Peluang Trading Minyak AS Menjelang Data EIA AS
Peluang trading minyak AS menjelang data EIA AS menjadi perhatian utama pelaku pasar energi hari ini. Harga minyak mentah WTI naik di atas $62 per barel pada Rabu, melanjutkan tren penguatan dari sesi sebelumnya. Dukungan datang setelah OPEC+ memilih peningkatan produksi yang lebih kecil dari perkiraan, langkah yang membantu menahan tekanan jual di pasar energi.
Keputusan OPEC+ untuk menambah produksi hanya 137.000 barel per hari dibandingkan ekspektasi 500.000 barel per hari menjadi sinyal positif bagi harga minyak. Kebijakan ini membuka peluang trading minyak AS menjelang data EIA AS karena potensi volatilitas meningkat menjelang rilis data resmi pasokan energi Amerika Serikat.
Dukungan Fundamental dari Kebijakan OPEC+
Kenaikan harga WTI juga didorong oleh kehati-hatian OPEC+ dalam mengelola produksi. Walau ekspor minyak Rusia masih tinggi, serangan drone Ukraina terhadap fasilitas kilang mulai menghambat distribusi dan memaksa pengalihan jalur ekspor.
Kondisi geopolitik tersebut menambah ketidakpastian pasokan global. Di tengah situasi ini, peluang trading minyak AS menjelang data EIA AS menjadi semakin menarik karena pergerakan harga berpotensi tajam ketika pasar bereaksi terhadap perubahan data inventori dan geopolitik.
Fokus Pasar: Data EIA dan Faktor Makroekonomi
Data dari American Petroleum Institute (API) mencatat kenaikan stok minyak AS sebesar 2,78 juta barel untuk pekan yang berakhir 3 Oktober, lebih tinggi dari ekspektasi 2,25 juta barel. Selain itu, EIA memproyeksikan produksi minyak AS tahun ini mencapai rekor tertinggi, menambah tekanan dari sisi pasokan domestik.
Pasar juga menantikan risalah FOMC serta pernyataan beberapa pejabat Federal Reserve yang dapat memengaruhi arah dolar AS. Dolar yang lebih kuat berpotensi menekan harga minyak karena membuat komoditas ini lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
Momentum Volatilitas untuk Trader Energi
Dengan harga WTI stabil di kisaran $61,95–$62,00, volatilitas pasar diperkirakan tetap tinggi. Faktor utama yang memengaruhi harga antara lain kebijakan OPEC+, data stok minyak, dan arah kebijakan The Fed. Kondisi ini menjadi peluang strategis untuk memanfaatkan peluang trading minyak AS menjelang data EIA AS dengan analisis teknikal dan fundamental yang disiplin.
Fokus ke Depan
Menjelang rilis resmi data Crude Oil Inventories EIA AS pada Rabu pukul 9:30 malam (WIB), pasar memperkirakan peningkatan stok hanya sebesar 0,4 juta barel, jauh lebih rendah dibandingkan 1,8 juta barel pada periode sebelumnya. Jika hasil aktual nanti menunjukkan penurunan atau kenaikan yang lebih besar dari ekspektasi, volatilitas harga minyak berpotensi meningkat tajam.
Hasil data ini akan menjadi katalis penting untuk pergerakan harga minyak WTI pada akhir pekan, sekaligus menentukan arah tren jangka pendek di pasar energi global.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan pergerakan US Oil masih cenderung bullish pada time frame H4. Level pivot berada di 61,70. Selama harga bertahan di atas level ini, peluang kenaikan masih terbuka. Resistance terdekat berada di 62,80. Jika harga berhasil menembus area tersebut, potensi kenaikan lanjutan bisa mengarah ke 63,20 hingga 63,50.
Sebagai alternatif, jika harga berbalik turun dan menembus di bawah 61,70, arah pergerakan diperkirakan melemah. Tekanan jual dapat membawa harga menguji area support 61,20–60,70.
Resistance 1: 62,80 Resistance 2: 63,20 Resistance 3: 63,50
Support1: 61,70 Support 2: 61,20 Support 3: 60,70
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan tren naik yang solid, dengan pergerakan harga berada di atas level pivot 3.971 dan SMA 50, menandakan dominasi buyer masih kuat. Resistance terdekat berada di 4.002 (R1), dan jika level ini berhasil ditembus, peluang kenaikan menuju 4.021 (R2) hingga 4.052 (R3) akan terbuka.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan tren menurun yang masih bertahan, di mana harga bergerak di bawah garis SMA 50, menandakan tekanan jual yang masih dominan. Saat ini harga mencoba untuk menguji area resistance di sekitar 62,26, dan jika mampu menembusnya, potensi kenaikan dapat berlanjut menuju 62,88 hingga 63,48 sebagai target berikutnya.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan XAG/USD masih berpotensi bullish pada time frame H4, dengan level pivot di 47,90. Selama harga bergerak di atas level tersebut, peluang kenaikan diperkirakan masih terbuka untuk menguji area resistance 48,75, kemudian 49,00, hingga 49,15.
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren naik yang kuat dengan harga bergerak stabil di atas pivot 3937.83, menandakan dominasi buyer masih berlanjut. SMA 50 yang terus menanjak memperkuat momentum bullish, namun RSI di sekitar 74 menandakan kondisi overbought sehingga koreksi jangka pendek bisa terjadi.
Pergerakan US Oil di time frame H4 masih menunjukkan tren turun yang dominan. Harga bergerak di bawah SMA 50 yang menurun, menandakan tekanan jual tetap kuat. RSI berada di sekitar 48, memperlihatkan momentum yang netral dan cenderung lemah.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan EUR/USD masih cenderung bearish pada time frame H4, dengan level pivot di 1.1695. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, tekanan jual diperkirakan masih berlanjut untuk menguji area support terdekat di 1.1645. Jika support ini berhasil ditembus, potensi penurunan lanjutan bisa terjadi menuju area 1.1625 hingga 1.1600.
Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat harga masih menunjukkan tren naik yang solid. Harga bergerak di atas garis SMA 50 dan RSI berada di sekitar level 64, menandakan momentum bullish yang cukup kuat.
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan kecenderungan bearish yang masih bertahan. Harga bergerak di bawah SMA 50, menandakan tekanan jual masih mendominasi, sementara RSI berada di level 44,05 yang mencerminkan momentum lemah dengan ruang koreksi terbatas. Saat ini harga berada di atas support 60,61, dengan potensi rebound teknikal menuju resistance di area 62,26–62,88, bahkan hingga 63,48 sebelum kemungkinan melanjutkan penurunan.
Fokus utama pasar pekan depan masih tertuju pada kelanjutan penutupan pemerintahan Amerika Serikat yang belum menunjukkan tanda-tanda penyelesaian. Kebuntuan antara anggota Kongres dari Partai Republik dan Demokrat berpotensi memperpanjang gangguan terhadap rilis data ekonomi penting dari lembaga-lembaga federal, termasuk neraca perdagangan, klaim pengangguran mingguan, dan laporan anggaran bulanan. Sejumlah laporan, seperti data ketenagakerjaan September, telah tertunda akibat kondisi ini.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan pasangan USD/JPY berpotensi melanjutkan penurunan pada time frame H4. Level pivot saat ini berada di 147.85. Selama harga bergerak di bawah area tersebut, peluang pelemahan masih terbuka. Target penurunan berada di kisaran support 146.90 hingga 146.30.
Pergerakan emas pada timeframe H4 masih dalam tren naik dengan pergerakan di atas garis SMA 50 sebagai support dinamis. Saat ini harga berada di fase konsolidasi setelah kenaikan tajam, dengan resistance terdekat di area 3.879 dan resistance lanjutan di 3.895 hingga 3.918 yang bertepatan dengan level Fibonacci extension 100%. Jika harga mampu menembus 3.879 dan bertahan di atasnya, maka peluang kenaikan menuju 3.918 hingga 3.981 bahkan 4000 semakin terbuka.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat harga berada dalam tren turun yang jelas, dengan posisi candle di bawah SMA 50 yang bertindak sebagai resistance dinamis. Penurunan semakin kuat setelah harga menembus level support 61,60, yang kini bertindak sebagai resistance terdekatnya.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan GBP/USD masih berpotensi menguat pada time frame H4 dengan level pivot di 1.3455. Selama harga bertahan di atas level ini, peluang kenaikan berlanjut dengan target resistance terdekat di 1.3525. Jika mampu menembus dan bertahan di atas level tersebut, maka potensi penguatan berikutnya dapat menguji area 1.3560–1.3580.
