Ketegangan Dagang AS-China Pengaruhi Sentimen Global
Ketegangan dagang AS-China kembali menjadi pemicu utama pergerakan pasar global. Pernyataan dari Washington terkait kemungkinan pembatasan perdagangan memicu kecemasan investor. Di sisi lain, Beijing memperketat ekspor rare earth yang menjadi komponen penting dalam industri teknologi dunia. Kombinasi faktor ini menciptakan lanskap pasar yang sensitif dan sarat pergerakan tak terduga.
Wall Street Bergerak Variatif Meski Didukung Laporan Kinerja Positif
Pasar saham Amerika sempat mencatat penguatan setelah laporan laba dari Morgan Stanley dan Bank of America melebihi ekspektasi analis. Namun, tekanan dari isu dagang menahan laju penguatan indeks utama. S&P 500 berakhir naik 0,40% menjadi 6.671,06, sementara Nasdaq menguat 0,66% ke 22.670,08. Dow Jones justru menutup hari dengan koreksi tipis setelah kehilangan momentum di sesi akhir perdagangan.
Eropa dan Asia Menangkap Sinyal Positif Namun Tetap Waspada
Bursa Eropa ikut bergerak naik setelah sektor barang mewah memimpin reli. Kenaikan ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap kekuatan daya beli konsumen kelas atas meskipun ekonomi global melambat. Di Asia, indeks utama ikut menguat mendekati dua persen, mencerminkan apresiasi pasar terhadap peluang teknikal jangka pendek. Meski begitu, bayang-bayang ketegangan dagang AS-China tetap membatasi euforia.
Ketegangan Dagang AS-China Dorong Reli Emas ke Level Tertinggi Sepanjang Sejarah
Lonjakan minat terhadap aset aman terlihat jelas ketika emas menembus rekor baru dan mencapai lebih dari $4.200 per ons. Investor memindahkan modal dari aset berisiko menuju logam mulia untuk mengurangi eksposur terhadap gejolak pasar. Pelemahan dolar ikut mempercepat kenaikan emas, membuat logam ini semakin menarik bagi pelaku pasar global.
Minyak Terkoreksi Setelah Proyeksi Surplus Pasokan Global
Berbeda dengan emas, harga minyak justru tertekan ke $58,27 per barel. Pasar energi merespons proyeksi surplus pasokan dari International Energy Agency. Kekhawatiran terhadap perlambatan aktivitas ekonomi dunia akibat konflik perdagangan menjadi faktor tambahan yang mempercepat tekanan jual.
Arah Modal Bergeser ke Yen, Euro, dan Obligasi AS
Pergerakan mata uang mencerminkan perubahan strategi investor. Dolar melemah terhadap euro dan yen karena sebagian pelaku pasar memilih mengurangi risiko. Yield obligasi AS naik tipis seiring penyesuaian ekspektasi terhadap potensi respons kebijakan. Pergeseran ini memperjelas perpindahan modal ke aset defensif.
Prospek harga Emas Kamis | 16 Oktober 2025
Pergerakan emas dalam time frame H4 masih bergerak dalam tren naik kuat dan stabil di atas SMA 50, menunjukkan dominasi buyer masih sangat solid. Zona support berada di 4.141, 4.163, dan 4.180, yang menjadi area pertahanan jika terjadi koreksi. Sementara itu, target resistance yang berasal dari ekspansi Fibonacci berada di 4.241 untuk FE 61.8, 4.264 untuk FE 78.6, dan 4.291 sebagai FE 100 sekaligus potensi target akhir kenaikan saat ini.
Selama harga tidak turun dan menutup di bawah 4.180, struktur bullish tetap terjaga dan peluang melanjutkan kenaikan menuju 4.241 hingga 4.291 masih terbuka. RSI memang sudah berada di area overbought, namun selama tidak muncul pelemahan signifikan, tekanan beli masih valid dan koreksi yang terjadi lebih mengarah pada retest sehat sebelum melanjutkan kenaikan.
GOLD INTRADAY AREA
R1 4.241 R2 4.264 R3 4.91
S1 4.180 S2 4.163 S3 4.141
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 4.180 |
| Profit Target Level | 4.230 |
| Stop Loss Level | 4.160 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 4.241 |
| Profit Target Level | 4.210 |
| Stop Loss Level | 4.265 |
Prospek harga US Oil Kamis | 16 Oktober 2025
Pergerakan US Oil pada time frame H4 masih bergerak dalam tekanan bearish karena tetap berada di bawah SMA 50, menunjukkan dominasi seller masih kuat. Setelah turun tajam dan membentuk low di sekitar 57,67 dan 56,99, muncul reaksi kenaikan kecil yang disertai bullish divergence pada RSI, menandakan adanya peluang retracement sebelum potensi turun kembali. Jika kenaikan berlanjut, area 58,96 kemudian 59,49 hingga 59,86 menjadi zona resistance reaktif tempat seller berpotensi kembali menekan harga.
Selama harga belum mampu menembus dan bertahan di atas 60,16, kecenderungan utama masih bearish dengan potensi penurunan ulang menuju 57,67 lalu 56,99 dan kemungkinan berlanjut ke 56,36 jika tekanan jual menguat kembali.
US Oil INTRADAY AREA
R1 58,96 R2 59,49 R3 60,16
S1 57,67 S2 56,99 S3 56,36
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 57,80 |
| Profit Target Level | 58,90 |
| Stop Loss Level | 56,90 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 58,96 |
| Profit Target Level | 57,90 |
| Stop Loss Level | 59,50 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!
Pergerakan emas di time frame H4 harga masih bullish kuat dengan struktur higher high yang jelas dan harga bergerak stabil di atas SMA 50 serta mengikuti trendline sebagai support dinamis, sementara RSI berada di sekitar 67 yang menandakan buyer masih dominan meskipun mendekati kondisi overbought.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 saat ini masih berada dalam tekanan bearish di bawah SMA 50 sehingga kecenderungannya tetap turun, namun terjadi reaksi beli ringan dari area support 58,26 yang diperkuat oleh munculnya divergensi bullish pada RSI, memberi peluang pullback teknikal sebelum melanjutkan pelemahan. Jika harga mampu melanjutkan kenaikan sementara, maka level resistance pertama yang berpotensi diuji berada di 59,49, kemudian 60,16 dan resistance kunci di 60,69 yang sekaligus menjadi batas validasi apakah pullback ini hanya koreksi atau ada potensi pembalikan yang lebih dalam.
Pergerakan emas di time H4 menunjukkan harga tetap bergerak dalam tren naik di atas SMA 50 yang menjaga momentum bullish tetap kuat, sementara struktur harga masih membentuk pola higher high dan higher low yang solid. Level FE 61,8 di 4.090 sudah berhasil ditembus dan kini menjadi support terdekat yang penting untuk menjaga bias naik tetap utuh. Resistance selanjutnya berada di 4.128 yang bertepatan dengan FE 78,6, kemudian level kunci berikutnya ada di sekitar 4.180 yang merupakan proyeksi FE 100 dan menjadi target kenaikan utama bila tekanan beli terus berlanjut.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 masih berada dalam tekanan bearish. Harga bergerak konsisten di bawah SMA 50, menunjukkan dominasi seller masih kuat. Struktur harga juga membentuk lower low dan lower high. Pola ini mempertegas kecenderungan turun.
Pergerakan harga pada grafik menunjukkan tren naik yang masih terjaga dengan SMA 50 yang berada di bawah harga sebagai konfirmasi tren bullish. Setelah terjadi koreksi ringan yang menyentuh area support di sekitar 3.994, harga membentuk rejection dan kembali bergerak mengikuti garis tren naik.
Harga saat ini berada di bawah SMA 50 yang menurun, menunjukkan tekanan bearish masih dominan. RSI berada di area 33,20 dan sempat membentuk pantulan kecil dari zona oversold, menandakan potensi pullback jangka pendek sebelum melanjutkan penurunan.
Fokus Utama Pasar Global Minggu Depan
Pergerakan emas di time frame H4 masih berada dalam tren naik, terlihat dari garis uptrend line yang tetap terjaga dan posisi harga yang bergerak di atas SMA 50. Setelah menyentuh resistance 4.059, tekanan jual muncul dan mendorong harga turun hingga area support 3.950. Koreksi ini membentuk candlestick hammer karena buyer kembali mengambil alih kendali saat harga mendekati MA dan zona demand.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 berada dalam tekanan bearish, terlihat dari harga yang bergerak di bawah SMA 50 dan kegagalan menembus resistance 62,26–62,90. Setelah menyentuh area tersebut, seller kembali mendominasi dan mendorong harga turun meninggalkan rejection bearish yang kuat.
Pergerkan emas di timeframe H4 menunjukkan tren naik yang masih kuat, ditandai dengan posisi harga di atas garis SMA 50 yang berfungsi sebagai support dinamis. Saat ini harga sedang mengalami koreksi setelah menyentuh area resistance sekitar 4.026–4.059. Jika koreksi berlanjut, area support 3.984–3.950 berpotensi menjadi zona pantulan sebelum melanjutkan kenaikan menuju target berikutnya di sekitar 4.100.
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan tren turun yang masih dominan, dengan harga bergerak di bawah garis SMA 50 yang bertindak sebagai resistance dinamis. Setelah mengalami kenaikan korektif ke area 62,26–62,90, harga terlihat gagal menembus resistance tersebut dan mulai menunjukkan tekanan jual kembali.
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan tren naik yang solid, dengan pergerakan harga berada di atas level pivot 3.971 dan SMA 50, menandakan dominasi buyer masih kuat. Resistance terdekat berada di 4.002 (R1), dan jika level ini berhasil ditembus, peluang kenaikan menuju 4.021 (R2) hingga 4.052 (R3) akan terbuka.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan tren menurun yang masih bertahan, di mana harga bergerak di bawah garis SMA 50, menandakan tekanan jual yang masih dominan. Saat ini harga mencoba untuk menguji area resistance di sekitar 62,26, dan jika mampu menembusnya, potensi kenaikan dapat berlanjut menuju 62,88 hingga 63,48 sebagai target berikutnya.
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren naik yang kuat dengan harga bergerak stabil di atas pivot 3937.83, menandakan dominasi buyer masih berlanjut. SMA 50 yang terus menanjak memperkuat momentum bullish, namun RSI di sekitar 74 menandakan kondisi overbought sehingga koreksi jangka pendek bisa terjadi.
Pergerakan US Oil di time frame H4 masih menunjukkan tren turun yang dominan. Harga bergerak di bawah SMA 50 yang menurun, menandakan tekanan jual tetap kuat. RSI berada di sekitar 48, memperlihatkan momentum yang netral dan cenderung lemah.
Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat harga masih menunjukkan tren naik yang solid. Harga bergerak di atas garis SMA 50 dan RSI berada di sekitar level 64, menandakan momentum bullish yang cukup kuat.
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan kecenderungan bearish yang masih bertahan. Harga bergerak di bawah SMA 50, menandakan tekanan jual masih mendominasi, sementara RSI berada di level 44,05 yang mencerminkan momentum lemah dengan ruang koreksi terbatas. Saat ini harga berada di atas support 60,61, dengan potensi rebound teknikal menuju resistance di area 62,26–62,88, bahkan hingga 63,48 sebelum kemungkinan melanjutkan penurunan.
