Trading GBP/USD di Sesi Eropa
Trading GBP/USD saat ini menunjukkan peluang penguatan di sesi Eropa, seiring pelemahan dollar AS akibat melambatnya sektor tenaga kerja. Kondisi ini membuat Pound Sterling sedikit unggul di tengah prospek ekonomi Inggris yang masih penuh ketidakpastian.
Dampak Data Tenaga Kerja AS terhadap USD
Laporan ADP Employment Change memperlihatkan kontraksi 32 ribu tenaga kerja sektor swasta pada September. Angka ini jauh di bawah ekspektasi penambahan 50 ribu pekerja. Revisi data Agustus juga negatif, dari tambahan 54 ribu menjadi pengurangan 3 ribu pekerja. Pelemahan pasar tenaga kerja meningkatkan peluang pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 bps pada pertemuan bulan ini.
Indeks dollar AS (DXY) saat ini berada di dekat titik terendah mingguan sekitar 97.50. Dengan sentimen ini, peluang trading GBP/USD semakin terbuka karena investor cenderung mengurangi eksposur terhadap Greenback.
Shutdown Pemerintah AS Perparah Tekanan
Selain data tenaga kerja, penutupan pemerintahan AS menambah beban terhadap USD. Publikasi data ekonomi, termasuk klaim pengangguran mingguan, tertunda akibat shutdown. Ketidakpastian mengenai durasi penghentian aktivitas pemerintah membuat pelaku pasar berhati-hati. Kondisi ini memperlemah daya tarik dollar dan mendukung trading GBP/USD untuk bergerak lebih tinggi.
Prospek Pound Sterling di Tengah Sikap BoE
Meski Pound Sterling menguat, Bank of England (BoE) tetap memberi sinyal kehati-hatian. Pejabat BoE, Sarah Breeden, memperingatkan risiko inflasi yang bisa turun di bawah target 2% jika kebijakan moneter tetap terlalu ketat. Hal ini membuka spekulasi pemangkasan suku bunga BoE dalam beberapa bulan mendatang.
Ekspektasi pergeseran kebijakan BoE berpotensi membatasi laju penguatan Pound. Namun, dalam jangka pendek, kombinasi melemahnya USD dan belum solidnya data Inggris menciptakan peluang trading GBP/USD yang menarik bagi pelaku pasar.
GBP/USD Masih Berpotensi Naik
Peluang trading GBP/USD tetap terjaga di tengah lemahnya sektor tenaga kerja AS dan ketidakpastian akibat shutdown. dollar AS yang tertekan memberi ruang bagi Pound Sterling untuk mempertahankan momentum. Namun, investor tetap perlu mewaspadai arah kebijakan BoE yang bisa memengaruhi tren jangka menengah.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan GBP/USD masih berpotensi menguat pada time frame H4 dengan level pivot di 1.3455. Selama harga bertahan di atas level ini, peluang kenaikan berlanjut dengan target resistance terdekat di 1.3525. Jika mampu menembus dan bertahan di atas level tersebut, maka potensi penguatan berikutnya dapat menguji area 1.3560–1.3580.
Sebaliknya, jika harga turun di bawah 1.3455, skenario alternatif adalah potensi penurunan menuju area support 1.3435–1.3410.
Resistance 1: 1.3525 Resistance 2: 1.3560 Resistance 3: 1.3580
Support1: 1.3455 Support 2: 1.3435 Support 3: 1.3410
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Harga emas pada grafik H4 masih bergerak dalam tren naik, ditunjukkan oleh posisi harga yang berada di atas SMA 50 sebagai support dinamis utama. Level FE 61,8 di sekitar 3895 telah tercapai dan memicu koreksi di bawah area tersebut. Saat ini, support terdekat berada pada area 3.835. Selama harga mampu bertahan di atas 3.835, koreksi ini dapat dianggap sebagai pullback normal dengan potensi melanjutkan kenaikan menuju FE 100 di sekitar 3.942 hingga area psikologis 4.000.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 terlihat masih dalam tekanan bearish setelah mengalami penurunan tajam dan kini menguji area support 61,60–60,84 yang ditandai zona merah. RSI berada di area oversold di bawah level 30, mengindikasikan potensi jenuh jual yang dapat memicu pantulan teknikal. Jika harga mampu bertahan di atas 61,60, peluang rebound terbuka menuju resistance 62,36 hingga 63,23, bahkan 63,86.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas pada time frame H4 masih berada dalam tren bullish dengan level pivot di 3.834. Selama harga bertahan di atas level tersebut, peluang kenaikan berlanjut dengan target resistance terdekat di 3.905. Jika resistance ini berhasil ditembus, maka potensi penguatan dapat berlanjut menuju area 3.925–3.950.
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren naik yang masih kuat dengan harga bergerak di atas garis SMA 50 sebagai support dinamis. Sebelumnya harga mencetak all time high lalu terkoreksi, dan saat ini harga berada sedikit di atas level pivot point 3.840 serta baru saja membentuk pola hammer yang mengindikasikan potensi kelanjutan tren bullish.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan tekanan bearish yang cukup kuat dengan harga saat ini bergerak di bawah SMA 50 yang kini berperan sebagai resistance dinamis. Setelah gagal menembus area resistance 63,23, harga terus melemah.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan AUD/USD masih cenderung bullish pada time frame saat ini, dengan level pivot berada di 0,6575. Selama harga bertahan di atas level tersebut, peluang penguatan berpotensi berlanjut dengan fokus menguji resistance terdekat di 0,6635. Resistance berikutnya berada di area 0,6650–0,6665.
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren naik yang masih terjaga dengan harga bergerak di atas SMA 50, namun indikator RSI sudah berada di area overbought sekitar 71 yang mengindikasikan potensi jenuh beli. Saat ini harga mendekati resistance R1 di area 3.855 dengan peluang melanjutkan kenaikan menuju R2 di 3.881 dan R3 di 3.929 jika momentum bullish berlanjut, sementara support terdekat ada di PP 3.807 dan S1 3.781 yang bisa menjadi area pullback jika terjadi koreksi.
Pergerakan US Oil di time frame H4 masih berada dalam area konsolidasi dengan batas atas 65,39 dan batas bawah 60,84. Saat ini harga gagal bertahan di atas zona tengah dan menembus SMA 50. Indikator RSI turun ke level 36,17 yang menunjukkan tekanan bearish cukup kuat.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan USD/JPY masih berada dalam tren bearish pada time frame H4, dengan level pivot di 148.70. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, peluang penurunan masih terbuka untuk menguji area support di 148.10–147.20.
Harga emas pada grafik H4 masih berada dalam tren naik, ditopang oleh uptrend line merah dan SMA 50 (biru) yang berperan sebagai support dinamis. Saat ini harga sedang menguji area penting di level Fibonacci Retracement 61,8% pada 3.761.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 sempat menembus ke atas area resistance 65,39–66,01. Namun, pada pembukaan hari ini muncul gap down yang menekan harga kembali di bawah level tersebut.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas di time frame H4 masih cenderung bullish dengan level pivot di $3,728. Selama harga bertahan di atas level ini, peluang kenaikan tetap terbuka dengan resistance terdekat di $3,761. Jika resistance tersebut berhasil ditembus, potensi kenaikan lanjutan dapat mengarah ke area $3,775–$3,790.
Pergerakan emas di time frame H4 terlihat harga masih berada dalam tren naik yang cukup kuat setelah menembus area konsolidasi di akhir Agustus. Harga saat ini bergerak di atas garis tren naik serta SMA 50, menandakan momentum bullish masih terjaga. Level resistance terdekat berada di area 3.773 hingga 3.791, dengan target lebih tinggi di 3800 apabila harga mampu melanjutkan kenaikan.
Grafik US Oil di time frame H4 menunjukkan pergerakan harga yang mulai menguat setelah sebelumnya sempat mengalami tekanan di awal September. Saat ini harga sudah berhasil menembus di atas SMA 50, menandakan momentum bullish jangka pendek mulai terbentuk. Level resistance terdekat berada di 65,39 dan 66,01, dengan potensi melanjutkan kenaikan menuju 66,69 jika momentum beli tetap terjaga.
