Market Summary
Peluang trading GBP/USD pasca rilis data PDB Inggris muncul setelah ekonomi Inggris menunjukkan pelemahan yang tidak terduga. Trader kini mencermati dampaknya terhadap pergerakan sterling jelang keputusan suku bunga Bank of England. Data terbaru memberi gambaran jelas tentang kondisi fundamental yang memengaruhi volatilitas pasangan mata uang ini.
Kondisi Ekonomi Inggris yang Melemah
Ekonomi Inggris menyusut 0,1% dalam tiga bulan hingga Oktober. Angka tersebut mematahkan ekspektasi pasar yang memperkirakan nol pertumbuhan. Aktivitas ekonomi juga turun 0,1% pada Oktober, sehingga memperpanjang deretan empat bulan tanpa pertumbuhan. Sektor jasa menjadi penyumbang terbesar penurunan karena perlambatan pada perdagangan grosir, ritel, serta aktivitas teknologi dan konsultasi.
Sektor konstruksi juga tertekan akibat penurunan pembangunan perumahan baru. Meski demikian, sektor produksi bangkit 1,1% setelah sebelumnya jatuh 2%. Pertumbuhan terlihat pada manufaktur kendaraan, pertambangan, hingga energi.
Dampak Data Makro terhadap Pergerakan GBP/USD
Sterling melemah ke level $1.338 setelah rilis data tersebut, meski masih mencatat kenaikan mingguan 0.36% dan mengarah pada penguatan tiga pekan berturut-turut. Ekspektasi pelonggaran Federal Reserve membantu mengangkat pound dalam jangka pendek. Namun, tekanan dari kontraksi ekonomi memberi sinyal risiko yang harus diperhatikan trader.
Peluang trading GBP/USD pasca rilis data PDB Inggris kembali menjadi sorotan karena kondisi makro yang berubah cepat dan berdampak langsung pada arah pasar.
Trade Balance Inggris dan Sentimen Pasar
Defisit perdagangan Inggris melebar ke £4.82 miliar pada Oktober 2025, dibantu oleh naiknya impor hingga 4.5%. Ekspor turun tipis 0.3%, tetapi pengiriman barang ke AS dan Jepang tumbuh signifikan, terutama pada sektor kendaraan dan logam mulia. Kesenjangan antara impor dan ekspor memperkuat kekhawatiran terhadap fundamental ekonomi Inggris.
Prospek Kebijakan Bank of England
Bank of England akan menggelar pertemuan kebijakan minggu depan. Pasar memberi peluang 90% terhadap penurunan suku bunga. Ekspektasi ini menambah tekanan pada sterling dan menciptakan ruang bagi strategi trading jangka pendek.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan potensi bullish pada GBP/USD di time frame H4, dengan level pivot di 1.3360. Selama harga bergerak di atas level ini, peluang penguatan tetap terbuka untuk menguji resistance di area 1.3435–1.3470.
Sebagai skenario alternatif, jika harga turun di bawah 1.3360, potensi pelemahan dapat berlanjut menuju area support 1.3340–1.3320.
Resistance 1: 1.3435 Resistance 2: 1.3450 Resistance 3: 1.3470
Support1: 1.3360 Support 2: 1.3340 Support 3: 1.3320
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Pergerakan emas pada grafik H4 menunjukkan harga berhasil melakukan breakout dari area konsolidasi di dalam rectangle 4.245–4.265 dan kini area tersebut berubah fungsi menjadi support baru yang menahan koreksi jangka pendek. Selama harga bertahan di atas 4.245–4.265, momentum bullish tetap dominan di atas SMA 50 dan trendline naik, sehingga potensi kenaikan dapat berlanjut menuju resistance 4318, lalu 4344, hingga 4381, dengan RSI yang mendekati area overbought mengonfirmasi kuatnya tekanan beli selama harga tidak kembali turun ke bawah area rectangle tersebut.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 menunjukkan tekanan bearish yang semakin jelas setelah harga turun menembus area support 58,13, yang kini berubah fungsi menjadi resistance terdekat. Selama harga tetap tertahan di bawah 58,13 dan tidak mampu kembali naik ke atas resistance berikutnya di 58,65 hingga 59,16, tekanan jual berpotensi berlanjut dengan target penurunan menuju 57,09, lalu 56,59, hingga 56,13.
Pergerakan USD/CHF pada time frame H4 masih menunjukkan potensi bearish menurut analisis Trading Central, dengan level pivot berada di 0.8030. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, tekanan turun berpeluang berlanjut menuju support terdekat di 0.7965. Jika harga menembus area itu, penurunan selanjutnya dapat mengarah ke support berikutnya di 0.7940–0.7915.
Pergerakan XAUUSD pada grafik H4 masih menunjukkan konsolidasi di dalam area 4.226–4.260 setelah sebelumnya menjaga struktur higher low di atas trendline naik. Selama harga bertahan di atas trendline tersebut dan di atas area 4.170, bias jangka pendek cenderung bullish dengan peluang pengujian resistance 4.245 lalu 42.65, bahkan 4.293 jika terjadi penembusan tegas dari area konsolidasi.
Harga US Oil pada grafik H4 sebelumnya sempat rebound dari area support 57,65–58,13, namun kenaikan tersebut masih tertahan di area 59,16 yang juga bertepatan dengan SMA 50, sehingga menunjukkan bahwa tekanan bearish masih dominan. Selama harga gagal menembus resistance tersebut, potensi pelemahan berlanjut dengan tekanan yang dapat membawa harga kembali menguji support 58,13 dan 57,65, bahkan melebar menuju 57,09 jika area tersebut ditembus.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas pada time frame H4 masih berada dalam tren bullish dengan level pivot di 4.191. Selama harga bergerak di atas level tersebut, peluang kenaikan tetap terbuka untuk menguji area resistance di 4.231–4.258.
Harga emas di grafik H4 bergerak sideways di dalam kisaran 4.170–4.265 setelah sebelumnya terkoreksi dari resistance 4.265 dan tertahan di support 4.170. Selama harga tetap berada di atas trendline naik dan SMA 50, struktur teknikal masih mendukung peluang rebound untuk kembali menguji resistance 4.245 dan 4.265.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 menunjukkan tekanan bearish setelah harga turun dari area 59.16–59.62 dan gagal bertahan di atas SMA 50. Penurunan ini membuat harga kembali menguji support 58.13, yang kini menjadi level penentu arah jangka pendek.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan GBP/USD masih cenderung bullish di time frame H4 dengan pivot di 1.3320. Selama harga berada di atas level ini, peluang kenaikan tetap terbuka. Resistance terdekat berada di area 1.3360–1.3365. Jika area tersebut ditembus, potensi naik dapat berlanjut menuju resistance berikutnya di 1.3415.
Harga emas pada grafik H4 mulai bergerak di bawah SMA 50 setelah gagal mempertahankan posisi di atas area 4.219, yang menunjukkan tekanan jual mulai meningkat. Selama harga bergerak di bawah garis SMA tersebut, peluang penurunan tetap dominan dan dapat mendorong harga menuju support 4.162 kemudian 4.140 bahkan 4.108 jika penurunan berlanjut.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 melemah setelah gagal bertahan di atas area 59,40. Harga kini turun dan menembus SMA 50, sehingga bias berubah menjadi bearish. Selama harga bergerak di bawah 59,40, tekanan jual berpeluang berlanjut menuju support 58,27, lalu 57,65, bahkan 57,09 jika penurunan semakin kuat.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa EUR/USD masih berada dalam tren bullish pada time frame H4 dengan level pivot di 1.1635. Selama harga bertahan di atas area tersebut, peluang kenaikan tetap terbuka untuk menguji resistance di 1.1680 hingga 1.1720.
Pada timeframe H4, XAUUSD terlihat bergerak dalam tren naik dengan harga tetap bertahan di atas SMA 50, meskipun saat ini sedang mengalami fase konsolidasi setelah reli sebelumnya. Area 4.245–4.265 menjadi resistensi terdekat yang masih menahan kenaikan, sehingga penembusan dan penutupan harga di atas zona tersebut akan membuka peluang kelanjutan bullish menuju area 4.293.
Pada grafik H4 US Oil, harga terlihat mencoba membentuk pemulihan setelah sebelumnya bergerak dalam tren turun, dengan posisi saat ini berada di atas support 59,40–58,86 yang menahan tekanan jual dalam beberapa sesi terakhir. Selama area ini tetap dipertahankan, peluang technical rebound menuju zona resistance 60,80–61,45 masih terbuka, meskipun area tersebut berpotensi menjadi zona supply yang kembali memicu tekanan jual.
