Market Summary
Pasar saham global melemah pada perdagangan Selasa (waktu AS), ditandai dengan penurunan indeks MSCI World sebesar 0,35% ke level 920,25 setelah sempat menyentuh rekor tertinggi. Pelemahan ini terjadi setelah rilis data inflasi AS yang menunjukkan kenaikan harga konsumen sebesar 0,3% di bulan Juni, level tertinggi sejak Januari. Di AS, indeks Dow Jones turun 0,98% atau 436 poin ke 44.023,29, sementara S&P 500 turun 0,40% ke 6.243,76. Namun, indeks Nasdaq naik tipis 0,18% ke 20.677,80, didorong oleh lonjakan saham chip, khususnya Nvidia yang naik 4% setelah mengumumkan akan melanjutkan penjualan chip H20 ke China.
Data Inflasi AS Meningkat, Taruhan Pemangkasan Suku Bunga Masih Berlanjut
Data terbaru menunjukkan inflasi konsumen AS naik 0,3% pada bulan Juni, sesuai ekspektasi, namun merupakan kenaikan bulanan terbesar sejak Januari. Kenaikan harga terjadi pada berbagai sektor, mulai dari kopi hingga peralatan rumah tangga, yang dianggap mencerminkan dampak dari tarif impor AS yang mulai diteruskan ke konsumen.
Meski begitu, pelaku pasar tetap memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada bulan September masih sekitar 60%. Investor kini menanti data harga produsen (PPI) dan penjualan ritel minggu ini untuk mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai dampak kebijakan tarif terhadap inflasi dan aktivitas ekonomi.
Imbal Hasil Obligasi AS Naik ke Level Tertinggi dalam Lebih dari Sebulan
Lonjakan imbal hasil obligasi AS terjadi setelah rilis data inflasi yang menunjukkan kenaikan harga konsumen. Surat utang pemerintah tenor 10 tahun naik 6 basis poin ke 4,487%, menyentuh level tertinggi sejak 11 Juni. Kenaikan ini mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap tekanan inflasi yang berkelanjutan. Sementara itu, imbal hasil obligasi 30 tahun menyentuh 5,0156%, tertinggi sejak 29 Mei. Imbal hasil obligasi 2 tahun yang sensitif terhadap ekspektasi suku bunga juga naik menjadi 3,955%.
Kekhawatiran pasar tetap tertuju pada potensi kenaikan tarif lebih lanjut oleh pemerintah AS, termasuk ancaman pengenaan tarif 30% terhadap Uni Eropa dan Meksiko mulai 1 Agustus, yang sebelumnya hanya direncanakan sebesar 20%. Meskipun Presiden AS menyatakan terbuka terhadap negosiasi lanjutan, pasar tetap waspada terhadap implikasi inflasi yang bisa timbul.
Kinerja Perusahaan Beragam, Fokus Tetap pada Musim Laporan Keuangan
Musim laporan keuangan kuartal kedua telah dimulai. JPMorgan dan Citigroup membukukan laba di atas ekspektasi, namun reaksi pasar beragam. Saham JPMorgan ditutup melemah 0,74%, sementara Citigroup melonjak 3,7%. Sebaliknya, saham Wells Fargo merosot 5,5% meskipun mengalahkan ekspektasi laba karena memangkas proyeksi pendapatan bunga bersih tahun 2025.
Data dari LSEG menunjukkan bahwa laba perusahaan di S&P 500 diperkirakan tumbuh 5,8% secara tahunan, menurun dari proyeksi awal bulan April sebesar 10,2% sebelum eskalasi perang dagang oleh Presiden AS.
Dollar AS Menguat, Bitcoin dan Emas Melemah
Di pasar mata uang, dollar AS menguat ke level tertinggi dalam 15 minggu terhadap yen Jepang, naik 0,78% menjadi 148,85. Indeks dollar AS naik 0,52% ke 98,63, sementara euro melemah 0,52% ke $1,1602 dan pound sterling turun 0,34% ke $1,3379.
Sementara itu, harga Bitcoin turun 3,05% ke $116.556,37 setelah pengesahan undang-undang penting terkait aset digital di Kongres AS mengalami hambatan, menyusul kegagalan pemungutan suara prosedural.
Harga emas juga mengalami tekanan dengan penurunan 0,46% ke $3.328,07 per ons, seiring investor menunggu perkembangan terbaru soal tarif dan menanggapi laporan inflasi AS yang sesuai ekspektasi. Kontrak berjangka emas AS ditutup melemah 0,64% di $3.330,10 per ons.
Harga Minyak Turun Akibat Meredanya Kekhawatiran Pasokan
Harga minyak mentah turun pada Selasa setelah komentar dari Presiden AS yang menyerukan Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina meredakan kekhawatiran atas gangguan pasokan dalam waktu dekat. Minyak mentah WTI ditutup turun 0,69% ke $66,52 per barel, sedangkan Brent turun 0,72% ke $68,71 per barel.
Prospek harga Emas Rabu | 16 Juli 2025
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan tanda-tanda pelemahan setelah harga gagal menembus area resistance di kisaran 3.359–3.375. Saat ini, harga juga telah menembus ke bawah SMA 50, yang mengindikasikan tekanan bearish mulai menguat. Indikator RSI berada di sekitar level 43, mencerminkan momentum yang lemah dan belum mencapai wilayah oversold, sehingga masih membuka peluang untuk penurunan lanjutan.
Apabila harga menembus support di 3.320, maka penurunan selanjutnya berpotensi menuju area 3.307 hingga 3.295. Selama harga tetap berada di bawah level 3.340, tekanan jual diperkirakan akan tetap mendominasi.
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.340 R2 3.359 R3 3.375
S1 3.320 S2 3.307 S3 3.295
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.310 |
Profit Target Level | 3.340 |
Stop Loss Level | 3.290 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.340 |
Profit Target Level | 3.310 |
Stop Loss Level | 3.360 |
Prospek harga US Oil Rabu | 16 Juli 2025
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat mulai melemah setelah harga menembus ke bawah garis trendline naik dan SMA 50, yang mengindikasikan potensi pembalikan arah menuju tren bearish. Penurunan ini juga didukung oleh posisi RSI yang berada di sekitar level 44, menunjukkan momentum lemah dan membuka ruang untuk kelanjutan tekanan jual.
Jika harga menembus level support di 66,25, maka penurunan selanjutnya berpotensi mengarah ke area 65,34 hingga 64,18. Selama harga tetap bergerak di bawah trendline dan SMA, tekanan jual kemungkinan besar akan mendominasi.
US Oil INTRADAY AREA
R1 67,69 R2 68,39 R3 69,63
S1 66,25 S2 65,34 S3 64,18
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 66,25 |
Profit Target Level | 67,50 |
Stop Loss Level | 65,30 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 67,60 |
Profit Target Level | 66,30 |
Stop Loss Level | 68,50 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!