Bursa Saham Global Menguat
Ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed kembali menguat dan langsung mendorong reli bursa global pada awal pekan. Ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed meningkat setelah komentar pejabat The Fed menegaskan ruang pelonggaran kebijakan moneter semakin terbuka. Sentimen tersebut membantu meredakan kekhawatiran pasar mengenai valuasi sektor AI yang dianggap terlalu tinggi.
Pasar saham global bergerak naik untuk sesi kedua berturut-turut. Imbal hasil Treasury AS tenor panjang ikut turun dan mendorong peningkatan selera risiko. Pada pekan sebelumnya, saham sempat melemah tajam akibat pesimisme terhadap prospek pemotongan suku bunga, risiko perlambatan ekonomi, serta kecemasan atas valuasi sektor teknologi berbasis AI.
Komentar Pejabat The Fed Perkuat Prospek Pemotongan Suku Bunga
Ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed semakin menguat setelah Presiden The Fed New York, John Williams, menegaskan bahwa suku bunga dapat turun dalam waktu dekat. Hal tersebut kembali diperkuat oleh Fed Governor Christopher Waller yang menilai kondisi pasar tenaga kerja cukup lemah sehingga mendukung pemotongan suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan Desember.
Peluang pemangkasan suku bunga berdasarkan CME FedWatch kini mencapai lebih dari 80%, naik tajam dibandingkan pekan sebelumnya. Sementara itu, komentar dari Presiden The Fed San Francisco Mary Daly juga menambah keyakinan pasar bahwa pelonggaran kebijakan moneter dapat dimulai bulan depan.
Kinerja Wall Street Menguat Lebih dari 1%
Bursa AS mencatat penguatan yang solid. S&P 500 naik 1,55%, Dow Jones bertambah 0,44%, dan Nasdaq melonjak 2,69%—menjadi kenaikan harian terbesar sejak Mei. Lonjakan saham teknologi terutama dipimpin sektor komunikasi yang naik hampir 4%, dipicu penguatan signifikan dari Alphabet.
Dalam waktu dekat, pasar akan mencermati data penjualan ritel dan PPI AS yang rilis pekan ini. Rilis tersebut menjadi penentu utama arah kebijakan moneter The Fed setelah aktivitas publik kembali normal pasca berakhirnya penutupan pemerintahan AS.
Pasar Eropa dan Global Ikut Menguat
Indeks saham Eropa menguat tipis setelah meningkatnya optimisme pemangkasan suku bunga. Selain itu, pasar merespons positif perkembangan negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina. MSCI World Index juga mencatat penguatan harian terbesar dalam dua pekan terakhir.
Di Inggris, investor menunggu rilis anggaran oleh Menteri Keuangan Rachel Reeves yang akan menjadi katalis pergerakan pasar Eropa dalam beberapa hari ke depan.
Pelemahan Dolar dan Penurunan Imbal Hasil Treasury
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun mendekati 4,03%, sejalan dengan meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga. Lelang obligasi AS tenor dua tahun senilai USD 69 miliar menunjukkan permintaan kuat.
Indeks dolar melemah ke 100,18. Euro naik tipis ke USD 1,1522, sementara sterling menguat ke USD 1,3106. Yen melemah ke 156,82 per dolar, memicu spekulasi tentang potensi intervensi Jepang untuk menahan pelemahan lebih lanjut.
Harga Minyak Menguat karena Sentimen Kebijakan dan Konflik Geopolitik
Harga minyak WTI naik 1,34% ke USD 58,84 per barel dan Brent menguat 1,29% ke USD 63,37 per barel. Penguatan terjadi setelah meningkatnya keyakinan pasar terhadap pemotongan suku bunga bulan depan. Namun, perkembangan rencana perdamaian Rusia–Ukraina juga dipantau ketat, karena kesepakatan dapat membuka peluang pelonggaran sanksi dan potensi bertambahnya pasokan minyak Rusia.
WTI masih melemah lebih dari 4% sepanjang bulan ini dan berada di jalur penurunan bulanan keempat berturut-turut—terpanjang sejak 2023.
Emas Menguat ke karena Yield Turun
Harga emas menguat di atas USD 4.100 per ons setelah penurunan mingguan tipis. Penurunan imbal hasil Treasury serta melemahnya dolar menambah daya tarik emas. Permintaan bank sentral global dan ketidakpastian geopolitik juga membantu menopang harga, membuat emas tetap kokoh dengan kenaikan sekitar 55% sejak awal tahun.
Prospek harga Emas Selasa | 25 November 2025
Pergerakan emas di time frame mulai menunjukkan momentum bullish setelah berhasil menembus area resistance 4.111, yang saat ini bertindak sebagai support terdekatnya dan bergerak di atas garis SMA 50. Struktur candle yang menembus konsolidasi menunjukkan potensi berlanjutnya kenaikan menuju resistance berikutnya di 4.159, lalu hingga 4.185 jika momentum bertahan.
RSI berada di zona positif sekitar 62, menandakan dorongan beli masih dominan tanpa kondisi overbought. Selama harga bertahan di atas 4.111, bias jangka pendek tetap bullish dengan peluang penguatan menuju area 4.211 sebagai target lanjutan.
GOLD INTRADAY AREA
R1 4.159 R2 4.185 R3 4.211
S1 4.111 S2 4.088 S3 4.063
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 4.115 |
| Profit Target Level | 4.150 |
| Stop Loss Level | 4.080 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 4.159 |
| Profit Target Level | 4.125 |
| Stop Loss Level | 4.190 |
Prospek harga US Oil Selasa | 25 November 2025
Harga US Oil saat ini sedang melakukan pullback menuju area kritis di 59,25, yang menjadi zona penting karena bertepatan dengan posisi SMA 50 sebagai dynamic resistance. Selama harga masih tertahan di bawah level ini, struktur utama tetap bearish dan US Oil berisiko kembali melemah menuju 58,12 lalu 57,41 hingga 56,65.
Namun jika harga mampu menembus dan bertahan di atas 59,25, maka bias jangka pendek berubah signifikan; penembusan ini membuka peluang kenaikan ke 60,07 hingga 60,82, sekaligus mengonfirmasi perubahan struktur dari bearish menjadi lebih bullish.
US Oil INTRADAY AREA
R1 59,25 R2 60,07 R3 60,82
S1 58,12 S2 57,41 S3 56,66
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 58,50 |
| Profit Target Level | 59,20 |
| Stop Loss Level | 58,10 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 59,25 |
| Profit Target Level | 58,30 |
| Stop Loss Level | 59,60 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!
Pergerakan emas pada grafik H4 terlihat bergerak mendatar di sekitar 4.085 dengan SMA 50 yang kini berada sedikit di atas harga dan berfungsi sebagai resistance dinamis. Selama harga tetap tertahan di bawah area 4.111–4.132, tekanan bearish masih dominan dan penurunan dapat kembali menguji support 4.055 lalu 4.029, dengan area 3.997 sebagai support kuat berikutnya.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 bergerak di area 59,43 dan masih berada di bawah garis tren menurun serta SMA 50 yang berfungsi sebagai resistance dinamis. Selama harga tertahan di bawah zona 59,99 dan gagal menembus trenline turun, tekanan bearish cenderung dominan dan penurunan dapat berlanjut untuk menguji support 58,67 lalu 58,12, bahkan menuju 57,67 jika tekanan jual semakin kuat.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan US Oil pada time frame H4 masih memiliki peluang bullish dengan level pivot di 60,10. Selama harga bergerak dan bertahan di atas level tersebut, kenaikan berpotensi berlanjut untuk menguji area resistance 60,85–61,50.
Pergerakan emas pada grafik H4 menunjukkan tekanan jual setelah harga gagal bertahan di atas area resistance 4.111–4.146 dan bergerak di bawah SMA50, sementara RSI berada di bawah level netral yang menandakan momentum melemah.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 menunjukkan tekanan bearish setelah harga gagal bertahan di atas area 60,17–60,63 dan kembali bergerak di bawah SMA50, sementara RSI berada mendekati level netral yang mencerminkan momentum yang lemah.
Harga emas pada time frame H4 saat ini bergerak dalam fase pullback setelah penurunan tajam, namun momentum masih tergolong lemah karena RSI berada di bawah level 50 yang menandakan dominasi seller masih kuat. Selama harga tertahan di area resistance 4.149–4.193, tekanan bearish berpeluang berlanjut dan dapat mendorong harga turun kembali ke area support 4.050–4.032 bahkan 3.998.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat bergerak di bawah SMA 50, menandakan tren jangka pendek masih cenderung melemah, terlebih RSI juga berada di bawah level 50 sehingga momentum bullish belum solid. Selama harga tertahan di area resistance 60,17–60,63, tekanan bearish berpotensi berlanjut dan mendorong penurunan menuju support 59,13, kemudian 58,59 hingga 58,10.
Pergerakan emas pada grafik H4 masih berada dalam kecenderungan bullish selama harga bertahan di atas support utama 4.149, dengan momentum kenaikan yang tetap terjaga selama candle bergerak stabil di atas level tersebut. Sentimen positif ini diperkuat oleh posisi harga yang berada di atas SMA 50 serta RSI yang bertahan di atas level 50, menandakan dorongan beli yang masih dominan.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 menunjukkan tekanan bearish yang masih dominan setelah harga gagal bertahan di atas area 59,73 dan kembali berada di bawah garis tren turun, dengan posisi harga juga berada di bawah SMA 50 yang menegaskan lemahnya momentum. RSI yang berada di bawah level 50 turut memperlihatkan bahwa sentimen jual masih menguasai pasar.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 memperlihatkan tekanan jual yang kuat setelah harga menembus garis tren menurun dan support di kisaran 58,82–59,37, yang kini berubah menjadi area resistance baru. Posisi harga yang berada di bawah SMA 50 mengonfirmasi dominasi tren bearish dalam jangka menengah.
Pergerakan emas pada grafik H4 menunjukkan tren naik jangka pendek setelah menembus area resistensi 4.067 dan 4.095, yang kini berubah menjadi zona support, sementara harga saat ini berkonsolidasi di bawah resistance 4.149. Selama harga tetap bergerak di atas 4.095, peluang untuk melanjutkan kenaikan menuju 4.186 hingga 4.219 masih cukup kuat, terutama dengan RSI yang masih berada di wilayah bullish meski mulai mendekati area jenuh beli.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 menunjukkan potensi perubahan arah setelah harga menembus garis tren turun. Harga kini bergerak kembali di atas area support 60.32, dengan candle yang mulai menguat di atas MA. Selama harga bertahan di atas 60.32, peluang kenaikan menuju 61.48 dan 62.02 masih terbuka. RSI yang mengarah naik juga menandakan momentum bullish mulai terbentuk.
Pergerakan harga emas pada grafik H4 menunjukkan momentum bullish yang kuat setelah berhasil menembus area konsolidasi dan garis SMA 50. Harga terus bergerak naik dan saat ini mendekati area resistance minor di 4.156. Jika mampu menembus level tersebut, peluang kenaikan selanjutnya terbuka menuju target 4.185 hingga 4.221.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 terlihat masih berada dalam tekanan jual setelah gagal menembus garis tren menurun (downtrend line). Harga saat ini masih berada di bawah SMA 50, menandakan dominasi tren bearish jangka menengah belum sepenuhnya berakhir.
Pergerakan emas pada grafik H4 menunjukkan potensi penguatan setelah bergerak stabil di sekitar level 4.006. Pergerakan harga yang mulai berada di atas SMA 50 mengindikasikan peluang pembalikan arah dari tren turun menjadi tren naik jangka pendek. Indikator RSI yang berada di kisaran 54 mendukung momentum positif tanpa tanda jenuh beli, memberi ruang bagi harga untuk melanjutkan kenaikan.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 masih menunjukkan tekanan jual setelah gagal menembus garis tren menurun (downtrend line). Harga yang tetap berada di bawah SMA 50 mengonfirmasi bahwa tren jangka menengah masih didominasi oleh sentimen bearish.
