Market Summary
Wall Street ditutup menguat pada hari Rabu, didorong oleh reli pada saham Nvidia yang sempat menyentuh valuasi $4 triliun sebelum ditutup di $3,9 triliun. Dow Jones Industrial Average naik 217,54 poin atau 0,49% ke level 44.458,30. S&P 500 menguat 0,61% menjadi 6.263,26, sedangkan Nasdaq mencatat kenaikan sebesar 0,95% ke 20.611,34. Lonjakan ini mencerminkan sentimen positif investor yang terus fokus pada prospek jangka panjang, meskipun terdapat ketegangan dalam kebijakan perdagangan global.
Bitcoin Tembus Rekor Baru, Sentimen Risiko Meningkat
Bitcoin mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa mendekati $112.000 pada Rabu malam. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya minat risiko dan permintaan institusional yang berkelanjutan. Di tengah ketidakpastian kebijakan dan volatilitas pasar, aset digital ini terus menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari diversifikasi dan potensi imbal hasil tinggi.
Ketegangan Perdagangan AS Meningkat: Tarif Tambahan Diumumkan
Presiden AS Donald Trump kembali memperluas perang dagangnya dengan mengumumkan tarif sebesar 50% untuk impor tembaga, yang mendorong harga tembaga AS melonjak tajam. Ia juga mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif hingga 200% terhadap produk farmasi dan menyampaikan surat pemberitahuan tarif kepada beberapa negara, termasuk Aljazair, Irak (30%) serta Brunei dan Moldova (25%). Dalam beberapa hari terakhir, Trump mengisyaratkan bahwa 14 negara lain akan menghadapi tarif baru yang berlaku mulai 1 Agustus.
Meskipun investor menyadari volatilitas dari kebijakan ini, mereka belum melihat dampak inflasi besar secara luas, sehingga banyak yang memilih untuk tetap fokus pada tren jangka panjang ketimbang respons jangka pendek.
Dolar AS Stabil, Euro Melemah, Pasar Obligasi Menguat
Euro melemah tipis sebesar 0,09% ke $1,171 di tengah spekulasi bahwa Uni Eropa dapat memperoleh pengecualian tarif dari AS. Meskipun indeks dolar masih bertahan dekat level tertingginya dalam dua minggu terakhir, secara keseluruhan indeks tersebut masih turun lebih dari 6% sejak pengumuman tarif timbal balik oleh Trump pada 2 April lalu.
Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun 7,7 basis poin ke 4,34%, setelah lelang surat utang senilai $39 miliar menunjukkan permintaan investor yang kuat, meredakan kekhawatiran akan potensi pelemahan minat pasar terhadap surat utang AS.
Harga Minyak dan Emas Bergerak Tipis, Fokus pada Permintaan dan Ketegangan Geopolitik
Harga minyak bergerak datar setelah data menunjukkan permintaan bensin AS tetap kuat meski terjadi gangguan pengiriman di Laut Merah. Brent ditutup naik 4 sen menjadi $70,19 per barel, sementara minyak WTI naik 5 sen menjadi $68,38 per barel.
Di sisi lain, harga emas naik 0,3% ke $3.310,26 per ons, dengan emas berjangka AS naik tipis 0,1% ke $3.321. Penguatan dolar sempat membatasi kenaikan lebih lanjut, namun minat terhadap emas sebagai aset lindung nilai tetap tinggi di tengah defisit fiskal yang melebar dan ketidakpastian global.
Kebijakan The Fed: Tidak Ada Konsensus Penurunan Suku Bunga dalam Waktu Dekat
Risalah pertemuan Federal Reserve pada 17–18 Juni menunjukkan bahwa hanya beberapa pejabat yang mempertimbangkan kemungkinan penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Sebagian besar pembuat kebijakan masih mencemaskan tekanan inflasi yang mungkin timbul dari kebijakan tarif pemerintah AS. Hal ini menandakan bahwa kebijakan moneter kemungkinan akan tetap berhati-hati dalam waktu dekat.
Fokus Pasar Tetap pada Ketegangan Dagang dan Data Ekonomi
Investor global saat ini menghadapi dinamika pasar yang kompleks, dengan ketegangan perdagangan dan keputusan kebijakan fiskal AS menjadi fokus utama. Meski ada banyak ketidakpastian, reli di pasar saham, lonjakan Bitcoin, serta stabilitas pasar obligasi menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku pasar masih melihat peluang positif di tengah guncangan kebijakan dan geopolitik.
Prospek harga Emas Kamis | 10 Juli 2025
Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat harga saat ini sedang menguji area resistance di sekitar level 3.321, yang juga berdekatan dengan SMA 50, menandakan potensi area pertarungan antara buyer dan seller. Jika harga mampu menembus dan bertahan di atas level ini, maka ada peluang kenaikan menuju resistance berikutnya di 3.346 hingga 3.366.
Namun, jika harga gagal menembus level 3.321 dan memantul turun, maka kemungkinan akan terjadi penurunan menuju support di 3.283 atau bahkan 3.263. RSI yang berada di sekitar 50 mengindikasikan kondisi netral, sehingga pergerakan selanjutnya sangat bergantung pada reaksi harga terhadap level resistance kunci tersebut.
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.321 R2 3.346 R3 3.366
S1 3.307 S2 3.283 S3 3.264
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | Breakout 3.221 |
Profit Target Level | 3.345 |
Stop Loss Level | 3.307 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.346 |
Profit Target Level | 3.222 |
Stop Loss Level | 3.370 |
Prospek harga US Oil Kamis| 10 Juli 2025
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan tren naik jangka pendek. Harga memantul dari garis tren naik dan menembus di atas SMA 50 serta level Fibonacci 23.6%. Saat ini, harga bertahan di atas support 67,29. Ini membuka peluang kenaikan lebih lanjut menuju resistance Fibonacci 38.2% di sekitar 69,33. Jika level ini tertembus, target berikutnya berada di 70,98 (level 50%).
Indikator RSI mengarah ke atas dan berada di area 55. Ini mendukung potensi pergerakan bullish. Outlook ini tetap valid selama harga berada di atas garis tren dan tidak turun di bawah support 66,17.
US Oil INTRADAY AREA
R1 69,33 R2 70,98 R3 77,59
S1 67,29 S2 66,17 S3 65,34
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 67,30 |
Profit Target Level | 69,00 |
Stop Loss Level | 66,10 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 69,30 |
Profit Target Level | 67,50 |
Stop Loss Level | 71,00 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!