Wall Street Cetak Rekor, Nvidia Capai Valuasi $4 Triliun

Market Summary 

Pasar saham Amerika Serikat mencatatkan rekor baru pada hari Kamis, dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada level tertinggi sepanjang masa. Kinerja tersebut ditopang oleh lonjakan saham Nvidia yang menguat 0,75% ke level $164,10, mengantarkan kapitalisasi pasarnya melampaui $4 triliun untuk pertama kalinya. Kenaikan ini mencerminkan tingginya permintaan terhadap teknologi kecerdasan buatan (AI) yang semakin memperkuat posisi Nvidia sebagai saham favorit di Wall Street.

Saham Maskapai dan Sektor Perjalanan Menguat

Selain sektor teknologi, saham Delta Air Lines melonjak 12% setelah memproyeksikan laba kuartal ketiga dan tahunan yang lebih tinggi dari perkiraan analis. Kenaikan ini mendorong saham maskapai lain seperti United Airlines yang ditutup naik 14,3% dan Hertz Global yang menguat 11,8%. Pergerakan ini menunjukkan sentimen positif investor terhadap sektor perjalanan yang mulai pulih.

Tarif 50% AS Terhadap Brasil Tekan Pasar Komoditas

Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif baru sebesar 50% terhadap sejumlah barang dari Brasil, termasuk tembaga, yang akan mulai berlaku pada 1 Agustus. Meskipun hal ini sempat menekan nilai tukar real Brasil, mata uang tersebut berhasil pulih sebagian dan ditutup menguat 0,8% terhadap dollar AS. Sementara itu, indeks saham Brasil Bovespa turun 0,5% menyusul pengumuman tersebut.

Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menyatakan bahwa pemerintah akan mengambil tindakan balasan terhadap kebijakan tarif sepihak tersebut. Beberapa pelaku pasar memperingatkan bahwa tarif baru ini dapat memicu kenaikan harga komoditas konsumsi seperti kopi dan jus jeruk di pasar AS.

Sentimen Pasar Berhati-hati Jelang Rilis Laporan Keuangan

Meski indeks mencatatkan rekor, reaksi pasar terhadap pengumuman tarif kali ini terbilang lebih tenang dibandingkan April lalu. Hal ini mencerminkan harapan bahwa negosiasi dagang yang sedang berlangsung dapat menghasilkan kesepakatan. Investor juga tengah bersiap menyambut musim laporan keuangan kuartal kedua, dengan JPMorgan Chase dijadwalkan merilis laporan pada Selasa mendatang. Banyak analis memperkirakan bahwa hasil laporan keuangan akan menunjukkan dampak dari perang dagang yang dimulai awal April lalu.

Pasar saat ini berada dalam fase menunggu, dengan pelaku pasar meyakini bahwa perusahaan-perusahaan teknologi akan tetap mampu mencatatkan pertumbuhan laba yang solid.

Indeks Global dan Harga Bitcoin Terus Menguat

Indeks Dow Jones naik 192,34 poin atau 0,43% ke 44.650,64. S&P 500 naik 17,20 poin atau 0,27% ke 6.280,46 dan Nasdaq menguat 19,33 poin atau 0,09% ke 20.630,67. Indeks global MSCI naik 0,21% ke 926,22, sedangkan indeks STOXX 600 Eropa naik 0,54%. Di pasar kripto, Bitcoin mencetak rekor tertinggi baru, menguat 2,56% menjadi $113.609,36.

TSMC Lanjutkan Momentum Positif Didukung Permintaan AI

Raksasa semikonduktor Taiwan, TSMC, melaporkan hasil kuartalan yang lebih baik dari ekspektasi. Permintaan kuat untuk produk terkait AI mendorong performa perusahaan yang merupakan produsen chip kontrak terbesar di dunia ini. Hal ini turut memperkuat prospek positif untuk sektor teknologi global.

Dollar Menguat, Imbal Hasil Obligasi Naik Tipis

Indeks dollar AS menguat 0,23% menjadi 97,61. Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik tipis 0,4 basis poin ke level 4,346%, menyusul data klaim pengangguran mingguan yang lebih rendah dari perkiraan. Investor kini memantau bagaimana kebijakan tarif Trump akan mempengaruhi inflasi ke depan.

Harga Minyak Anjlok, Emas Stabil di Tengah Ketidakpastian

Harga minyak dunia merosot lebih dari 2% karena kekhawatiran dampak negatif tarif terhadap pertumbuhan global. Minyak Brent ditutup turun $1,55 atau 2,21% menjadi $68,64 per barel, sementara WTI jatuh $1,81 atau 2,65% ke $66,57 per barel.

Harga emas relatif stabil meskipun ketegangan geopolitik meningkat. Harga spot emas naik tipis 0,1% menjadi $3.317,44 per ons, sementara emas berjangka AS ditutup naik 0,1% ke $3.325,70. Penguatan dollar membatasi minat terhadap aset safe haven tersebut, meski ketidakpastian ekonomi tetap tinggi.

Prospek harga Emas  Jumat | 11 Juli 2025

Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat harga saat ini masih bergerak di bawah garis tren menurun yang terbentuk dari serangkaian puncak harga sebelumnya, menunjukkan bahwa tekanan jual jangka menengah masih dominan. Harga saat ini sedikit di bawah rata-rata SMA 50, yang kini berperan sebagai resistensi dinamis.

Selama harga belum mampu menembus secara meyakinkan garis tren dan area MA50, arah pergerakan masih cenderung netral hingga bearish. Level support terdekat berada di kisaran 3.307, dengan support lanjutan di 3.283 dan 3.264. Sebaliknya, apabila harga berhasil menembus resistensi di 3.346 dan mengonfirmasi breakout dari tren menurun, maka terdapat potensi kelanjutan penguatan menuju area 3.366 hingga 3.392.

GOLD INTRADAY AREA

R1  3.346   R2  3.366    R3 3.392

S1  3.307   S2  3.283   S3 3.264

Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihaat harga saat ini sedang menguji garis tren naik (ascending trendline) yang telah terbentuk sejak akhir April 2025, sekaligus berada di area penyangga dinamis yang berdekatan dengan SMA 50. Selama harga mampu bertahan di atas garis tren dan tidak menembus support di kisaran 66,17, struktur uptrend jangka menengah masih terjaga.

Konfirmasi pantulan dari area ini dapat membuka peluang kenaikan menuju resistance 67,69, 68,91, hingga 70,00. Sebaliknya, apabila terjadi penembusan valid di bawah garis tren dan support 66,17, maka tekanan jual diperkirakan akan berlanjut dengan target penurunan berikutnya di area 65,34 hingga 64,18. RSI yang berada di kisaran 42.91 menunjukkan bahwa momentum saat ini masih berada di area netral ke bawah, namun belum memasuki kondisi jenuh jual.

US Oil INTRADAY AREA

R1  67,69   R2  68,91    R3 70,00

S1  66,17   S2  65,34   S3 64,18