoh NFP, FOMC). Risiko tinggi, profit bisa besar.
6. Grid Trading
Strategi menaruh order buy/sell berlapis pada jarak tertentu, membentuk “grid”.
7. Martingale
Strategi melipatgandakan lot setelah rugi, dengan harapan profit berikutnya menutup semua kerugian.
⚠️ Berisiko tinggi jika tanpa manajemen modal yang ketat.
Bab 8 Menu & Fitur di MetaTrader
Saat membuka MetaTrader, ada beberapa menu utama yang wajib dikenali.
1. Market Watch
Menampilkan daftar instrumen trading (forex, indeks, komoditas, saham, crypto). Bisa klik kanan → show all untuk memunculkan semua simbol.
2. Navigator
Berisi akun, indikator, EA, dan script. Semacam “toolbox” untuk trader.
3. Terminal
Bagian paling penting di bawah layar MetaTrader:
- Trade → posisi terbuka, balance, equity, margin.
- Exposure → ringkasan aset (di MT5).
- History → riwayat transaksi.
- News → berita dari broker.
- Mailbox → pesan dari broker.
- Journal → catatan semua aktivitas MetaTrader.
4. Strategy Tester (MT4/MT5)
Digunakan untuk menguji EA dengan data historis (backtest).
5. Alert
Fitur alarm harga. Bisa memberi notifikasi kalau harga menyentuh level tertentu.
Bab 9 Istilah Makro & News di MetaTrader
MetaTrader sering terhubung dengan kalender ekonomi. Beberapa istilah makro yang sering muncul:
- NFP (Non-Farm Payrolls) → data ketenagakerjaan AS, biasanya bikin market volatile.
- FOMC → Federal Open Market Committee, pembuat kebijakan suku bunga The Fed.
- CPI (Consumer Price Index) → data inflasi.
- GDP (Gross Domestic Product) → pertumbuhan ekonomi suatu negara.
- Interest Rate → suku bunga, indikator utama kebijakan moneter.
- Unemployment Rate → tingkat pengangguran.
Semua data ini sering jadi “pemicu” pergerakan harga besar. Trader news biasanya fokus di sini.
Bab 10 Studi Kasus Pemakaian Istilah di MetaTrader Kedua
Supaya lebih mudah, mari lihat contoh nyata:
Kasus 1 – Buy Position dengan SL & TP
Seorang trader membuka Buy 1 lot XAU/USD di 2400, pasang SL di 2390 dan TP di 2420.
- Jika harga naik ke 2420 → profit $2000.
- Jika harga turun ke 2390 → rugi $1000.
Kasus 2 – Margin Call & Stop Out
Modal $1000, leverage 1:100, buka posisi besar. Harga berlawanan → equity tinggal $200, margin level jatuh ke 50%.
- Broker memberi margin call.
- Jika terus turun, posisi otomatis kena stop out/SM Cut.
Kasus 3 – Floating Profit
Trader buy EUR/USD di 1.1000, harga naik ke 1.1050, tapi posisi belum ditutup. Di akun terlihat floating profit +50 pips, tapi belum masuk balance sampai close position.
Tertarik untuk menambah insight seputar trading psychology ? Tunggu rilis artikel Part 3 pada edisi berikutnya.
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.